Kemudian Kami bangunkan mereka, agar Kami mengetahui manakah di antara ke dua golongan itu yang lebih tepat dalam menghitung berapa lamanya mereka tinggal (dalam gua itu). (QS. [18] Al-Kahf : 12)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Kemudian apabila telah tiba waktunya, Kami bangunkan mereka dari tidur yang lelap agar Kami mengetahui manakah di antara kedua golongan itu yang berselisih pendapat tentang berapa lamanya mereka tertidur di dalam gua, yang lebih tepat dalam menghitung berapa lamanya mereka tinggal dalam gua itu. Tidak ada siapa pun di antara mereka yang dapat menghitungnya dengan tepat, maka mereka pun menyerahkan urusan ini kepada Allah. Hanya Allah yang mengetahui berapa lamanya mereka tinggal di dalam gua itu.
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Ayat ini menerangkan bahwa sesudah para pemuda itu tidur dalam gua selama 300 tahun, Allah lalu membangunkan mereka. Pendengaran mereka dipulihkan kembali oleh Allah swt. Ketika seorang penggembala kambing menggempur dinding batu yang menutup mulut gua itu, suara reruntuhan membuat mereka terbangun dari tidur yang panjang. Ayat ini memberitahukan bahwa Allah mengetahui yang mana di antara dua golongan yang berselisih itu yang dapat menghitung dengan tepat berapa lamanya mereka tinggal dalam gua itu. Tetapi akhirnya mereka menyadari bahwa mereka tidaklah mengetahui secara pasti berapa lama para pemuda itu tinggal dalam gua. Lalu mereka mengakui bahwa Allah yang memelihara tubuh mereka sehingga tidak hancur, dan bertambah yakin akan kesempurnaan kekuasaan Allah serta ilmu-Nya. Oleh karena itu, dengan peristiwa yang dialami, mereka dapat merenungkan perkara hari kiamat. Bagi orang-orang yang beriman pada zaman itu, peristiwa tersebut menambah keteguhan iman mereka, sedang bagi orang kafir peristiwa itu menjadi bukti nyata bagi kekuasaan Allah. Ahli tafsir berbeda pendapat dalam menjelaskan maksud kata "dua golongan" dalam ayat ini. Ada yang mengatakan bahwa yang dimaksud dengan dua golongan itu ialah golongan pertama adalah para pemuda penghuni gua itu, dan golongan kedua adalah penduduk kota yang mengetahui sejarah menghilangnya pemuda-pemuda itu. Pendapat lain mengatakan bahwa kedua golongan yang berselisih pendapat itu ialah para pemuda penghuni gua dan raja-raja yang memerintah silih berganti di negeri Afasus. Pendapat yang mendekati kebenaran ialah yang berpendapat bahwa kedua golongan itu adalah para pemuda penghuni gua itu sendiri. Setelah bangun dari tidur, mereka saling bertanya satu sama lain. Sebagian mengatakan, "Kita tinggal dalam gua ini sehari atau setengah hari." Sebagian yang lain mengatakan, "Tuhanmu lebih mengetahui berapa lamanya kamu tinggal dalam gua ini."
3 Tafsir Ibnu Katsir
Firman Allah Swt.:
Maka Kami tutup telinga mereka beberapa tahun dalam gua itu.)
Yaitu Kami jatuhkan rasa kantuk yang berat kepada mereka di saat mereka memasuki gua itu, lalu mereka tidur selama bertahun-tahun.
Kemudian Kami bangunkan mereka.
Yakni dari tidur mereka yang lelap itu. Kemudian salah seorang di antara mereka keluar dari gua itu dengan membawa uang dirham perbekalan mereka, untuk mereka tukarkan dengan makanan yang diperlukannya. Perincian tentang hal tersebut akan diterangkan sesudah ini.
Firman Allah Swt.:
...kemudian Kami bangunkan mereka, agar Kami mengetahui manakah di antara kedua golongan itu.
Yaitu di antara kedua kelompok yang memperselisihkan tentang lamanya mereka tinggal di gua itu.
...yang lebih tepat dalam menghitung berapa lamanya mereka tinggal (dalam gua itu).
Menurut suatu pendapat, makna yang dimaksud ialah bilangan mereka. Sedangkan menurut pendapat yang lain adalah lamanya mereka tinggal di dalam gua itu, seperti dalam pengertian kata-kata orang Arab, "Saba-qal jawadu," bilamana kuda tersebut telah mencapai garis finis. Kata al-amad ini menunjukkan tujuan, dan makna yang dimaksud dalam ayat ini ialah lamanya masa.
4 Tafsir Al-Jalalain
(Kemudian Kami bangunkan mereka) Kami buat mereka bangun (agar Kami mengetahui) menyaksikan secara nyata (manakah di antara kedua golongan itu) di antara kedua kelompok yang memperselisihkan tentang lamanya mereka tinggal di dalam gua itu (yang lebih tepat) lebih cocok, lafal Ahshaa ini berwazan Af'ala (mengenai diamnya mereka dalam gua itu) tentang tinggalnya mereka. Lafal 'Lima Labitsuu' berta'alluq kepada lafal berikutnya (yakni masanya) batas waktunya.
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Kemudian Kami membangunkan mereka kembali dari tidur panjang itu agar tampak ilmu Kami tentang siapa di antara mereka yang benar dalam memperkirakan seberapa lama mereka tertidur.
القرآن الكريم - الكهف١٨ :١٢ Al-Kahf 18:12 Al Kahfi