Allah Swt. menceritakan tentang khitab-Nya yang ditujukan kepada kaum musyrik pada hari kiamat di hadapan para saksi. Hal ini dimaksudkan sebagai teguran dan celaan terhadap mereka (agar mereka sadar dari kemusyrikannya). Allah Swt. berfirman:
Panggillah oleh kalian sekutu-sekutu-Ku yang kalian katakan itu!
Yakni saat kalian di dunia, pada hari ini panggillah mereka agar menyelamatkan kalian dari penderitaan azab yang kalian alami ini. Perihalnya semakna dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya dalam ayat yang lain:
Dan sesungguhnya kalian datang kepada Kami sendiri-sendiri sebagaimana kalian Kami ciptakan pada mulanya, dan kalian tinggalkan di belakang kalian (di dunia) apa yang telah Kami karuniakan kepada kalian dan Kami tiada melihat beserta kalian pemberi syafaat yang kalian anggap bahwa mereka itu sekutu-sekutu Tuhan di antara kalian. Sungguh telah terputuslah (pertalian) antara kalian dan telah lenyap dari kalian apa yang dahulu kalian anggap (sebagai sekutu Allah). (Al An'am:94)
Firman Allah Swt.:
Mereka lalu memanggilnya, tetapi sekutu-sekutu itu tidak membalas mereka.
Sama halnya dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya:
Dikatakan (kepada mereka), "Serulah oleh kalian sekutu-sekutu kalian," lalu mereka menyerunya, maka sekutu-sekutu itu tidak memperkenankan (seruan) mereka. (Al Qashash:64), hingga akhir ayat.
Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang menyembah sembahan-sembahan selain Allah yang tiada dapat memperkenankan (doa)nya. (Al Ahqaaf:5), hingga akhir ayat.
Dan mereka telah mengambil sembahan-sembahan selain Allah, agar sembahan-sembahan itu menjadi pelindung bagi mereka, sekali-kali tidak. Kelak mereka (sembahan-sembahan) itu akan mengingkari penyembahan (pengikut-pengikutnya) terhadapnya, dan mereka (sembahan-sembahan) itu akan menjadi musuh bagi mereka. (Maryam:81-82)
Firman Allah Swt.:
...dan Kami adakan untuk mereka tempat kebinasaan (neraka).
Ibnu Abbas dan Qatadah serta lain-lainnya yang bukan hanya seorang dari kalangan ulama Salaf mengatakan, yang dimaksud dengan maubiqan ialah tempat kebinasaan.
Qatadah mengatakan, telah diceritakan kepada kami bahwa Umar Al-Bakkali pernah menceritakan dari Abdullah ibnu Amr yang mengatakan bahwa maubiqan adalah nama sebuah lembah yang dalam, yang dengannya terpisahkan antara ahli hidayah dan ahli kesesatan pada hari kiamat nanti, yang dimaksud dengan lembah ialah jurang. Kemudian Qatadah mengatakan bahwa maubiqan adalah nama sebuah lembah (jurang) di dalam neraka Jahannam.
Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepadaku Muhammad ibnu Sinan Al-Qazzaz, telah menceritakan kepada kami Abdush Shamad telah menceritakan kepada kami Yazid ibnu Zurai', bahwa ia pernah mendengar Anas ibnu Malik mengatakan sehubungan dengan makna firman Allah Swt.:
...dan Kami adakan untuk mereka tempat kebinasaan.
Bahwa maubiqan adalah nama sebuah lembah di dalam neraka Jahannam yang penuh berisikan nanah dan darah.
Al-Hasan Al-Basri mengatakan bahwa maubiqan adalah permusuhan.
Yang tersimpulkan dari makna lahiriah konteks ayat menunjukkan bahwa yang dimaksud dengan maubiqan ialah tempat yang membinasakan. Untuk itu, boleh ditakwilkan dengan pengertian nama sebuah lembah di dalam neraka Jahannam, atau lainnya.
Makna ayat menunjukkan, Allah menjelaskan bahwa tidak ada jalan bagi orang-orang musyrik itu untuk sampai kepada sembahan-sembahan mereka yang mereka anggap bahwa sembahan-sembahan itu adalah sekutu-sekutu Allah ketika mereka di dunia. Dan bahwa Allah Swt. telah memisahkan antara mereka dan sesembahan-sesembahannya di akhirat, sehingga tidak ada jalan keselamatan bagi seorang pun dari kedua golongan itu, baik yang menyembah maupun yang disembah. Bahkan masing-masing dari mereka dipisahkan oleh tempat yang membinasakan, kengerian yang sangat dahsyat, dan azab yang besar.
Adapun jika damir yang terdapat di dalam firman-Nya, "Bainahum," kembali kepada kaum mukmin dan kaum kuffar, sehingga artinya menjadi seperti berikut: "Dan Kami adakan tempat kebinasaan di antara mereka." Seperti yang dikatakan oleh Abdullah ibnu Amr, bahwa sesungguhnya di hari kiamat kelak orang-orang yang mendapat petunjuk dan orang-orang yang sesat akan dipisahkan. Berarti pengertian ayat sama dengan apa yang terdapat di dalam ayat lain melalui firman-Nya:
Dan pada hari terjadinya kiamat, di hari itu mereka (manusia) bergolong-golongan. (Ar Ruum:14)
pada hari itu mereka terpisah-pisah. (Ar Ruum:43)
Dan (dikatakan kepada orang-orang kafir), "Berpisahlah kalian (dari orang-orang mukmin) pada hari ini, hai orang-orang yang berbuat jahat.” (Yaa Siin:59)
Dan firman Allah Swt. lainnya yang mengatakan:
(Ingatlah) suatu hari (ketika itu) Kami mengumpulkan mereka semuanya, kemudian Kami berkata kepada orang-orang yang mempersekutukan (Tuhan), "Tetaplah kalian dan sekutu-sekutu kalian di tempat itu.” Lalu Kami pisahkan mereka. (Yunus:28)
sampai dengan firman-Nya:
dan lenyaplah dari mereka apa yang mereka ada-adakan. (Yunus:30)