Skip to main content

اِنَّهٗ كَانَ فَرِيْقٌ مِّنْ عِبَادِيْ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَآ اٰمَنَّا فَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا وَاَنْتَ خَيْرُ الرّٰحِمِيْنَ ۚ  ( المؤمنون: ١٠٩ )

innahu
إِنَّهُۥ
sesungguhnya
kāna
كَانَ
adalah
farīqun
فَرِيقٌ
segolongan
min
مِّنْ
dari
ʿibādī
عِبَادِى
hamba-hamba-Ku
yaqūlūna
يَقُولُونَ
mereka berkata
rabbanā
رَبَّنَآ
ya Tuhan kami
āmannā
ءَامَنَّا
kami telah beriman
fa-igh'fir
فَٱغْفِرْ
maka ampunilah
lanā
لَنَا
bagi kami
wa-ir'ḥamnā
وَٱرْحَمْنَا
dan berilah kami rahmat
wa-anta
وَأَنتَ
dan Engkau
khayru
خَيْرُ
sebaik-baik
l-rāḥimīna
ٱلرَّٰحِمِينَ
Pemberi rahmat

'Innahu Kāna Farīqun Min `Ibādī Yaqūlūna Rabbanā 'Āmannā Fāghfir Lanā Wa Arĥamnā Wa 'Anta Khayru Ar-Rāĥimīna. (al-Muʾminūn 23:109)

Artinya:

Sesungguhnya ada segolongan dari hamba-hamba-Ku berdoa, “Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka ampunilah kami dan berilah kami rahmat, Engkau adalah pemberi rahmat yang terbaik.” (QS. [23] Al-Mu'minun : 109)

1 Tafsir Ringkas Kemenag

Mendengar permohonan para pendurhaka, Dia berfirman, “Tinggallah dengan hina di dalamnya, yakni neraka, dan janganlah kamu berbicara dengan Aku karena tidak ada lagi kesempatan untuk tawar-menawar. Kalian, wahai para pendurhaka, tidak pula akan memperoleh kehormatan untuk berdialog dengan-Ku.” Mengingatkan kembali salah satu kedurhakaan mereka, Allah berfirman, “Sesungguhnya ada segolongan dari hamba-hamba-Ku berdoa, “Ya Tuhan kami, kami telah ber-iman, maka ampunilah kami dan berilah kami rahmat, Engkau adalah pemberi rahmat yang terbaik.”