Skip to main content

حَتّٰىٓ اِذَا فُتِحَتْ يَأْجُوْجُ وَمَأْجُوْجُ وَهُمْ مِّنْ كُلِّ حَدَبٍ يَّنْسِلُوْنَ   ( الأنبياء: ٩٦ )

ḥattā
حَتَّىٰٓ
sehingga
idhā
إِذَا
tatkala
futiḥat
فُتِحَتْ
dibukakan
yajūju
يَأْجُوجُ
Ya'juj
wamajūju
وَمَأْجُوجُ
dan Ma'juj
wahum
وَهُم
dan mereka
min
مِّن
dari
kulli
كُلِّ
tiap-tiap
ḥadabin
حَدَبٍ
tempat yang tinggi
yansilūna
يَنسِلُونَ
mereka mengalir/turun dengan cepat

Ĥattaá 'Idhā Futiĥat Ya'jūju Wa Ma'jūju Wa Hum Min Kulli Ĥadabin Yansilūna. (al-ʾAnbiyāʾ 21:96)

Artinya:

Hingga apabila (tembok) Yakjuj dan Makjuj dibukakan dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. (QS. [21] Al-Anbiya' : 96)

1 Tafsir Ringkas Kemenag

Kebinasaan suatu negeri bisa jadi karena serangan bangsa biadab seperti Yakjuj dan Makjuj, Tartar dan Mongol, yang membuat kerusakan di bumi. Lalu Zulkarnain, seorang raja yang kuat, membuat benteng kokoh dari besi dan tembaga guna melindungi bangsa yang lemah dari keganasan Yakjuj dan Makjuj. Hingga apabila benteng yang menghalangi Yakjuj dan Makjuj dibukakan seperti yang terjadi pada serangan Jengis Khan dan Hulagu Khan, keturunan bangsa Tartar dan Mongol, maka terjadilah kehancuran sejak Asia Tengah hingga Bagdad tahun 1258. Dan mereka, Yakjuj dan Makjuj, turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi melakukan kerusakan di bumi dengan membunuh, merampas, dan melakukan segala macam keganasan. (Lihat Surah al-Kahf/18: 94-99)