ثُمَّ اِنَّ عَلَيْنَا بَيَانَهٗ ۗ ( القيامة: ١٩ )
Thumma 'Inna `Alaynā Bayānahu. (al-Q̈iyamah 75:19)
Artinya:
Kemudian sesungguhnya Kami yang akan menjelaskannya. (QS. [75] Al-Qiyamah : 19)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
18-19. Caranya adalah apabila Kami melalui malaikat Jibril telah selesai membacakannya kepadamu maka ikutilah bacaannya itu dengan lidah serta pikiran dan hatimu secara sungguh-sungguh. Kemudian sesungguhnya Kami yang akan menjelaskan makna-maknanya.20-21. Ayat ini kembali menceritakan tentang orang-orang yang mengabaikan petunjuk Al-Qur’an. Tidak! Bahkan kamu terlalu mencintai kehidupan dunia yang fana ini, dan mengabaikan kehidupan akhirat yang sempurna dan abadi.
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Ayat ini menjelaskan adanya jaminan Allah bahwa sesungguhnya atas tanggungan Allah-lah penjelasannya. Maksudnya setelah Jibril selesai membacakan Al-Qur'an itu kepada Nabi Muhammad saw, maka Allah langsung memberikan penjelasan kepada beliau melalui ilham-ilham yang ditanamkan ke dalam dada Nabi saw, sehingga pengertian ayat ini secara sempurna sebagaimana yang dikehendaki Allah dapat diketahui Nabi saw. Allah pula yang menyampaikan kepada Nabi segala rahasia, hukum-hukum, dan pengetahuan Al-Qur'an itu secara sempurna. Dengan begitu, tidak dapat diragukan sedikit pun bahwa sesungguhnya Al-Qur'an itu dari sisi Allah.
3 Tafsir Ibnu Katsir
Kemudian Allah Swt. berfirman:
Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah mengumpulkannya. (Al-Qiyamah: 17)
Yakni menghimpunkannya di dalam dadamu.
dan membacanya. (Al-Qiyamah: 17)
Maksudnya, membuatmu pandai membacanya.
Apabila Kami telah selesai membacakannya. (Al-Qiyamah: 18)
Yaitu apabila malaikat telah membacakannya kepadamu dari Allah Swt.
maka ikutilah bacaannya itu. (Al-Qiyamah: 18)
Yakni dengarkanlah terlebih dahulu, kemudian bacalah ia sebagaimana yang telah diajarkannya kepadamu.
Kemudian sesungguhnya atas tanggungan Kamilah penjelasannya. (Al-Qiyamah: 19)
Yaitu sesudah engkau hafal dan engkau baca, maka Kami akan menjelaskan dan menerangkannya kepadamu serta memberimu ilham mengenai maknanya sesuai dengan apa yang Kami kehendaki dan Kami tentukan.
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abdur Rahman, dari Abu Uwwanah, dari Musa ibnu Abu Aisyah, dari Sa'id ibnu Jubair, dari Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pada asal mulanya merasa berat bila sedang menerima wahyu, dan beliau menggerakkan kedua bibirnya (mengikuti bacaan malaikat). Sa'id ibnu Jubair melanjutkan kisahnya, bahwa lalu Ibnu Abbas berkata kepadanya, "Dan aku menggerakkan pula kedua bibirku sebagaimana Rasulullah Saw. menggerakkan kedua bibirnya." Musa ibnu Abu Aisyah mengatakan bahwa Sa'id berkata kepadanya, "Aku menggerakkan kedua bibirku sebagaimana Ibnu Abbas menggerakkan kedua bibirnya." Setelah itu Allah Swt. menurunkan firman-Nya: Janganlah kamu gerakkan lidahmu untuk (membaca) Al-Qur’an karena hendak cepat-cepat (menguasai)nya Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya. (Al-Qiyamah: 16-17) Yakni menghimpunkannya di dalam dadamu, kemudian kamu dapat membacanya. Apabila Kami telah selesai membacakannya, maka ikutilah bacaannya itu. (Al-Qiyamah: 18) Maksudnya, dengarkanlah terlebih dahulu dengan penuh perhatian dan diamlah. Kemudian sesungguhnya atas tanggungan Kamilah penjelasannya. (Al-Qiyamah: 19) Sesudah itu apabila Jibril berangkat, maka Nabi Saw. membacanya seperti apa yang dibacakan oleh Jibril kepadanya.
Imam Bukhari dan Imam Muslim telah meriwayatkan hal ini melalui berbagai jalur dari Musa ibnu Abu Aisyah dengan sanad yang sama. Menurut lafaz Imam Bukhari, disebutkan bahwa apabila Jibril datang, beliau menundukkan kepalanya; dan apabila Jibril telah pergi, maka beliau membacanya seperti apa yang telah dijanjikan oleh Allah Swt. kepadanya.
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Sa'id Al-Asyaj, telah menceritakan kepada kami Abu Yahya At-Taimi, telah menceritakan kepada kami Musa ibnu Abu Aisyah, dari Sa'id ibnu Jubair, dari Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. apabila wahyu diturunkan kepadanya, maka beliau mengalami keadaan yang berat karenanya. Dan apabila wahyu sedang diturunkan kepadanya, hal itu dapat diketahui melalui gerakan kedua bibirnya. Kedua bibir beliau kelihatan bergerak sejak awal penurunan wahyu karena khawatir bagian permulaan wahyunya terlupakan sebelum bagian yang terakhirnya selesai. Maka Allah Swt. menurunkan firman-Nya: Janganlah kamu gerakkan lidahmu unluk (membaca) Al-Qur’an karena hendak cepat-cepat (menguasai)nya. (Al-Qiyamah: 16)
Hal yang sama telah dikatakan oleh Asy-Sya'bi, Al-Hasan Al-Basri, Qatadah, Mujahid, dan Ad-Dahhak serta selain merekayang bukan hanya seorang, bahwa sesungguhnya ayat ini diturunkan berkenaan dengan hal tersebut.
Ibnu Jarir telah meriwayatkan melalui jalur Al-Aufi, dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya: Janganlah kamu gerakkan lidahmu untuk (membaca) Al-Qur’an karena hendak cepat-cepat (menguasai)nya. (Al-Qiyamah; 16) Bahwa beliau tidak pernah berhenti dari membaca Al-Qur'an karena takut dijadikan melupakannya. Maka Allah Swt. menurunkan firman-Nya: Janganlah kamu gerakkan lidahmu untuk (membaca) Al-Qur'an karena hendak cepat-cepat (menguasai)nya Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah mengumpulkannya. (Al-Qiyamah: 16-17) Yakni Kamilah yang akan menghimpunkannya untukmu. dan membacanya. (Al-Qiyamah: 17) Yaitu Kamilah yang akan menjadikan kamu dapat membacanya hingga kamu tidak akan melupakannya.
Ibnu Abbas dan Atiyyah Al-Aufi telah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: Kemudian sesungguhnya atas tanggungan Kamilah penjelasannya. (Al-Qiyamah: 19) Yakni menjelaskan apa-apa yang dihalalkannya dan apa-apa yang diharamkannya. Hal yang sama dikatakan oleh Qatadah.
4 Tafsir Al-Jalalain
(Kemudian, sesungguhnya atas tanggungan Kamilah penjelasannya) dengan memberikan pemahaman mengenainya kepadamu. Kaitan atau hubungan korelasi antara ayat ini dengan ayat-ayat sebelumnya ialah bahwasanya ayat-ayat sebelumnya itu mengandung makna berpaling dari ayat-ayat Allah. Sedangkan pada ayat ini terkandung pengertian bersegera menguasai ayat-ayat Allah dengan cara menghafalnya.
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Apabila utusan Kami telah membacakan al-Qur'ân kepadamu, maka ikutilah bacaannya itu dengan menyimaknya terlebih dahulu. Lalu Kamilah yang akan menjelaskan jika di dalamnya kamu temui kesulitan.