Al-Hajj Ayat 74
مَا قَدَرُوا اللّٰهَ حَقَّ قَدْرِهٖۗ اِنَّ اللّٰهَ لَقَوِيٌّ عَزِيْزٌ ( الحج: ٧٤ )
Mā Qadarū Allāha Ĥaqqa Qadrihi 'Inna Allāha Laqawīyun `Azīzun. (al-Ḥajj 22:74)
Artinya:
Mereka tidak mengagungkan Allah dengan sebenar-benarnya. Sungguh, Allah Mahakuat, Mahaperkasa. (QS. [22] Al-Hajj : 74)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Manusia yang menyembah tuhan selain Allah sejatinya mereka tidak mengagungkan Allah dengan sebenar-benarnya, bahkan merendahkan-Nya dengan tidak mengibadati-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Mahakuat meskipun tidak dijadikan tuhan oleh mereka dan Mahaperkasa untuk mengalahkan tuhan-tuhan selain Dia.
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Orang-orang musyrik mengaku bahwa mereka menyembah berhala atau patung itu adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah. Tetapi pengakuan mereka itu dibantah Allah bahwa cara yang mereka lakukan itu, tidak saja menghina Allah, bahkan menganggap bahwa Allah tidak dapat langsung menerima permohonan dan mengabulkan doa hamba-hamba-Nya, sehingga perlu adanya sesuatu yang membantunya sebagai perantara.
Sungguh Allah yang berhak disembah itu Mahakuat dan Kuasa, Maha Perkasa, tidak ada sesuatu pun yang dapat mengalahkan-Nya. Dia berbuat menurut yang dikehendaki-Nya, tidak seperti patung yang disembah oleh orang-orang musyrik itu, yang tidak dapat merebut kembali, benda yang telah direbut lalat daripadanya. Allah berfirman:
Sungguh Allah, Dialah Pemberi rezeki Yang Mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh. (adz-dzariyat/51: 58)
3 Tafsir Ibnu Katsir
Firman Allah Swt.:
Mereka tidak mengenal Allah dengan sebenar-benarnya.
Maksudnya, mereka tidak mengetahui tentang kekuasaan Allah dan kebesaran-Nya saat mereka menyembah selain-Nya di samping Dia dibandingkan dengan berhala-berhala yang tidak mampu mempertahankan diri terhadap lalat yang menyerangnya karena berhala-berhala itu lemah dan tidak mempunyai kekuatan apa pun.
Sesungguhnya Allah benar-benar Mahakuat lagi Mahaperkasa.
Yakni Dia Mahakuat yang dengan kekuasaan serta kekuatan-Nya menciptakan segala sesuatu.
Dan Dialah yang menciptakan (manusia) dari permulaan, kemudian mengembalikan (menghidupkan) nya kembali, dan menghidupkan kembali itu adalah lebih mudah bagi-Nya. (Ar Ruum:27)
Sesungguhnya azab Tuhanmu benar-benar keras. Sesungguhnya Dialah Yang menciptakan (makhluk) dari permulaan dan menghidupkannya (kembali). (Al-Buruj: 12-13)
Sesungguhnya Allah, Dialah Maha Pemberi Rezeki Yang mempunyai Kekuatan lagi sangat Kokoh. (Adz Dzaariyaat:58)
Firman Allah Swt.:
lagi Mahaperkasa.
Artinya, Dia Mahaperkasa atas segala sesuatu. Maka Dia mengalahkan dan menundukkannya, tiada yang dapat mencegah dan tiada yang dapat menang atas-Nya, berkat kebesaran dan kekuasaan-Nya. Dialah Yang Maha Esa lagi Mahaperkasa.
4 Tafsir Al-Jalalain
(Mereka tidak menganggap Allah) tidak mengagungkan-Nya (dengan sebenar-benarnya) dengan pengagungan yang sebenarnya, disebabkan mereka menyekutukan-Nya dengan apa-apa yang tidak dapat mencegah seekor lalat pun dan tidak dapat pula merebut apa yang telah diambilnya. (Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa") yakni Maha Menang.
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Pada saat menyekutukan Allah dengan sesuatu yang paling lemah itu, orang-orang musyrik itu tidak mengetahui dan mengagungkan Allah sebagaimana mestinya. Padahal Allah benar-benar Mahakuasa atas segala sesuatu dan tidak terkalahkan.
6 Tafsir as-Saadi
"Hai manusia, telah dibuat perumpamaan, maka kalian dengarkanlah perumpamaan itu. Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah sekali-kali tidak dapat menciptakan seekor lalat pun, walaupun mereka bersatu untuk menciptakannya. Dan jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka, tiadalah mereka dapat merebutnya kembali dari lalat itu. Amat lemahlah yang menyem-bah, dan amat lemah (pulalah) yang disembah. Mereka tidak me-ngenal Allah dengan sebenar-benarnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Mahakuat lagi Mahaperkasa." (Al-Hajj: 73-74).
(73-74) Ini sebuah permisalan yang Allah (gariskan) untuk menggambarkan keburukan peribadahan kepada berhala-berhala dan menjelaskan cacatnya akal-akal orang-orang yang menjalankan ibadah kepadanya serta (menjelaskan) kelemahan semua pihak. Allah berfirman, ﴾ يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ ﴿ "Hai manusia." Ini pembicaraan yang terarah kepada kaum Mukminin dan kaum kafir. Dengan itu, orang-orang Mukminin akan melonjak tingkat ilmu dan bashirah mereka. Sedangkan bagi kaum kafir, ayat itu menjadi hujjah yang menggu-gat mereka. ﴾ ضُرِبَ مَثَلٞ فَٱسۡتَمِعُواْ لَهُۥٓۚ ﴿ "Telah dibuat perumpamaan, maka kalian dengarkanlah perumpamaan itu," maksudnya condongkanlah pendengaran-pendengaran kalian ke arahnya. Dan pahami kan-dungannya. Jangan sampai mengenai hati yang sedang lalai dan pendengaran yang sedang membelok. Benar-benar arahkan hati dan pendengaran kalian. Yaitu Firman Allah ini, ﴾ إِنَّ ٱلَّذِينَ تَدۡعُونَ مِن دُونِ ٱللَّهِ ﴿ "Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah," keterang-an ini mencakup setiap obyek yang disembah selain Allah, ﴾ لَن يَخۡلُقُواْ ذُبَابٗا ﴿ "sekali-kali tidak dapat menciptakan seekor lalat pun," yang meru-pakan binatang yang paling hina lagi menjijikkan. Mereka tiada berdaya untuk menciptakan makhluk yang lemah ini. Apalagi benda-benda yang lebih baik darinya (sudah mesti mereka lebih tidak berdaya). ﴾ وَلَوِ ٱجۡتَمَعُواْ لَهُۥۖ ﴿ "Walaupun mereka bersatu untuk men-ciptakannya," bahkan, lebih parah daripada itu, ﴾ وَإِن يَسۡلُبۡهُمُ ٱلذُّبَابُ شَيۡـٔٗا لَّا يَسۡتَنقِذُوهُ مِنۡهُۚ ﴿ "dan jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka, tidaklah mereka dapat merebutnya." Ini merupakan titik puncak kelemahannya.
﴾ ضَعُفَ ٱلطَّالِبُ ﴿ "Amat lemahlah yang menyembah," yaitu yang menyembah sesembahan selain Allah, ﴾ وَٱلۡمَطۡلُوبُ 73 ﴿ "dan amat lemah (pulalah) yang disembah," yaitu lalat. Masing-masing lemah. Lebih lemah lagi daripada keduanya adalah orang yang bergantung kepada makhluk yang lemah ini dan memposisikannya sebagai Rabbul 'Alamin (Penguasa alam semesta). Orang ini tidak menghor-mati Allah dengan sebenar-benarnya. Dia telah menyamakan obyek yang membutuhkan peran pihak lain lagi tanpa daya (dilihat) dari segala aspek dengan Dzat Yang Mahakaya lagi Kuat dari segala sisi. Dia telah mempersamakan obyek yang tidak mempunyai kemampuan (bagi dirinya dan bagi orang lain) untuk menetapkan kebaikan, bahaya, kematian, kehidupan, dan kebangkitan dengan Dzat yang Maha Pemberi kemanfaatan dan bahaya, Yang Melim-pahkan dan Menahan (kenikmatan), Pemilik kerajaan, dan Yang Mengatur dengan berbagai macam aturan di dalamnya.
﴾ إِنَّ ٱللَّهَ لَقَوِيٌّ عَزِيزٌ 74 ﴿ "Sesungguhnya Allah benar-benar Mahakuat lagi Mahaperkasa," maksudnya sempurna kekuatanNya, sempurna kemuliaanNya. Di antara kesempurnaan kekuatan dan kemuliaan-Nya; bahwasanya ubun-ubun seluruh makhluk berada di dua TanganNya. Tidaklah ada benda yang bergerak dan diam melain-kan (pasti) dengan keinginan dan kehendakNya. Apa yang dikehen-daki oleh Allah, niscaya terjadi, dan apa-apa yang tidak diinginkan oleh Allah, niscaya tidak akan terlaksana. Di antara kesempurnaan kekuatan Allah bahwa Dia memegangi langit-langit dan bumi sehingga tidak terjatuh. Dan (bukti) kesempurnaan kekuatan Allah, Dia membangkitkan seluruh makhluk (setelah kehancurannya), sejak makhluk yang pertama dan yang paling akhir hanya dengan satu tiupan, dan Allah dapat membinasakan para diktator dan umat-umat manusia yang sombong, hanya dengan sesuatu yang kecil dan cemeti dari siksaanNya.