"Dan berapa banyaknya (penduduk) negeri yang zhalim yang telah Kami binasakan, dan Kami adakan sesudah mereka itu kaum yang lain (sebagai penggantinya). Maka tatkala mereka merasa-kan azab Kami, tiba-tiba mereka melarikan diri dari negerinya. Janganlah kamu lari tergesa-gesa; kembalilah kamu kepada nikmat yang telah kamu rasakan dan kepada tempat-tempat kediamanmu (yang baik), supaya kamu ditanya. Mereka berkata, 'Aduhai, celaka kami, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang zhalim.' Maka tetaplah demikian keluhan mereka, sehingga Kami jadikan mereka sebagai tanaman yang telah dituai, yang tidak dapat hidup lagi'." (Al-Anbiya`: 11-15).
(11) Allah berfirman untuk memperingatkan orang-orang yang berbuat kezhaliman, yang mendustakan Rasulullah dengan hukuman yang Allah berlakukan kepada umat-umat yang mendus-takan rasul lainnya. ﴾ وَكَمۡ قَصَمۡنَا ﴿ "Dan berapa banyak yang telah Kami binasakan," maksudnya Kami hancurkan dengan siksaan yang meng-habisi mereka secara total ﴾ مِن قَرۡيَةٖ ﴿ "dari (penduduk) negeri," yang musnah sampai penghuni terakhirnya. ﴾ وَأَنشَأۡنَا بَعۡدَهَا قَوۡمًا ءَاخَرِينَ 11 ﴿ "dan Kami adakan sesudah mereka itu kaum yang lain (sebagai penggan-tinya)."
(12) Sesungguhnya mereka itu, orang-orang yang dibinasa-kan, (tatkala mereka merasakan siksa dan hukuman Allah dan gesekannya langsung mengenai mereka), tidak ada kemungkinan bagi mereka untuk kembali dan tidak ada cara untuk menarik diri. Mereka hanya bisa berlari-lari dengan kaki mereka di permukaan tanah sebagai bentuk ungkapan penyesalan, kegelisahan, dan sedih atas perbuatan mereka.
Selanjutnya, ada yang berkata kepada mereka dengan nada olokan, ﴾ لَا تَرۡكُضُواْ وَٱرۡجِعُوٓاْ إِلَىٰ مَآ أُتۡرِفۡتُمۡ فِيهِ وَمَسَٰكِنِكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تُسۡـَٔلُونَ 13 ﴿ "Janganlah kamu lari tergesa-gesa; kembalilah kamu kepada nikmat yang telah kamu rasakan dan kepada tempat-tempat kediamanmu (yang baik), supaya kamu ditanya," maksudnya, melarikan diri dan penyesalan tidaklah berguna. Namun, kalau kalian mampu, kembalilah kepada nikmat yang telah kalian rasakan, yang berbentuk aneka benda yang nikmat dan diminati, hunian-hunian kalian yang penuh dengan hiasan, dan dunia kalian yang telah memperdayai dan melalaikan kalian, sampai akhirnya datang ketetapan Allah. Lalu jadilah kalian orang-orang yang larut di dalamnya, memetik kenikmatannya lagi tentram dan terhormat di rumah-rumah kalian. Bisa jadi keinginan-keinginan kalian akan disambut sebagaimana dahulu kalian dikejar-kejar oleh tuntutan-tuntutan dunia seperti kondisi awal kalian. Tapi hal ini tidak mungkin terjadi!
(14) Bagaimana cara agar bisa mencapainya, sedangkan kesempatan sudah terlewatkan, hukuman dan kemarahan (Allah) telah melanda mereka. Kehormatan, kemuliaan, dan kekayaan dunia telah lenyap, sementara rasa sesal dan kesedihanlah yang meliputi mereka? Oleh karenanya, Allah berfirman, ﴾ قَالُواْ يَٰوَيۡلَنَآ إِنَّا كُنَّا ظَٰلِمِينَ 14 ﴿ "Mereka berkata, 'Aduhai, celaka kami, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang zhalim'."
(15) ﴾ فَمَا زَالَت تِّلۡكَ دَعۡوَىٰهُمۡ ﴿ "Maka tetaplah demikian keluhan me-reka," maksudnya umpatan kesengsaraan, kebinasaan, rasa sesal, dan pengakuan (tertumpahkan pada) diri mereka disebabkan ke-zhaliman, dan bahwa Allah Mahaadil berkaitan dengan hukuman yang Dia jatuhkan pada mereka, ﴾ حَتَّىٰ جَعَلۡنَٰهُمۡ حَصِيدًا خَٰمِدِينَ 15 ﴿ "sehingga Kami jadikan mereka sebagai tanaman yang telah dituai, yang tidak dapat hidup lagi," yaitu laksana tumbuhan yang telah dipanen dan di-binasakan. Gerakan-gerakan mereka sudah lumpuh. Suara-suara mereka telah membisu. Hati-hatilah kalian, wahai kaum yang di-ajak bicara, jangan sampai meneruskan pendustaan kepada rasul yang paling mulia, hingga akan melanda kalian azab yang telah menimpa mereka.