Maryam Ayat 95
وَكُلُّهُمْ اٰتِيْهِ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ فَرْدًا ( مريم: ٩٥ )
Wa Kulluhum 'Ātīhi Yawma Al-Qiyāmati Fardāan. (Maryam 19:95)
Artinya:
Dan setiap orang dari mereka akan datang kepada Allah sendiri-sendiri pada hari Kiamat. (QS. [19] Maryam : 95)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Dan setiap orang dari mereka akan datang dan menghadap kepada Allah untuk menerima perhitungan dan putusan tentang perbuatannya di dunia secara sendiri-sendiri kelak pada hari kiamat. Tidak ada teman yang membantu dan tidak ada pula orang tua atau anak yang menolong.
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Pada hari Kiamat orang kafir datang menghadap kehadirat Allah untuk menerima perhitungan dan putusan mengenai perbuatan mereka masing-masing seorang diri tidak ditemani oleh orang yang paling dekat sekalipun seperti anak atau istrinya.
Demikianlah ketentuan yang telah ditetapkan Allah bagi setiap hamba-Nya pada hari itu, tiada seorang pun yang dapat lolos dari pengadilan-Nya, setiap orang pasti menghadapi peristiwa yang hebat dan dahsyat itu dengan perasaan harap-harap cemas, apakah ia akan termasuk dalam golongan orang-orang yang celaka yang akan digiring ke neraka dalam keadaan hina dina atau termasuk golongan orang yang berbahagia yang akan dipersilakan masuk ke dalam surga dengan terhormat dan mulia.
3 Tafsir Ibnu Katsir
Firman Allah Swt.:
Dan tiap-tiap mereka akan datang kepada Allah pada hari kiamat dengan sendiri-sendiri.
Maksudnya, tidak ada yang menolongnya dan tidak ada yang dapat menyelamatkannya kecuali hanya Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya, Dialah yang berhak memutuskan nasib makhluk-Nya sesuai dengan apa yang dikehendaki-Nya, dan Dialah Yang Mahaadil yang tidak akan berbuat aniaya barang sedikit pun dan Dia tidak akan menganiaya seorang pun.
4 Tafsir Al-Jalalain
(Dan tiap-tiap mereka akan datang kepada Allah pada hari kiamat dengan sendiri-sendiri) tanpa harta dan tanpa pembantu yang dapat membelanya.
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Pada hari kiamat, mereka semua akan datang kepada Allah sendiri-sendiri, tanpa penolong, anak dan harta benda.
6 Tafsir as-Saadi
"Dan mereka berkata, 'Dzat Yang Maha Pemurah mengambil (mempunyai) anak.' Sesungguhnya kamu telah mendatangkan se-suatu perkara yang sangat mungkar, hampir-hampir langit pecah karena ucapan itu, dan bumi terbelah, dan gunung-gunung runtuh, karena mereka mendakwa Allah Yang Maha Pemurah mempunyai anak. Dan tidak layak lagi Dzat Yang Maha Pemurah mengambil (mempunyai) anak. Tidak ada seorang pun di langit dan bumi, melainkan pasti akan datang kepada Dzat Yang Maha Pemurah selaku seorang hamba. Sesungguhnya Allah telah menentukan jumlah mereka dan menghitung mereka dengan hitungan yang teliti. Dan tiap-tiap mereka akan datang kepada Allah pada Hari Kiamat dengan sendiri-sendiri." (Maryam: 88-95).
(88) Ini merupakan celaan dan penghinaan terhadap per-kataan orang-orang yang selalu menentang lagi ingkar yang mem-punyai persangkaan bahwa ar-Rahman memiliki anak; seperti per-kataan orang-orang Nasrani, "Isa itu anak Allah" dan pernyataan orang-orang Yahudi, "Uzair itu anak Allah" dan ucapan orang-orang musyrik, "Para malaikat itu adalah anak-anak perempuan Allah." Mahatinggi Allah dari perkataan mereka.
(89-91) ﴾ لَّقَدۡ جِئۡتُمۡ شَيۡـًٔا إِدّٗا 89 ﴿ "Sesungguhnya kalian telah mela-kukan perkara yang sangat mungkar," maksudnya sangat besar dan berat. Karena saking besarnya masalah ini ﴾ تَكَادُ ٱلسَّمَٰوَٰتُ ﴿ "hampir saja langit-langit itu," meskipun begitu besar lagi kokoh ﴾ يَتَفَطَّرۡنَ مِنۡهُ ﴿ "pecah karena ucapan itu," maksudnya karena ucapan ini, ﴾ وَتَنشَقُّ ٱلۡأَرۡضُ ﴿ "dan bumi terbelah" karenanya. Maksudnya hampir saja bumi itu terpecah-belah lagi berkeping-keping. ﴾ وَتَخِرُّ ٱلۡجِبَالُ هَدًّا 90 ﴿ "Dan gu-nung-gunung runtuh," maksudnya gunung-gunung itu bergoncang-goncang. ﴾ أَن دَعَوۡاْ لِلرَّحۡمَٰنِ وَلَدٗا 91 ﴿ "Karena mereka mendakwa Allah Yang Maha Pemurah mempunyai anak," maksudnya akibat dari tuduhan jelek mereka ini, hampir saja makhluk-makhluk Allah (yang besar-besar) ini mengalami peristiwa yang telah disebutkan di atas.
(92) Padahal, sejatinya ﴾ مَا يَنۢبَغِي ﴿ "tidak layak," maksudnya tidak pantas dan tidak akan mungkin terjadi ﴾ لِلرَّحۡمَٰنِ أَن يَتَّخِذَ وَلَدًا 92 ﴿ "bagi Dzat Yang Maha Pemurah mengambil (mempunyai) anak," hal tersebut karena "memiliki anak" menunjukkan sifat kurang dan kebutuhan Allah kepadanya, padahal Allah itu Mahakaya (tidak butuh) lagi Maha Terpuji. Di samping itu juga, anak itu mirip de-ngan bapaknya, sementara Allah تعالى tidak ada sesuatu pun yang mirip, serupa atau sama denganNya.
(93) ﴾ إِن كُلُّ مَن فِي ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِ إِلَّآ ءَاتِي ٱلرَّحۡمَٰنِ عَبۡدٗا 93 ﴿ "Tidak ada se-orang pun di langit dan bumi, melainkan pasti dia akan datang kepada Rabb Yang Maha Pemurah selaku seorang hamba," maksudnya datang dalam keadaan hina dan patuh, tidak menolak dan tidak membang-kang. Malaikat, manusia, jin dan yang lainnya, semuanya adalah hamba-hamba (Allah) yang mengalami pengaturan. Mereka tidak memiliki kekuasaan sedikit pun, dan tidak memiliki wewenang untuk mengatur sama sekali. Bagaimana mungkin Dia memiliki anak padahal beginilah keadaanNya dan keagungan kerajaanNya?!
(94) ﴾ لَّقَدۡ أَحۡصَىٰهُمۡ وَعَدَّهُمۡ عَدّٗا 94 ﴿ "Sesungguhnya Allah telah menen-tukan jumlah mereka dan menghitung mereka dengan hitungan yang teliti," maksudnya, sungguh ilmu Allah meliputi semua makhluk, baik penghuni langit ataupun bumi, dan Allah menghitung jumlah mereka dan menghitung jumlah amalan mereka, Dia tidak meng-alami kesalahan dan tidak lupa serta tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi baginya.
(95) ﴾ وَكُلُّهُمۡ ءَاتِيهِ يَوۡمَ ٱلۡقِيَٰمَةِ فَرۡدًا 95 ﴿ "Dan tiap-tiap mereka akan datang kepada Allah pada Hari Kiamat dengan sendiri-sendiri," maksud-nya tanpa disertai anak, harta, dan para penolong. Tidak ada yang mendampinginya kecuali amal perbuatannya. Lalu Allah mem-berikan balasan dan menyempurnakan perhitungannya. Jika amal perbuatannya baik, niscaya balasannya akan baik. Jika buruk, maka balasannya pun buruk. Sebagaimana Allah تعالى berfirman,
﴾ وَلَقَدۡ جِئۡتُمُونَا فُرَٰدَىٰ كَمَا خَلَقۡنَٰكُمۡ أَوَّلَ مَرَّةٖ ﴿
"Dan sesungguhnya kamu datang kepada Kami sendiri-sendiri seba-gaimana Kami menciptakanmu pada mulanya." (Al-An'am: 94).