Mereka yang berkata (kepada orang-orang Ansar), “Janganlah kamu bersedekah kepada orang-orang (Muhajirin) yang ada di sisi Rasulullah sampai mereka bubar (meninggalkan Rasulullah).” Padahal milik Allah-lah perbendaharaan langit dan bumi, tetapi orang-orang munafik itu tidak memahami. (QS. [63] Al-Munafiqun : 7)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Mereka itulah, yakni orang-orang munafik di Madinah yang berkata dengan pentuh hasutan kepada orang-orang Ansar, “Janganlah kamu bersedekah kepada orang-orang yang ada di sisi Rasulullah yaitu kaum Muhajirin sampai mereka bubar, meninggalkan Rasulullah agar umat Islam pecah dan lemah.” Padahal milik Allah-lah perbendaharaan langit dan bumi yang menjamin rezeki setiap orang, tetapi orang-orang munafik itu tidak memahami bahwa rezeki, hidup, dan mati setiap makhluk berada di tangan Allah.
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Allah menjelaskan bahwa orang-orang munafik itu selalu menganjurkan agar orang-orang Ansar tidak memberi nafkah kepada orang-orang Muhajirin yang datang bersama-sama Muhammad saw dari Mekah dan membiarkan mereka menderita kelaparan, sehingga mereka akan meninggalkan Nabi saw. Anjuran dan anggapan orang-orang munafik itu keliru. Mereka tidak mengetahui bahwa semua yang ada di langit dan di bumi adalah kepunyaan Allah. Di tangan-Nya-lah kunci perbendaharaan rezeki manusia. Tidak seorang pun yang dapat memberikan sesuatu kepada yang lain kecuali dengan kehendak-Nya. Mereka tidak mau memahami sunatullah yang berlaku bagi makhluk-makhluk-Nya. Allah telah menjamin rezeki hamba-hamba-Nya di mana pun mereka berada. Setiap mereka bekerja dan berusaha, mereka akan memperoleh rezekinya.
3 Tafsir Ibnu Katsir
Tafsir ayat ini tidak diterangkan secara terpisah pada kitab aslinya.
4 Tafsir Al-Jalalain
(Mereka orang-orang yang mengatakan) kepada teman-teman mereka dari kalangan kaum Ansar: ("Janganlah kalian memberikan perbelanjaan kepada orang-orang yang ada di sisi Rasulullah) yakni orang-orang Muhajirin (supaya mereka bubar") bercerai-berai dari sisinya. (Padahal kepunyaan Allahlah perbendaharaan langit dan bumi) yakni pemberian rezeki-Nya, Dia Maha Pemberi rezeki kepada orang-orang Muhajirin dan lain-lainnya (tetapi orang-orang munafik itu tidak memahami).
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Mereka adalah orang-orang yang mengatakan kepada penduduk Madinah, "Janganlah kalian memberi nafkah kepada orang-orang Mukmin yang menyertai Rasulullah--yaitu orang-orang Muhâjirîn--sampai mereka meninggalkannya." Padahal, kepunyaan Allahlah perbendaharaan langit dan bumi beserta rezeki yang ada di dalamnya. Dia akan memberikannya kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya. Akan tetapi, orang-orang munafik tidak memahami itu.