Nabi Musa sama sekali tidak gentar dengan ancaman itu, karena yakin Allah selalu bersamanya. Dengan hati yang tenang, Nabi Musa menawarkan kepada Fir’aun satu tawaran. Dia Musa berkata, “Apakah engkau tetap akan memenjarakanku sekalipun aku tunjukkan kepadamu sesuatu bukti yang nyata sebagai tanda bahwa aku adalah benar-benar utusan Tuhanku?"
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Pada ayat ini, Allah menerangkan bahwa ketika Musa melihat perlakuan Fir'aun yang mengancam keselamatan jiwanya, ia terpaksa tidak mengemukakan bukti-bukti yang biasanya dapat diterima akal. Ia beralih kepada mukjizat-mukjizat dan hal yang luar biasa. Musa berkata kepada Fir'aun, "Wahai Fir'aun, apakah engkau akan memenjarakan aku sekalipun aku mengemukakan hujah yang nyata atas kebenaran pengakuanku? Hujah itu ialah mukjizat yang membuktikan adanya Tuhan Yang Mahakuasa, dan kebenaran kenabianku."
3 Tafsir Ibnu Katsir
Maka Musa menjawab:
Dan apakah (kamu akan melakukan ini) kendatipun aku tunjukkan kepadamu sesuatu (keterangan) yang nyata? (Asy-Syu'ara': 30)
Yakni bukti yang pasti lagi jelas.
4 Tafsir Al-Jalalain
(Musa berkata) kepada Firaun, ("Dan apakah kamu akan melakukan itu kendati pun) maksudnya apakah sungguh kamu akan melakukannya sekalipun (aku datang kepadamu dengan membawa sesuatu keterangan yang nyata) berupa bukti yang jelas yang menunjukkan kerasulanku."
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Dengan bersikap lembut karena benar-benar menginginkan keimanan Fir'aun, Mûsâ berkata, "Benarkah kamu akan menjadikan aku sebagai salah seorang tawananmu, meskipun aku perlihatkan kepadamu bukti kuat yang membenarkan segala ucapanku?"