Skip to main content

اِنْ تُصِبْكَ حَسَنَةٌ تَسُؤْهُمْۚ وَاِنْ تُصِبْكَ مُصِيْبَةٌ يَّقُوْلُوْا قَدْ اَخَذْنَآ اَمْرَنَا مِنْ قَبْلُ وَيَتَوَلَّوْا وَّهُمْ فَرِحُوْنَ   ( التوبة: ٥٠ )

in
إِن
bahwa
tuṣib'ka
تُصِبْكَ
menimpamu/kamu mendapat
ḥasanatun
حَسَنَةٌ
suatu kebaikan
tasu'hum
تَسُؤْهُمْۖ
menjadikan mereka tidak senang
wa-in
وَإِن
dan jika
tuṣib'ka
تُصِبْكَ
menimpamu/kamu mendapat
muṣībatun
مُصِيبَةٌ
suatu bencana/musibah
yaqūlū
يَقُولُوا۟
mereka berkata
qad
قَدْ
sesungguhnya
akhadhnā
أَخَذْنَآ
kami telah mengambil
amranā
أَمْرَنَا
urusan/keputusan kami
min
مِن
dari
qablu
قَبْلُ
sebelum
wayatawallaw
وَيَتَوَلَّوا۟
dan mereka berpaling
wahum
وَّهُمْ
dan mereka
fariḥūna
فَرِحُونَ
orang-orang yang gembira

'In Tuşibka Ĥasanatun Tasu'uhum Wa 'In Tuşibka Muşībatun Yaqūlū Qad 'Akhadhnā 'Amranā Min Qablu Wa Yatawallaw Wa Hum Fariĥūna. (at-Tawbah 9:50)

Artinya:

Jika engkau (Muhammad) mendapat kebaikan, mereka tidak senang; tetapi jika engkau ditimpa bencana, mereka berkata, “Sungguh, sejak semula kami telah berhati-hati (tidak pergi berperang),” dan mereka berpaling dengan (perasaan) gembira. (QS. [9] At-Taubah : 50)

1 Tafsir Ringkas Kemenag

Sifat munafik yang lain adalah bahwa jika engkau, wahai Nabi Muhammad, mendapat kebaikan seperti kemenangan dalam peperangan, juga kebaikan-kebaikan yang lain, mereka, kaum munafikin, tidak senang; tetapi jika engkau ditimpa bencana, yakni kekalahan dalam peperangan, mereka berkata kepada engkau juga kepada kaum muslim yang lain, "Sungguh, sejak semula kami telah mengetahui kalau kamu akan mengalami kekalahan, karena itu kami mengambil sikap berhati-hati dan mempertimbangkan secara masak-masak, makanya kami putuskan untuk tidak ikut pergi berperang." Dan, dengan ucapannya itu, mereka berpaling dengan lega dan gembira karena merasa telah berhasil mengelabui Rasulullah dan orang-orang mukmin.