وَالْجَاۤنَّ خَلَقْنٰهُ مِنْ قَبْلُ مِنْ نَّارِ السَّمُوْمِ ( الحجر: ٢٧ )
Wa Al-Jānna Khalaqnāhu Min Qablu Min Nāri As-Samūmi. (al-Ḥijr 15:27)
Artinya:
Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas. (QS. [15] Al-Hijr : 27)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Dan Kami telah menciptakan jin sebelum penciptaan Adam dari api yang sangat panas."
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Allah swt menerangkan bahwa Dia telah menciptakan jin dari api yang sangat panas sebelum menciptakan Adam. Tentang hakikat api ini, hanyalah Allah yang mengetahui. Sesuai dengan hadis di atas bahwa tabiat manusia itu berbeda-beda menurut keadaan tanah yang membentuk dirinya, maka hal ini dapat dijadikan dalil bahwa tabiat jin itu sesuai dengan tabiat asal kejadiannya.
Sebagaimana api bersifat panas, maka tabiat jin pun demikian pula. Api dengan tiba-tiba dapat menggejolak menjadi besar, kemudian tiba-tiba menjadi susut dan kecil. Demikian pula jin, suka tergesa-gesa, cepat menjadi marah, suka mempermainkan dan menyakiti manusia, kadang-kadang tunduk dan patuh kepada Allah, tetapi serta merta membangkang dan mendurhakai Allah. Manusia bersifat sesuai dengan sifat asal kejadiannya, seperti bersifat sabar, suka menumbuhkan, mengembangkan, memelihara dan mencari sesuatu yang baik, suka mengindahkan perintah, mempunyai sifat suka tunduk dan patuh, walaupun kadang-kadang ia durhaka kepada Allah karena tunduk dan mengikuti hawa nafsunya.
Dalam hadis qudsi disebutkan asal kejadian malaikat, jin dan manusia berdasarkan riwayat 'Aisyah:
Allah swt berfirman, "Aku telah menciptakan malaikat dari cahaya, dan Aku telah menciptakan jin dari nyala api dan telah diciptakan Adam sebagaimana yang telah diterangkan kepadamu." (Riwayat Ahmad dan Muslim dari 'Aisyah)
Jin termasuk makhluk Allah. Sebagaimana makhluk Allah yang lain, maka jin itu ada yang taat kepada Allah dan ada pula yang durhaka, sebagaimana firman Allah swt:
Dan sesungguhnya di antara kami (jin) ada yang saleh dan ada (pula) kebalikannya. Kami menempuh jalan yang berbeda-beda. (al-Jinn/72: 11)
Jin itu diberi beban dan tanggung jawab oleh Allah, sebagaimana manusia diberi beban dan tanggung jawab, ia berkembang dan berketurunan. Hanya saja manusia tidak dapat melihatnya, sedang ia dapat melihat manusia.
Karena itu, jin ada yang tunduk patuh kepada Allah, dan ada pula yang durhaka seperti Iblis. Allah swt berfirman:
Dan di antara kami ada yang Islam dan ada yang menyimpang dari kebenaran. Siapa yang Islam, maka mereka itu telah memilih jalan yang lurus. (al-Jinn/72: 14)
Menurut Ibnu 'Abbas, yang dimaksud dengan jan (jin) dalam ayat ini ialah bapak dari segala jin, sebagaimana Adam adalah bapak dari segala manusia. Sedang Iblis adalah bapak dari segala setan. Jin-jin itu juga makan, minum, hidup, dan mati seperti manusia.
Allah swt berfirman:
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman. (al-A'raf/7: 27)
3 Tafsir Ibnu Katsir
Firman Allah Swt.:
Dan Kami telah menciptakan jin sebelumnya.
Yakni sebelum menciptakan manusia.
...dari api yang sangat panas.
Ibnu Abbas mengatakan, makna yang dimaksud ialah angin panas yang dapat membunuh (mematikan). Sebagian ulama mengatakah bahwa samum ialah angin panas di malam dan siang hari. Sebagian dari mereka mengatakan bahwa kalau samum terjadi di malam hari, dan harur terjadi di siang hari.
Abu Daud At-Tayalisi mengatakan, telah menceritakan kepada kami Syu'bah, dari Abu Ishaq yang mengatakan bahwa ia masuk ke dalam rumah Umar Al-Asam menjenguknya, lalu Umar Al-Asam mengatakan, "Maukah aku ceritakan kepada kamu sebuah hadis yang pernah kudengar dari Abdullah ibnu Mas'ud. Dia mengatakan bahwa angin yang panas ini adalah satu bagian dari tujuh puluh bagian angin panas yang jin diciptakan darinya. Kemudian Ibnu Mas'ud membacakan firman-Nya:
Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas'
Dari Ibnu Abbas, disebutkan bahwa al-jan (jin) diciptakan dari nyala api. Menurut riwayat lain, dari nyala api yang paling baik.
Dari Amr ibnu Dinar, disebutkan dari api matahari.
Di dalam sebuah hadis sahih disebutkan:
Para malaikat diciptakan dari nur, jin diciptakan dari nyala api, dan Adam diciptakan dari apa yang digambarkan kepada kalian.
Makna yang dimaksud oleh ayat ialah menonjolkan kemuliaan Adam a.s. dan keharuman serta kesucian unsur kejadiannya.
4 Tafsir Al-Jalalain
(Dan jin) maksudnya biangnya jin, yaitu iblis (Kami telah menciptakan sebelumnya) sebelum Nabi Adam diciptakan (dari api yang sangat panas) yaitu api yang sama sekali tidak berasap dan dapat menembus pori-pori.
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Sedangkan jin, sebelum itu, ketika Kami menciptakan Iblîs yang merupakan asalnya, Kami ciptakan dari api yang panas dan dapat membakar tubuh manusia.