Dan mereka berkata (kepada Musa), “Bukti apa pun yang engkau bawa kepada kami untuk menyihir kami, kami tidak akan beriman kepadamu.” (QS. [7] Al-A'raf : 132)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Karena asumsi yang salah seperti inilah mereka tetap mempertahankan kemungkaran. Dan tidak saja menuduh Nabi Musa sebagai penyebab kesulitan yang mereka hadapi, mereka kaum Fir'aun juga berkata kepada Nabi Musa, "Bukti apa pun yang engkau bawa kepada kami berupa mukjizat atau bukti kebenaranmu untuk menyihir atau mengelabui kami dengannya, agar kami meninggalkan seruan Fir'aun. Kami tidak akan meninggalkan keyakinan kami dan kami tidak akan beriman kepadamu."
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Pada ayat ini dijelaskan keingkaran mereka walaupun Nabi Musa telah memberikan berbagai keterangan dan bukti yang jelas tentang kerasulannya. Mereka berkata kepada Nabi Musa: "Bagaimana pun kamu telah mendatangkan berbagai keterangan itu, namun kami sekali-kali tidak akan beriman kepada kamu." Semua keterangan-keterangan yang telah dikemukakan Nabi Musa kepada mereka yang membuktikan kerasulannya, mereka anggap sebagai sihir untuk mempengaruhi mereka, agar meninggalkan agama nenek moyang mereka. Kemudian mereka menegaskan bahwa mereka sekali-kali tidak akan membenarkan semua keterangan dan bukti-bukti tersebut. Ini berarti bahwa mereka tidak akan menerima agama Allah yang disampaikan kepada Nabi Musa untuk mereka semuanya. Tetapi mereka tetap melakukan kezaliman terhadap Bani Israil dan Nabi Musa.
3 Tafsir Ibnu Katsir
Demikianlah kisah dari Allah Swt. mengenai keingkaran Fir'aun dan kaumnya, kekerasan dan kesombongan mereka terhadap perkara yang hak, serta tenggelamnya mereka dalam kebatilan. Hal ini dapat dipahami dari ucapan mereka yang dikisahkan oleh firman-Nya:
Bagaimanapun kamu mendatangkan keterangan kepada kami untuk menyihir kami dengan keterangan itu, maka kami sekali-kali tidak akan beriman kepadamu.
Mereka mengatakan bahwa mukjizat apa pun yang kamu datangkan kepada kami, dan dalil serta hujah apa pun yang kamu tegakkan terhadap kami niscaya kami tolak mentah-mentah. Kami tidak akan menerimanya dan tidak akan beriman kepadamu, tidak pula kepada ajaran yang kamu sampaikan.
4 Tafsir Al-Jalalain
(Dan mereka berkata,) kepada Musa ("Bagaimana kamu mendatangkan keterangan kepada kami untuk menyihir kami dengan keterangan itu, maka kami sekali-kali tidak akan beriman kepadamu.") kemudian Musa berdoa agar mereka diberi pelajaran.
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Karena adanya asumsi yang salah seperti inilah, mereka senantiasa tetap mempertahankan kemungkaran. Dan mereka--saat menyaksikan bukti-bukti kebenaran Mûsâ a. s.--berkata, "Meskipun kamu ketengahkan seluruh bukti dengan berbagai macam coraknya agar kami meninggalkan keyakinan kami dan tidak memperbudak kalian, kami tetap tidak akan percaya dan patuh kepadamu."