Maka ketika mereka telah melewati (tempat itu), Musa berkata kepada pembantunya, “Bawalah kemari makanan kita; sungguh kita telah merasa letih karena perjalanan kita ini.” (QS. [18] Al-Kahf : 62)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Nabi Musa dan pembantunya meneruskan perjalanan, maka ketika mereka telah melewati tempat hilangnya ikan itu dan keduanya hendak beristirahat sambil menyantap bekal yang mereka bawa, Nabi Musa berkata kepada pembantunya, "Bawalah kemari makanan (ikan) kita, sungguh kita telah merasa letih karena perjalanan kita yang jauh pada hari ini."
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Dalam ayat ini, Allah menceritakan bahwa keduanya terus melanjut-kan perjalanannya siang dan malam. Nabi Musa pun merasa lapar dan berkata kepada muridnya, "Bawalah kemari makanan kita, sesungguhnya kita telah merasa letih karena perjalanan ini." Perasaan lapar dan lelah setelah melampaui tempat pertemuan dua laut itu ternyata mengandung hikmah, yaitu mengembalikan ingatan Nabi Musa a.s. kepada ikan yang mereka bawa. Dalam ayat ini, Allah mengungkapkan betapa luhurnya budi pekerti Musa a.s. dalam bersikap kepada muridnya. Apa yang dibawa oleh muridnya sebagai bekal itu merupakan milik bersama, bukan hanya milik sendiri. Betapa halus perasaannya ketika menyadari bahwa letih dan lapar itu tidak hanya dirasakan dirinya, tetapi juga dirasakan orang lain.
3 Tafsir Ibnu Katsir
Firman Allah Swt.:
...Maka tatkala mereka berjalan lebih jauh.
Yaitu setelah keduanya melanjutkan perjalanannya cukup Jauh dari tempat mereka lalai akan ikannya. Dalam ayat ini disebutkan bahwa kelalaian ini dinisbatkan kepada keduanya, sekalipun pelakunya hanyalah Yusya' ibnu Nun (muridnya). Pengertiannya sama dengan apa yang terdapat di dalam firman Allah Swt.:
Dari keduanya keluar mutiara dan marjan. (Ar Rahmaan:22)
yang menurut salah satu di antara dua pendapat mengenai takwilnya mengatakan, "Sesungguhnya mutiara dan marjan itu hanyalah keluar dari salah satu di antara dua lautan, yaitu yang airnya asin."
Setelah berjalan cukup jauh dari tempat mereka lalai akan ikannya:
Musa berkata kepada muridnya.”Bawalah kemari makanan kita, sesungguhnya kita telah merasa letih karena perjalanan kita ini."
Nasaban, artinya letih. Musa mengatakan demikian setelah berjalan cukup jauh dari tempat keduanya melalaikan ikan perbekalannya.
4 Tafsir Al-Jalalain
(Maka tatkala mereka berdua melewati) tempat itu dengan berjalan kaki sampai dengan waktu makan siang, yaitu pada hari kedua Musa (berkatalah kepada muridnya, "Bawalah ke mari makanan kita!) yaitu makanan yang biasa dimakan pada siang hari, yakni makan siang (sesungguhnya kita telah merasa letih karena perjalanan kita ini)" payah, yang hal ini baru mereka rasakan setelah berjalan jauh dari tempat itu.
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Lalu, ketika mereka telah menjauh dari tempat itu, mereka merasa lapar dan lelah. Mûsâ berkata kepada pembantunya, "Keluarkanlah makanan kita, perjalanan kita sungguh melelahkan."
القرآن الكريم - الكهف١٨ :٦٢ Al-Kahf 18:62 Al Kahfi