Dan Tuhanmu tidak akan membinasakan negeri-negeri secara zalim, selama penduduknya orang-orang yang berbuat kebaikan. (QS. [11] Hud : 117)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Dan sekali-kali Tuhanmu yang membimbing dan memberi petunjuk kepada hamba-Nya tidak akan membinasakan negeri-negeri secara zalim, yakni membinasakan secara total dan menyeluruh, selama penduduknya negeri itu adalah orang-orang yang selalu berbuat kebaikan, baik dalam beragama maupun dalam kehidupan sosial kemasyarakatan.
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Pada ayat ini Allah swt menjelaskan bahwa Dia tidak akan membinasakan suatu negeri, jika penduduk negeri itu, masih berbuat kebaikan, tidak berbuat zalim seperti mengurangi timbangan sebagaimana halnya kaum Nabi Syuaib a.s., tidak melakukan perbuatan liwath (homoseks, sodomi) seperti halnya kaum Nabi Lut a.s., tidak patuh kepada pimpinannya yang kejam dan bengis, seperti halnya Firaun, dan kejahatan lain, karena yang demikian, adalah suatu kezaliman. Allah tidak akan menyuruh melakukan yang demikian itu. Firman Allah: Dan Tuhanmu sama sekali tidak menzalimi hamba-hamba(-Nya). (Fushshilat/41: 46)
Dan firman-Nya: Sesungguhnya Allah tidak menzalimi manusia sedikit pun. (Yunus/10: 44)
3 Tafsir Ibnu Katsir
Tafsir ayat ini tidak diterangkan secara terpisah pada kitab aslinya.
4 Tafsir Al-Jalalain
(Dan Rabbmu sekali-kali tidak akan membinasakan negeri-negeri secara lalim) dengan sesuka-Nya terhadap negeri-negeri tersebut (sedangkan penduduknya orang-orang yang berbuat kebaikan) orang-orang yang beriman.
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Bukan merupakan suatu ketentuan dan keadilan Allah di alam ini, untuk menganiaya penduduk suatu negeri dengan membinasakan mereka, padahal mereka berpegang teguh pada kebenaran dan melaksanakan segala kebaikan secara konsisten serta mengerjakan segala yang membawa kemaslahatan bagi diri mereka dan orang lain.
6 Tafsir as-Saadi
"Dan Rabbmu sekali-kali tidak akan membinasakan negeri-negeri secara zhalim, sedang penduduknya orang-orang yang ber-buat kebaikan." (Hud: 117). (117) Maksudnya, Allah tidak patut membinasakan sebuah negeri secara zhalim, padahal mereka itu ﴾ مُصۡلِحُونَ ﴿ "berbuat kebaik-an." Yakni mereka berjalan di atas kebaikan dengan terus menerus, maka Allah tidak patut membinasakannya kecuali jika mereka ber-buat zhalim dan hujjah Allah telah tegak atasnya. Bisa jadi maknanya adalah bahwa Allah tidak akan membina-sakan negeri karena kezhalimannya terdahulu, jika mereka bertau-bat dan memperbaiki amal perbuatannya, karena Allah memaafkan mereka dan menghapus kezhaliman mereka yang telah lalu.