Ali 'Imran Ayat 127
لِيَقْطَعَ طَرَفًا مِّنَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْٓا اَوْ يَكْبِتَهُمْ فَيَنْقَلِبُوْا خَاۤىِٕبِيْنَ ( آل عمران: ١٢٧ )
Liyaqţa`a Ţarafāan Mina Al-Ladhīna Kafarū 'Aw Yakbitahum Fayanqalibū Khā'ibīna. (ʾĀl ʿImrān 3:127)
Artinya:
(Allah menolong kamu dalam perang Badar dan memberi bantuan) adalah untuk membinasakan segolongan orang kafir, atau untuk menjadikan mereka hina, sehingga mereka kembali tanpa memperoleh apa pun. (QS. [3] Ali 'Imran : 127)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Pertolongan dan bantuan Allah kepada kamu dalam perang Badar adalah untuk membinasakan segolongan orang kafir dengan terbunuhnya tujuh puluh pemimpin mereka, antara lain Abu Jahal, atau untuk menjadikan mereka hina dengan tertawannya tujuh puluh personel mereka selain yang terbunuh, sehingga mereka kembali tanpa memperoleh apa pun dari yang mereka harapkan, yaitu menghancurkan Islam dan membunuh Nabi Muhammad.
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Pada permulaan pertempuran, sebagaimana tersebut di atas, pasukan kaum Muslimin dapat mengacaubalaukan barisan musuh, sehingga banyak di antara mereka yang jatuh menjadi korban. Sebagian sejarawan mengatakan bahwa ada delapan belas orang yang terbunuh dari kaum musyrikin.
Tetapi pendapat ini ditolak oleh sebagian sejarawan yang lain. Mereka berkata, "Sayidina Hamzah saja, dapat membunuh puluhan orang dari mereka." Ahli sejarah yang lain mengatakan bahwa sebab perbedaan pendapat ini adalah karena ketika kaum Muslimin menghitung korban yang jatuh di kalangan kaum musyrikin, mereka hanya menemukan delapan belas mayat.
Padahal kaum musyrikin sebelum kembali ke Mekah sempat menguburkan sebagian korban dan membawa korban yang lain bersama mereka. Jadi kemenangan kaum Muslimin pada pertempuran pertama ini adalah berkat kebulatan tekad dan ketetapan hati mereka yang ditimbulkan oleh perkataan Rasulullah saw yang tersebut dalam ayat 124 dan 125.
Kekalahan kaum musyrikin dan jatuhnya korban yang banyak di kalangan mereka memang sudah menjadi kehendak Allah untuk membinasakan segolongan orang kafir, menjengkelkan hati mereka dan menghina mereka dengan kekalahan itu.
3 Tafsir Ibnu Katsir
Allah Swt. berfirman:
...untuk membinasakan segolongan orang-orang yang kafir.
Artinya, Allah telah memerintahkan kalian untuk berjihad dan berjuang karena di dalamnya mengandung hikmah dari berbagai seginya menurut Allah.
Karena itu, maka disebutkan semua bagian yang akan dialami oleh orang-orang kafir yang berperang melawan kaum muslim, melalui firman-Nya:
...untuk membinasakan segolongan.
Yaitu untuk membinasakan suatu umat.
Dan orang-orang yang kafir, atau menjadikan mereka hina. lalu mereka kembali dengan tiada memperoleh apa-apa.
Maksudnya, mereka kembali ke tempatnya tanpa menghasilkan apa yang mereka harap-harapkan.
4 Tafsir Al-Jalalain
(Yaitu untuk memotong) berkaitan dengan kemenanganmu itu dan maksudnya ialah membinasakan (segolongan orang-orang yang kafir) dengan terbunuh dan tertawan (atau untuk menjadikan mereka hina dina) disebabkan kekalahan (sehingga mereka kembali dengan tangan hampa) tidak memperoleh apa yang mereka harapkan. Ayat berikut ini turun ketika gigi depan Nabi saw. patah dan wajahnya berlumuran darah di waktu perang Uhud, sampai beliau bersabda, "Bagaimana suatu kaum akan beroleh keberuntungan, jika mereka berani melumuri wajah Nabi mereka dengan darah!"
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Juga, sungguh, Dia telah memenangkan kamu sekalian untuk menghancurkan segolongan orang kafir dengan dibunuh, atau dihinakan dengan kekalahan dan kedinaan, hingga mundur dari peperangan dengan kekalahan.
6 Tafsir as-Saadi
"Dan (ingatlah), ketika kamu berangkat pada pagi hari dari (rumah) keluargamu, akan menempatkan para Mukmin di bebe-rapa tempat untuk berperang. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui, ketika dua golongan darimu ingin (mundur) karena takut, padahal Allah adalah penolong bagi kedua golongan itu. Oleh karena itu, hendaklah karena Allah saja orang-orang Mukmin bertawakal. Sungguh Allah telah menolongmu dalam perang Badar, padahal kamu (ketika itu) orang-orang yang lemah. Karena itu bertakwalah kepada Allah, supaya kamu mensyukuri-Nya. (Ingatlah), ketika kamu mengatakan kepada orang Mukmin, 'Apakah tidak cukup bagimu Allah membantumu dengan tiga ribu malaikat yang diturunkan (dari langit).' Ya (cukup), jika kamu bersabar dan bertakwa dan mereka datang menyerangmu dengan seketika itu juga, niscaya Rabbmu menolongmu dengan lima ribu malaikat yang memakai tanda. Dan Allah tidak menjadikan pem-berian bala bantuan itu melainkan sebagai kabar gembira bagi (kemenangan)mu, dan agar tentram hatimu karenanya. Dan tidak-lah kemenanganmu itu melainkan dari Allah Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana. (Allah menolongmu dalam perang Badar dan memberi bantuan itu) untuk membinasakan segolongan orang-orang yang kafir, atau untuk menjadikan mereka hina, lalu mereka kembali dengan tiada memperoleh apa-apa." (Ali Imran: 121-127).
(121) Itu adalah pada perang Uhud ketika Nabi ﷺ pergi bersama kaum Muslimin, di saat kaum musyrikin dengan kelom-pok mereka telah sampai pada tempat yang dekat dari Uhud, lalu beliau menempatkan mereka pada posisi mereka masing-masing, mengatur mereka secara tertib pada kedudukan mereka dengan suatu pengaturan yang sangat cemerlang, yang menunjukkan akan kematangan pikirannya dan kemahirannya yang sempurna dalam urusan siasat perang, sebagaimana beliau sempurna dalam segala tindakan, ﴾ وَٱللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ ﴿ "dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Me-ngetahui", maksudnya, tidak ada sesuatu pun dari urusan kalian yang tersembunyi dariNya.
(122) ﴾ إِذۡ هَمَّت طَّآئِفَتَانِ مِنكُمۡ أَن تَفۡشَلَا ﴿ "Ketika dua golongan darimu ingin (mundur) karena takut," mereka itu adalah Bani Salimah dan Bani Haritsah, akan tetapi Allah menolong mereka disebabkan kasih sayangNya, perlindunganNya, dan bimbinganNya. ﴾ وَعَلَى ٱللَّهِ فَلۡيَتَوَكَّلِ ٱلۡمُؤۡمِنُونَ ﴿ "Oleh karena itu, hendaklah kepada Allah saja orang-orang Mukmin bertawakal", karena bila mereka bertawakal kepadaNya, niscaya Allah akan mencukupi, menolong mereka, dan melindungi mereka dari tertimpa oleh sesuatu yang dapat memudaratkan bagi agama dan dunia mereka.
Dalam ayat ini dan yang semisalnya mengandung hukum kewajiban bertawakal dan bahwa sebesar keimanan seseorang maka sebesar itu pulalah tawakalnya. Dan tawakal itu adalah bersandar-nya seorang hamba kepada Rabbnya dalam memperoleh manfaat dan menolak mudarat dari dirinya.
Dan tatkala Allah menyebutkan tentang keadaan mereka dalam perang Uhud dan apa yang terjadi pada mereka berupa musibah, maka Allah juga menyebutkan pertolongan Allah dan nikmatNya atas mereka pada perang Badar, agar mereka bersyukur kepada Rabb mereka dan agar hal itu dapat meringankan kejadian pada perang Uhud tersebut. Lalu Allah berfirman,
(123) Dan ingatlah ketika ﴾ نَصَرَكُمُ ٱللَّهُ بِبَدۡرٖ وَأَنتُمۡ أَذِلَّةٞۖ ﴿ "Allah telah menolongmu dalam perang Badar, padahal kamu (ketika itu) orang-orang yang lemah" dari segi jumlah dan perlengkapan kalian. Saat itu kaum Muslimin berjumlah tiga ratus sekian belas dengan kuda yang sedikit dan senjata yang usang, padahal musuh mereka ham-pir mencapai seribu pasukan, dengan perlengkapan senjata yang mumpuni, ﴾ فَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ لَعَلَّكُمۡ تَشۡكُرُونَ ﴿ "karena itu bertakwalah kepada Allah, supaya kamu mensyukuriNya", Yang telah memberikan karuniaNya atas kalian dengan pertolonganNya.
(124) ﴾ إِذۡ تَقُولُ ﴿ "(Ingatlah), ketika kamu mengatakan" seraya memberikan kabar gembira ﴾ لِلۡمُؤۡمِنِينَ ﴿ "kepada kaum Mukminin" demi meneguhkan hati mereka, ﴾ أَلَن يَكۡفِيَكُمۡ أَن يُمِدَّكُمۡ رَبُّكُم بِثَلَٰثَةِ ءَالَٰفٖ مِّنَ ٱلۡمَلَٰٓئِكَةِ مُنزَلِينَ ﴿ "Apakah tidak cukup bagimu Allah membantumu dengan tiga ribu ma-laikat yang diturunkan (dari langit)?"
(125) ﴾ بَلَىٰٓۚ إِن تَصۡبِرُواْ وَتَتَّقُواْ وَيَأۡتُوكُم مِّن فَوۡرِهِمۡ هَٰذَا ﴿ "Ya (cukup), jika kamu bersabar dan bertakwa, dan mereka datang menyerangmu dengan seketika itu juga", maksudnya, turunnya mereka (para malaikat tersebut) adalah dalam kondisi seperti ini, ﴾ يُمۡدِدۡكُمۡ رَبُّكُم بِخَمۡسَةِ ءَالَٰفٖ مِّنَ ٱلۡمَلَٰٓئِكَةِ مُسَوِّمِينَ ﴿ "niscaya Allah menolongmu dengan lima ribu Malaikat yang memakai tanda," yaitu, mengajarkan tanda-tanda para pemberani.
Para ulama berbeda pendapat tentang pertolongan itu, apa-kah dengan para malaikat secara langsung ikut berperang sebagai-mana yang dikatakan oleh sebagian ulama, atau pertolongan itu berupa peneguhan dari Allah bagi hamba-hambaNya yang Mukmin, dan menjatuhkan rasa takut pada hati kaum musyrikin sebagai-mana yang dikatakan oleh sebagian besar ahli tafsir, yang dapat menjadi dasarnya adalah Firman Allah,
(126) ﴾ وَمَا جَعَلَهُ ٱللَّهُ إِلَّا بُشۡرَىٰ لَكُمۡ وَلِتَطۡمَئِنَّ قُلُوبُكُم بِهِۦۗ وَمَا ٱلنَّصۡرُ إِلَّا مِنۡ عِندِ ٱللَّهِ ٱلۡعَزِيزِ ٱلۡحَكِيمِ ﴿ "Dan Allah tidak menjadikan pemberian bala bantuan itu melainkan sebagai kabar gembira bagi (kemenangan)mu, dan agar tentram hatimu karenanya. Dan tidaklah kemenanganmu itu melainkan dari Allah Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana." Dalam hal ini, seorang hamba tidak boleh bersandar kepada sebab-sebab, akan tetapi dia harus bersandar kepada Allah, sedangkan terjadinya sebab-sebab itu semata-mata merupakan ketenangan bagi hati dan keteguhan atas kebaikan.
(127) ﴾ لِيَقۡطَعَ طَرَفٗا مِّنَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوٓاْ أَوۡ يَكۡبِتَهُمۡ فَيَنقَلِبُواْ خَآئِبِينَ ﴿ "(Allah menolong-mu dalam perang Badar dan memberi bala bantuan itu), untuk membina-sakan segolongan orang-orang yang kafir, atau untuk menjadikan mereka hina lalu mereka kembali dengan tiada memperoleh apa-apa", maksud-nya, pembelaan Allah terhadap hamba-hambaNya yang Mukmin tidaklah melebihi batas dari sekedar membinasakan sekelompok dari kaum kafir atau mereka kembali dengan kemarahan di hati mereka dalam keadaan tidak mendapatkan kebaikan, sebagaimana Allah memulangkan mereka pada perang Khandaq setelah mereka datang dengan niat bulat dan kekuatan, lalu Allah mengembalikan mereka dengan kemarahan di hati mereka dan kesia-siaan.