سَيَذَّكَّرُ مَنْ يَّخْشٰىۙ ( الأعلى: ١٠ )
Sayadhdhakkaru Man Yakhshaá. (al-ʾAʿlā 87:10)
Artinya:
orang yang takut (kepada Allah) akan mendapat pelajaran, (QS. [87] Al-A'la : 10)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Orang yang takut kepada Allah dan hari akhir akan mendapat pelajaran dari peringatan itu,
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Dalam ayat ini, Allah menjelaskan bahwa mereka yang beruntung adalah yang dapat menerima panggilan atau peringatan Rasul-Nya, serta takut kepada Allah dan siksaan-Nya. Mereka inilah yang mempergunakan pikiran mereka yang waras untuk mencapai kebenaran yang kelak akan menjadi pegangan hidup mereka.
3 Tafsir Ibnu Katsir
Firman Allah Swt.:
{سَيَذَّكَّرُ مَنْ يَخْشَى}
orang yang takut (kepada Allah) akan mendapat pelajaran. (Al-A'la: 10)
Yaitu yang mau menerima sebagai pelajaran dari apa yang engkau sampaikan, hai Muhammad, adalah orang yang hatinya takut kepada Allah dan meyakini bahwa dia pasti akan menghadap dan berdua dengan-Nya.
{وَيَتَجَنَّبُهَا الأشْقَى الَّذِي يَصْلَى النَّارَ الْكُبْرَى ثُمَّ لَا يَمُوتُ فِيهَا وَلا يَحْيَا}
orang-orang yang celaka (kafir) akan menjauhinya. (Yaitu) orang yang akan memasuki api yang besar (neraka). Kemudian dia tidak mati di dalamnya dan tidak (pula) hidup. (Al-A'la: 11-13)
Yakni tidak dapat mati sehingga ia terhenti dari siksaannya, dan tidak pula hidup dengan kehidupan yang memberi manfaat baginya. Bahkan kehidupannya itu merupakan penderitaan dan mudarat baginya, karena dengan kehidupannya yang kekal ia selalu menderita pedihnya siksaan dan berbagai macam pembalasan yang ditimpakan kepadanya secara abadi dan kekal.
Imam Ahmad mengatakan bahwa telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Adiy dari Sulaiman yakni At-Tamimi dari Abu Nadrah dari Abu Sa'id yang telah mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Adapun ahli neraka yang menjadi penghuni tetapnya, maka mereka tidak mati dan tidak (pula) hidup. Dan orang-orang yang dikehendaki oleh Allah mendapatkan rahmat (Nya) maka Allah mematikan mereka di dalam neraka, dan orang-orang yang telah diberi izin untuk memberi syafaat masuk menemui mereka, kemudian seseorang dari para pemberi syafaat itu mengambil segolongan besar manusia lalu dia menumbuhkan mereka dengan memasukkan mereka ke dalam sungai kehidupan, atau ke dalam sungai yang ada di dalam surga, hingga mereka tumbuh (hidup) kembali sebagaimana biji-bijian yang dibawa oleh banjir tumbuh (di tepian sungai). Dan perawi melanjutkan bahwa Rasulullah Saw. bersabda pula: Pernahkah kalian melihat proses tumbuhnya pohon, pada awal mulanya hijau, kemudian menguning, kemudian hijau kembali? Perawi melanjutkan, bahwa sebagian di antara mereka mengatakan bahwa Nabi Saw. menceritakan demikian seakan-akan beliau Saw. pernah berada di daerah pedalaman.
Imam Ahmad mengatakan pula bahwa telah menceritakan kepada kami Sa'id ibnu Yazid dari Abu Nadrah dari Abu Sa'id Al-Khudri r.a. yang telah mengatakan, bahwa Rasulullah Saw. telah bersabda: Adapun ahli neraka yang menjadi penghuni tetapnya maka sesungguhnya mereka tidak mati di dalamnya dan tidak pula hidup. Berbeda halnya dengan orang-orang yang dikenai oleh api neraka karena dosa-dosa atau karena kesalahan-kesalahan mereka; maka Allah mematikan mereka dengan sebenarnya, hingga manakala mereka telah berubah menjadi arang, diberilah izin untuk mendapatkan syafaat. Kemudian didatangkanlah mereka serombongan demi serombongan, lain dimasukkanlah mereka ke dalam sungai-sungai yang ada di dalam surga. Kemudian dikatakan, "Hai ahli surga, sambutlah mereka!", maka mereka tumbuh (hidup) kembali sebagaimana biji-bijian yang dibawa oleh arus banjir tumbuh. Perawi melanjutkan bahwa seorang lelaki dari kalangan kaum yang hadir saat itu mengatakan, bahwa seakan-akan Rasulullah Saw. pernah tinggal di daerah pedalaman.
Imam Muslim meriwayatkan hadis ini melalui hadis Bisyr ibnul Mufaddal dan Syu'bah, yang keduanya dari Abu Salamah alias Sa'id ibnu Yazid dengan teks yang semisal.
Imam Ahmad telah meriwayatkan pula melalui Yazid dari Sa'id ibnu Iyas Al-Jariri dari AbuNadrah dari Abu Sa'id dari Nabi Saw. yang telah bersabda: Sesungguhnya ahli neraka yang tidak akan dikeluarkan oleh Allah, mereka tidak mati di dalamnya dan tidak pula hidup. Dan sesungguhnya ahli neraka yang dikehendaki oleh Allah untuk dikeluarkan, maka Allah mematikan mereka dengan sebenarnya hingga tubuh mereka hangus menjadi arang. Kemudian dikeluarkanlah mereka (dari neraka) rombongan demi rombongan, lalu dilemparkan ke dalam sungai surga dan mereka disirami dengan air dari sungai surga, maka mereka tumbuh (hidup) kembali bagaikan biji-bijian yang dibawa arus banjir tumbuh.
Dan sesungguhnya Allah Swt. telah memberitakan perihal ahli neraka melalui firman-Nya:
وَنادَوْا يَا مالِكُ لِيَقْضِ عَلَيْنا رَبُّكَ قالَ إِنَّكُمْ ماكِثُونَ
Mereka berseru, "Hai Malik, biarlah Tuhanmu membunuh kami saja." Dia menjawab, "Kamu akan tetap tinggal (di neraka ini).” Az-Zukhruf: 77)
Dan firman Allah Swt.:
لَا يُقْضى عَلَيْهِمْ فَيَمُوتُوا وَلا يُخَفَّفُ عَنْهُمْ مِنْ عَذابِها
Mereka tidak dibinasakan sehingga mereka mati dan tidak (pula) diringankan dari mereka azabnya. (Fathir: 36)
Dan masih ada lagi ayat-ayat lain yang semakna dengan ini.
4 Tafsir Al-Jalalain
(Akan mendapat peringatan) dan pelajaran dari peringatan itu (orang yang takut) kepada Allah swt. sebagaimana yang disebutkan dalam ayat yang lain yaitu, firman-Nya, "Maka beri peringatanlah dengan Alquran orang yang takut kepada ancaman-Ku." (Q.S. Qaaf, 45)
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Orang yang takut kepada Allah akan mengambil manfaat dari peringatanmu itu.