Al-Anbiya' Ayat 103
لَا يَحْزُنُهُمُ الْفَزَعُ الْاَكْبَرُ وَتَتَلَقّٰىهُمُ الْمَلٰۤىِٕكَةُۗ هٰذَا يَوْمُكُمُ الَّذِيْ كُنْتُمْ تُوْعَدُوْنَ ( الأنبياء: ١٠٣ )
Lā Yaĥzunuhum Al-Faza`u Al-'Akbaru Wa Tatalaqqāhum Al-Malā'ikatu Hādhā Yawmukumu Al-Ladhī Kuntum Tū`adūna. (al-ʾAnbiyāʾ 21:103)
Artinya:
Kejutan yang dahsyat tidak membuat mereka merasa sedih, dan para malaikat akan menyambut mereka (dengan ucapan), “Inilah harimu yang telah dijanjikan kepadamu.” (QS. [21] Al-Anbiya' : 103)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Kejutan yang dahsyat ketika bumi dan langit hancur dan ketika manusia bangkit dari alam kubur, tidak membuat mereka, para calon penghuni surga, merasa sedih, karena mereka berada dalam kenikmatan; dan para malaikat pun akan menyambut mereka dengan ucapan yang menye-nangkan, “Inilah hari kebahagianmu yang telah dijanjikan kepadamu untuk memasuki surga, negeri penuh kedamaian.”
2 Tafsir Lengkap Kemenag
. Allah menerangkan keadaan penduduk surga, yaitu:
1. Mereka tidak mendengar suara api neraka yang ditimbulkan oleh gejolak apinya dan bunyi menghanguskan barang-barang yang sedang dibakar.
2. Mereka berada dalam kesenangan dan kegembiraan yang tidak putusputusnya, menikmati segala yang mereka inginkan, mendengar segala yang menyenangkan hati dan melihat apa yang disenangi mata mereka.
3. Mereka tidak dirisaukan oleh bunyi sangkakala yang terakhir, yaitu bunyi sangkakala yang menandakan kebangkitan manusia dari kubur untuk dihisab, Allah berfirman:
Dan sangkakala pun ditiup, maka matilah semua (makhluk) yang di langit dan di bumi kecuali mereka yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sekali lagi (sangkakala itu) maka seketika itu mereka bangun (dari kuburnya) menunggu (keputusan Allah). (az-Zumar/39: 68)
4. Mereka disambut para malaikat dengan menyampaikan kabar gembira atas kemenangan mereka. Seakan-akan malaikat menyampaikan kepada mereka, "Inilah hari yang pernah dijanjikan Allah kepadamu hai orang-orang yang beriman sewaktu di dunia dahulu, pada saat ini Allah melimpahkan pahala yang besar dan kesenangan yang abadi sebagai balasan atas keimanan, ketaatan, dan kesucian dirimu dari perbuatan dosa dengan mengerjakan amal-amal saleh dan dengan melaksanakan semua perintah Allah dan menjauhi semua yang dilarang-Nya."
3 Tafsir Ibnu Katsir
Firman Allah Swt.:
Mereka tidak disusahkan oleh kedahsyatan yang besar (pada hari kiamat).
Menurut suatu pendapat, makna yang dimaksud ialah kematian, menurut apa yang diriwayatkan oleh Abdur Razzaq, dari Yahya ibnu Rabi'ah, dari Ata.
Menurut pendapat lainnya, maksudnya ialah tiupan sangkakala, menurut Al-Aufi, dari Ibnu Abbas dan Abu Sinan Sa'id ibnu Sinan Asy-Syaibani, pendapat inilah yang dipilih oleh Ibnu Jarir di dalam kitab tafsirnya.
Menurut pendapat yang lainnya lagi, maknanya ialah saat seorang hamba diperintahkan untuk masuk neraka, pendapat ini dikatakan oleh Al-Hasan Al-Basri.
Menurut pendapat yang lainnya lagi, makna yang dimaksud ialah saat neraka ditumpahkan kepada para penghuninya, pendapat ini dikatakan oleh Sa'id ibnu Jubair dan Ibnu Juraij.
Pendapat yang lainnya lagi mengatakan bahwa makna yang dimaksud ialah saat maut disembelih di antara surga dan neraka, pendapat ini dikatakan oleh Abu Bakar Al-Huzali, menurut riwayat yang dikemukakan oleh Ibnu Abu Hatim bersumber darinya.
Firman Allah Swt.:
dan mereka disambut oleh para malaikat. (Malaikat berkata), "Inilah hari kalian yang telah dijanjikan kepada kalian."
Yakni para malaikat berkata kepada mereka, memberitahukan akan datangnya hari kembali mereka (kepada Allah), yaitu disaat mereka dikeluarkan dari kuburnya. Perkataan para malaikat itu ialah:
Inilah hari kalian yang telah dijanjikan kepada kalian.
Yaitu berharaplah kalian untuk memperoleh balasan yang menyenangkan kalian.
4 Tafsir Al-Jalalain
(Mereka tidak disusahkan oleh kedahsyatan yang besar) yaitu perintah yang menyuruh hamba Allah dimasukkan ke dalam neraka (dan mereka disambut) dijemput (oleh para Malaikat) sewaktu mereka keluar dari kuburannya masing-masing, seraya berkata kepada mereka, ("Inilah hari kalian yang telah dijanjikan kepada kalian") sewaktu kalian hidup di dunia.
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Mereka tidak gentar melihat bencana besar yang membuat takut orang-orang kafir itu. Sebaliknya, mereka akan disambut oleh para malaikat dengan ucapan selamat, seraya berkata, "Ini adalah hari penuh nikmat yang pernah dijanjikan Tuhan kepada kalian.
6 Tafsir as-Saadi
"Sesungguhnya kamu dan sesuatu yang kamu sembah selain Allah, adalah umpan Jahanam, kamu pasti masuk ke dalamnya. Andaikata berhala-berhala itu tuhan-tuhan, tentulah mereka tidak masuk neraka. Dan semuanya akan kekal di dalamnya. Mereka merintih di dalam api, dan mereka di dalamnya tidak bisa men-dengar. Sesungguhnya orang-orang yang telah ada (untuk mereka) ketetapan yang baik dari Kami, mereka itu dijauhkan dari neraka. Mereka tidak mendengar sedikit pun suara api neraka, dan mereka kekal dalam menikmati apa yang diingini oleh mereka. Mereka tidak disusahkan oleh kedahsyatan yang besar (pada Hari Kiamat), dan mereka disambut oleh para malaikat. (Malaikat berkata), 'Inilah harimu yang telah dijanjikan kepadamu'." (98-103).
(98) Maksudnya, sesungguhnya kalian wahai orang-orang yang menyembah sesembahan lain selain Allah ﴾ حَصَبُ جَهَنَّمَ ﴿ "ada-lah umpan Jahanam," maksudnya menjadi bahan bakar dan kayu bakarnya ﴾ أَنتُمۡ لَهَا وَٰرِدُونَ 98 ﴿ "kamu pasti masuk ke dalamnya," dan berhala-berhala kalian.
(99) Hikmah masuknya berhala-berhala itu ke dalam neraka, padahal merupakan benda-benda mati yang tidak bisa berpikir, tidak punya dosa, adalah untuk menjelaskan kedustaan orang yang mendaulatnya sebagai sesembahan dan agar siksaan mereka semakin berat. Oleh karena itu, Allah berfirman, ﴾ لَوۡ كَانَ هَٰٓؤُلَآءِ ءَالِهَةٗ مَّا وَرَدُوهَاۖ ﴿ "Andaikata berhala-berhala itu tuhan-tuhan, tentulah mereka tidak masuk neraka." Firman ini semakna dengan Firman Allah تعالى,
﴾ لِيُبَيِّنَ لَهُمُ ٱلَّذِي يَخۡتَلِفُونَ فِيهِ وَلِيَعۡلَمَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوٓاْ أَنَّهُمۡ كَانُواْ كَٰذِبِينَ 39 ﴿
"Agar Allah menjelaskan kepada mereka apa yang mereka perseli-sihkan itu, dan agar orang-orang kafir itu mengetahui bahwasanya mereka adalah orang-orang yang dusta." (An-Nahl: 39).
Masing-masing dari pihak yang menyembah dan obyek yang disembah akan kekal abadi di dalamnya, tidak akan pernah keluar darinya dan tidak akan berpindah darinya.
(100) ﴾ لَهُمۡ فِيهَا زَفِيرٞ ﴿ "Mereka merintih di dalamnya," lantaran dahsyatnya siksaan (yang menimpa mereka), ﴾ وَهُمۡ فِيهَا لَا يَسۡمَعُونَ 100 ﴿ "dan mereka di dalamnya tidak bisa mendengar," mereka tuli, bisu dan buta. Atau tidak dapat mendengarkan suara-suara selain suara sendiri, karena kerasnya suara didihannya, dahsyatnya rintihan dan kemurkaan neraka.
(101-102) Masuknya sesembahan kaum musyrikin ke dalam neraka, hanyalah patung-patung yang mempunyai rupa atau manusia yang disembah dalam keadaan ridha untuk diibadahi. Adapun al-Masih, Uzair, para malaikat dan lainnya yang disembah dari kalangan para wali Allah, maka sesungguhnya mereka tidak akan disiksa di dalamnya (neraka). Mereka justru masuk ke dalam makna Firman Allah, ﴾ إِنَّ ٱلَّذِينَ سَبَقَتۡ لَهُم مِّنَّا ٱلۡحُسۡنَىٰٓ ﴿ "Sesungguhnya orang-orang yang telah ada (untuk mereka) ketetapan yang baik dari Kami," maksudnya orang-orang yang sudah terlebih dulu ketetapan kebahagiaannya terdapat di dalam ilmu Allah dan Lauh Mahfuzh serta dalam kemudahan yang mereka jumpai di dunia untuk me-lakukan usaha-usaha yang baik dan amalan-amalan shalih. ﴾ أُوْلَٰٓئِكَ عَنۡهَا ﴿ "Mereka itu darinya," yaitu dari neraka ﴾ مُبۡعَدُونَ 101 ﴿ "dijauhkan," mereka tidak memasukinya, dan tidak berada di dekatnya. Bahkan mereka ditempatkan di tempat yang sangat jauh darinya sehingga tidak mendengarkan gemuruhnya dan menyaksikan kondisinya. ﴾ وَهُمۡ فِي مَا ٱشۡتَهَتۡ أَنفُسُهُمۡ خَٰلِدُونَ 102 ﴿ "Dan mereka kekal dalam menikmati apa yang diingini oleh mereka," berupa berbagai jenis makanan, minuman, pasangan hidup, panorama indah yang tidak pernah disaksikan oleh mata penglihatan, atau didengar oleh telinga atau-pun terbetik di hati seseorang. Kenikmatan itu berlangsung kon-tinyu untuk mereka, dan akan bertambah indah seiring perjalanan masa.
(103) ﴾ لَا يَحۡزُنُهُمُ ٱلۡفَزَعُ ٱلۡأَكۡبَرُ ﴿ "Mereka tidak disusahkan oleh ke-dahsyatan yang besar (pada Hari Kiamat)," maksudnya tidak membuat mereka tercekam saat manusia mengalami kegalauan yang sangat tinggi. Hal itu terjadi di Hari Kiamat. Saat neraka yang mendekat, begitu murka terhadap orang-orang kafir dan para pelaku maksiat. Orang-orang cemas ketakutan karenanya. Sementara itu, orang-orang tadi, mereka tidak dirundung oleh kesedihan karena tahu kondisi (baik) yang akan mereka jumpai. Allah telah menurunkan rasa aman kepada mereka dari hal-hal yang mereka takutkan. ﴾ وَتَتَلَقَّىٰهُمُ ٱلۡمَلَٰٓئِكَةُ ﴿ "Dan mereka disambut oleh para malaikat," tatkala mereka dibangkitkan dari kubur-kubur mereka dan datang menuju tempat kemuliaan sebagai utusan untuk menyambut mereka dengan hangat seraya berkata ﴾ هَٰذَا يَوۡمُكُمُ ٱلَّذِي كُنتُمۡ تُوعَدُونَ 103 ﴿ "Inilah harimu yang telah dijanjikan kepadamu'." Hendaknya apa yang dijanjikan Allah untuk kalian menjadi ketenangan pada kalian dan rasa senang kalian semakin besar atas kemuliaan yang ada di hadapan kalian. Hendaknya pula kegembiraan dan keceriaan kalian semakin sering lantaran Allah mengamankan kalian dari berbagai macam sumber rasa takut dan gangguan.