Skip to main content

وَتَوَلّٰى عَنْهُمْ وَقَالَ يٰٓاَسَفٰى عَلٰى يُوْسُفَ وَابْيَضَّتْ عَيْنٰهُ مِنَ الْحُزْنِ فَهُوَ كَظِيْمٌ   ( يوسف: ٨٤ )

watawallā
وَتَوَلَّىٰ
dan ia berpaling
ʿanhum
عَنْهُمْ
dari mereka
waqāla
وَقَالَ
dan ia berkata
yāasafā
يَٰٓأَسَفَىٰ
alangkah sedih hatiku
ʿalā
عَلَىٰ
atas
yūsufa
يُوسُفَ
Yusuf
wa-ib'yaḍḍat
وَٱبْيَضَّتْ
dan menjadi putih
ʿaynāhu
عَيْنَاهُ
kedua matanya
mina
مِنَ
dari/karena
l-ḥuz'ni
ٱلْحُزْنِ
kesedihan
fahuwa
فَهُوَ
maka/akan tetapi ia
kaẓīmun
كَظِيمٌ
orang yang menahan marah

Wa Tawallaá `Anhum Wa Qāla Yā 'Asafaá `Alaá Yūsufa Wa Abyađđat `Aynāhu Mina Al-Ĥuzni Fahuwa Kažīmun. (Yūsuf 12:84)

Artinya:

Dan dia (Yakub) berpaling dari mereka (anak-anaknya) seraya berkata, “Aduhai dukacitaku terhadap Yusuf,” dan kedua matanya menjadi putih karena sedih. Dia diam menahan amarah (terhadap anak-anaknya). (QS. [12] Yusuf : 84)

1 Tafsir Ringkas Kemenag

Dan setelah berkata demikian, dia (Nabi Yakub) berpaling dari mereka untuk menyendiri seraya berkata, "Aduhai duka citaku terhadap Yusuf," dan karena terlalu banyak meneteskan air mata, kedua matanya menjadi putih karena sedih sehingga tidak bisa lagi melihat. Dia lebih banyak diam karena menahan amarah kepada anak-anaknya.