Al-Baqarah Ayat 162
خٰلِدِيْنَ فِيْهَا ۚ لَا يُخَفَّفُ عَنْهُمُ الْعَذَابُ وَلَا هُمْ يُنْظَرُوْنَ ( البقرة: ١٦٢ )
Khālidīna Fīhā Lā Yukhaffafu `Anhum Al-`Adhābu Wa Lā Hum Yunžarūna. (al-Baq̈arah 2:162)
Artinya:
mereka kekal di dalamnya (laknat), tidak akan diringankan azabnya, dan mereka tidak diberi penangguhan. (QS. [2] Al-Baqarah : 162)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Sungguh, orang-orang yang kafir dan mati dalam keadaan kafir akan mendapat empat macam pembalasan. Pertama, mereka itu mendapat laknat Allah, para malaikat dan manusia seluruhnya; kedua, mereka kekal di dalamnya, di dalam laknat itu, dan karenanya mereka akan masuk neraka untuk selamanya; ketiga, mereka tidak akan diringankan azabnya; dan keempat, mereka tidak diberi penangguhan sebagaimana pada saat mereka di dunia.
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Orang-orang kafir, termasuk para Ahli Kitab yang tidak bertobat, kemudian mati dalam kekafiran, mereka tetap mendapat laknat Allah, malaikat dan manusia seluruhnya. Mereka kekal di dalam neraka, tidak akan diringankan siksaan mereka dan tidak akan ditangguhkan. Demikian nasib mereka kelak pada hari kiamat, tidak ada kesempatan lagi untuk bertobat dan mengerjakan amal saleh, dan andaikata mereka sanggup memberikan emas sebesar bumi untuk menebus kesalahan mereka, pasti tidak akan diterima Allah sebagaimana disebutkan dalam firman-Nya:
Sungguh, orang-orang yang kafir dan mati dalam kekafiran, tidak akan diterima (tebusan) dari seseorang di antara mereka sekalipun (berupa) emas sepenuh bumi, sekiranya dia hendak menebus diri dengannya. Mereka itulah orang-orang yang mendapat azab yang pedih dan tidak memperoleh penolong. (Ali 'Imran/3: 91)
3 Tafsir Ibnu Katsir
Tafsir ayat ini tidak diterangkan secara terpisah pada kitab aslinya.
4 Tafsir Al-Jalalain
(Mereka kekal di dalamnya) maksudnya dalam kutukan atau dalam neraka sebagaimana diisyaratkan dalam kutukan itu. (Tidak diringankan siksa dari mereka) walaupun sekejap mata (dan tidak pula mereka diberi tenggang waktu) untuk mengajukan tobat atau memohon ampun. Ayat berikut diturunkan ketika mereka berkata, "Gambarkanlah kepadaku tentang Tuhanmu!"
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Mereka akan abadi dalam kutukan dan siksa neraka, tidak sedikit pun mereka diringankan dari siksa itu dan tidak akan diterima pula permohonan mereka agar siksa itu ditangguhkan.
6 Tafsir as-Saadi
"Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa
keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah Kami
menerangkannya kepada ma-nusia dalam al-Kitab, mereka itu dilaknati Allah dan dilaknati (pula) oleh semua (mahluk) yang dapat melaknati,
kecuali mereka yang telah bertaubat dan mengadakan perbaikan dan menerangkan (kebenaran),
maka terhadap mereka itulah Aku menerima taubatnya dan Aku-lah Yang Maha Menerima taubat lagi
Maha Penyayang. Sesungguhnya orang-orang kafir dan mereka mati dalam keadaan kafir, mereka itu
mendapat laknat Allah, para Malaikat, dan manusia seluruhnya. Mereka kekal di dalam laknat itu;
tidak akan diringankan siksa dari mereka dan tidak (pula) mereka
ditangguhkan." (Al-Baqarah: 159-162).
(159) Ayat ini walaupun turun kepada Ahli Kitab dan apa yang mereka
sembunyikan tentang Rasulullah ﷺ dan sifat-sifat beliau, namun hukum ayat ini tetap bersifat
umum kepada setiap orang yang menyembunyikan apa yang diturunkan Allah تعالى,﴾ مِنَ
ٱلۡبَيِّنَٰتِ ﴿ "berupa keterangan-keterangan yang jelas" yang menunjukkan dan menampakkan kebenaran, ﴾
وَٱلۡهُدَىٰ ﴿ "dan petunjuk," yaitu ilmu yang membawa kepada hidayah menuju ke jalan yang lurus, dan menunjukkan jalan penghuni surga dari jalan penghuni neraka.
Sesungguhnya Allah telah mengikat janji kepada para ulama agar mereka menjelaskan kepada manusia apa yang telah Allah karuniakan kepada mereka dari ilmu tentang al-Kitab dan agar mereka tidak menyembunyikannya. Maka barangsiapa yang me-nyia-nyiakan hal itu dan melakukan dua kerusakan sekaligus, yaitu menyembunyikan apa yang telah diturunkan oleh Allah dan berlaku curang terhadap hamba-hamba Allah, maka mereka itu ﴾
يَلۡعَنُهُمُ ٱللَّهُ ﴿ "dilaknati oleh Allah," maksudnya, Dia تعالى menjauhkan dan mengusir mereka dari kedekatan kepadaNya dan dari rahmatNya, ﴾
وَيَلۡعَنُهُمُ ٱللَّٰعِنُونَ ﴿ "dan dilaknati pula oleh seluruh makhluk yang dapat melaknati,"
mereka adalah seluruh makhluk. Laknat akan menimpa mereka dari seluruh makhluk, karena usaha
mereka untuk berlaku curang terhadap para makhluk, merusak agama mereka, dan men-jauhkan mereka
dari rahmat Allah. Akhirnya mereka pun dibalas sesuai dengan jenis perbuatan mereka, sebagaimana
para pengajar manusia kepada kebaikan, maka Allah dan para malaikatNya akan bershalawat atasnya,
bahkan ikan paus di lautan yang dalam,[4] karena usahanya dalam
memberikan manfaat kepada makhluk, memperbaiki agama mereka, dan mendekatkan mereka kepada
rahmat Allah, sehingga dia pun dibalas sesuai dengan jenis per-buatannya.
Orang yang menyembunyikan apa yang diturunkan oleh Allah adalah bertentangan dengan perintah
Allah dan menentang Allah. Allah menjelaskan ayat-ayatNya kepada manusia dan me-nerangkannya,
sedangkan orang ini berusaha menghapus dan menyembunyikannya, maka orang ini terkena oleh
ancaman yang keras tersebut.
(160) ﴾ إِلَّا ٱلَّذِينَ تَابُواْ ﴿ "Kecuali mereka yang telah bertaubat," mak-sudnya, mereka kembali dari dosa yang selama ini mereka lakukan dalam keadaan menyesal, merasa bersalah, dan bertekad untuk tidak mengulangi kembali, ﴾
وَأَصۡلَحُواْ ﴿ "dan mengadakan perbaikan" terhadap apa yang telah rusak dari perbuatan-perbuatan mereka. Maka tidaklah cukup hanya meninggalkan suatu kejelekan hingga adanya perbuatan baik, dan hal itu pun tidaklah cukup bagi orang yang menyembunyikan hingga dia menjelaskan apa yang telah dia sembunyikan dan menampakkan kebalikan dari apa yang telah dia sembunyikan. Seperti inilah orang yang akan diampuni oleh Allah, karena ampunan Allah tidaklah terhalang. Barangsiapa yang me-lakukan sebab-sebab ampunan, niscaya Allah akan mengampuni-nya, karena Allah adalah ﴾
ٱلتَّوَّابُ ﴿ "Maha Menerima Taubat," maksud-nya, Maha Menerima kembali hamba-hambaNya dengan penuh maaf dan kerelaan setelah berdosa apabila mereka bertaubat, dan dengan kebajikan serta kenikmatan setelah terputus apabila me-reka kembali, ﴾
ٱلرَّحِيمُ ﴿ "lagi Maha Penyayang," bersifat kasih sayang yang agung yang meliputi segala
sesuatu. Dan di antara kasih sayangNya adalah bahwa Dia memberikan taufik kepada mereka untuk
bertaubat dan berserah diri sehingga mereka pun bertaubat dan menyerahkan diri mereka, kemudian
Dia merahmati mereka dengan menerima itu semua dengan rasa kasih dan murah hati; inilah hukum
orang yang bertaubat dari dosa.
(161) Adapun orang yang kafir dan senantiasa dalam keku-furannya hingga
ia mati dan tidak kembali kepada Rabbnya, tidak menyerahkan diri kepadaNya, serta tidak
bertaubat dengan segera, maka ﴾ عَلَيۡهِمۡ لَعۡنَةُ ٱللَّهِ وَٱلۡمَلَٰٓئِكَةِ وَٱلنَّاسِ
أَجۡمَعِينَ ﴿ "mereka itu mendapat laknat Allah, para Malaikat, dan manusia seluruhnya," karena
ketika kekufuran mereka telah menjadi karakter yang menetap pada diri mereka, maka laknat pun
menjadi karakter untuk mereka yang tetap dan tidak akan hilang, karena suatu hukum itu
tergantung pada alasan-nya dari segi ada atau tidak adanya.
(162) ﴾ خَٰلِدِينَ فِيهَا ﴿ "Mereka kekal di dalamnya," yakni dalam laknat atau dalam siksaan itu, dan kedua hal itu saling berkaitan erat, ﴾
لَا يُخَفَّفُ عَنۡهُمُ ٱلۡعَذَابُ ﴿ "tidak akan diringankan siksa dari mereka," bahkan siksa mereka akan selalu ada dan pedih, serta berkesinambungan, ﴾
وَلَا هُمۡ يُنظَرُونَ ﴿ "dan tidak pula mereka ditangguhkan," maksudnya, tidak akan pernah
ditunda, karena waktu penundaan yaitu dunia telah berlalu, dan tidak ada lagi yang tersisa bagi
mereka suatu alasan pun.