Skip to main content

۞ وَاَوْحَيْنَآ اِلٰى مُوْسٰٓى اَنْ اَسْرِ بِعِبَادِيْٓ اِنَّكُمْ مُّتَّبَعُوْنَ   ( الشعراء: ٥٢ )

wa-awḥaynā
وَأَوْحَيْنَآ
dan Kami wahyukan
ilā
إِلَىٰ
kepada
mūsā
مُوسَىٰٓ
Musa
an
أَنْ
agar
asri
أَسْرِ
pergilah diwaktu malam
biʿibādī
بِعِبَادِىٓ
dengan hamba-hamba-Ku
innakum
إِنَّكُم
sesungguhnya kalian
muttabaʿūna
مُّتَّبَعُونَ
orang-orang yang diikuti

Wa 'Awĥaynā 'Ilaá Mūsaá 'An 'Asri Bi`ibādī 'Innakum Muttaba`ūna. (aš-Šuʿarāʾ 26:52)

Artinya:

Dan Kami wahyukan (perintahkan) kepada Musa, “Pergilah pada malam hari dengan membawa hamba-hamba-Ku (Bani Israil), sebab pasti kamu akan dikejar.” (QS. [26] Asy-Syu'ara' : 52)

1 Tafsir Ringkas Kemenag

Walaupun Fir’aun telah kalah dalam pertarungan, tapi tetap saja dia angkuh dan sombong, dan bahkan terus menindas Bani Israil di Mesir. Nabi Musa terus berdakwah beberapa tahun lamanya. Sampai pada puncaknya, Allah memerintahkan Nabi Musa untuk keluar dari tanah Mesir menuju ke negeri yang dijanjikan yaitu di baitul Maqdis. Dan Kami wahyukan serta Kami perintahkan kepada Musa, “Pergilah pada malam hari dengan membawa serta hamba-hamba-Ku, yaitu Bani Israil, keluar dari tanah Mesir, agar mereka lepas dari kezaliman raja Fir’aun, sebab pasti kamu akan dikejar. Jika kamu keluar pada malam hari, kamu akan sampai di tepi laut pada pagi harinya. Mereka yang mengejar di pagi hari tidak akan mampu mengejarmu, karena saat itu kamu sudah berada di laut." Mendengar Nabi Musa dan Bani Israil keluar dari Mesir, Fir’aun memerintahkan kaumnya untuk mengejar Nabi Musa dan Bani Israil.