Mereka berkata, “Wahai Musa! Apakah engkau yang melemparkan (dahulu) atau kami yang lebih dahulu melemparkan?” (QS. [20] Taha : 65)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Begitu para penyihir berhadapan dengan Nabi Musa, mereka berkata, “Wahai Musa! Apakah engkau yang melemparkan lebih dulu untuk menun-jukkan kemampuanmu, atau kami yang lebih dahulu melemparkan?”
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Pada ayat ini Allah menerangkan bahwa setelah ahli-ahli sihir Firaun merasa telah cukup persiapannya, telah lengkap segala persediaannya, datanglah mereka ke tempat pertandingan yang telah ditentukan dengan berbaris rapi. Setelah mereka berhadapan dengan Musa, mereka memberikan pilihan agar Musa memilih, apakah Musa lebih dahulu melemparkan tongkat? Ataukah para ahli sihir yang lebih dahulu melemparkannya? Tindakan ahli-ahli sihir ini adalah satu kebijaksanaan yang mewujudkan adab yang baik dan tawadu mereka kepada Musa, seakan-akan mereka mendapat ilham dari Allah. Musa setelah berpikir sejenak lalu memilih supaya merekalah yang lebih dahulu melemparkan tongkat mereka, dengan pertimbangan bahwa kalau-kalau ahli-ahli sihir telah mendemonstrasikan sihirnya dengan kesungguhan dan kesanggupannya, pada waktu itulah nanti Allah akan memperlihatkan kekuasaan-Nya, dengan memenangkan yang hak atas yang batil, memenangkan mukjizat atas ilmu sihir dan lenyaplah sihir yang batil itu. Sesuai dengan firman Allah: Sebenarnya Kami melemparkan yang hak (kebenaran) kepada yang batil (tidak benar) lalu yang hak itu menghancurkannya, maka seketika itu (yang batil) lenyap. (al-Anbiya`/21: 18)
3 Tafsir Ibnu Katsir
Allah Swt. menceritakan perihal tukang-tukang sihir itu saat mereka berhadapan dengan Musa, bahwa mereka berkata kepada Musa:
Apakah kamu yang melempar (dahulu) atau kamikah orang yang mula-mula melemparkan? Musa berkata, "Silakan kamu sekalian melemparkan."
Yakni apakah kamu dahulu ataukah kami. Musa menjawab, "Kalianlah yang lebih dahulu melempar, agar kami dapat melihat apa sihir yang ditampilkan oleh kalian dan agar para penonton menyaksikan dengan mata kepala mereka perbuatan sihir kalian."
4 Tafsir Al-Jalalain
(Mereka berkata, "Hai Musa!) Pilihlah (apakah kamu yang melemparkan dahulu) tongkatmu (atau kamikah orang yang mula-mula melemparkan?") tongkat.
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Para penyihir itu menghadapi Mûsâ dengan satu kata dan langkah. Mereka memberikan pilihan kepadanya dengan penuh rasa sombong dan congkak, apakah ia yang memulai memperlihatkan sihirnya dengan melempar tongkatnya atau mereka yang harus memulai dahulu.