Skip to main content

وَدَّتْ طَّاۤىِٕفَةٌ مِّنْ اَهْلِ الْكِتٰبِ لَوْ يُضِلُّوْنَكُمْۗ وَمَا يُضِلُّوْنَ اِلَّآ اَنْفُسَهُمْ وَمَا يَشْعُرُوْنَ  ( آل عمران: ٦٩ )

waddat
وَدَّت
ingin
ṭāifatun
طَّآئِفَةٌ
segolongan
min
مِّنْ
dari
ahli
أَهْلِ
Ahli
l-kitābi
ٱلْكِتَٰبِ
Kitab
law
لَوْ
sekiranya
yuḍillūnakum
يُضِلُّونَكُمْ
mereka menyesatkan kamu
wamā
وَمَا
dan tidak
yuḍillūna
يُضِلُّونَ
mereka menyesatkan
illā
إِلَّآ
melainkan
anfusahum
أَنفُسَهُمْ
diri mereka sendiri
wamā
وَمَا
dan tidak
yashʿurūna
يَشْعُرُونَ
mereka menyadari

Waddat Ţā'ifatun Min 'Ahli Al-Kitābi Law Yuđillūnakum Wa Mā Yuđillūna 'Illā 'Anfusahum Wa Mā Yash`urūn. (ʾĀl ʿImrān 3:69)

Artinya:

Segolongan Ahli Kitab ingin menyesatkan kamu. Padahal (sesungguhnya), mereka tidak menyesatkan melainkan diri mereka sendiri, tetapi mereka tidak menyadari. (QS. [3] Ali 'Imran : 69)

1 Tafsir Ringkas Kemenag

Setelah ayat sebelumnya menjelaskan tentang Nabi Ibrahim sebagai penganut agama tauhid, begitu juga Nabi Muhammad dan umat Islam, maka ayat ini menginformasikan ketidaksukaan sebagian Ahli Kitab dan upaya penyesatan mereka terhadap umat Islam. Segolongan Ahli Kitab ingin menyesatkan kamu, wahai umat Islam, dengan berbagai macam cara. Padahal, sesungguhnya mereka tidak menyesatkan siapa pun melainkan akibatnya akan menimpa diri mereka sendiri, tetapi mereka tidak menyadari. Ayat ini merupakan puncak pencelaan dan penghinaan terhadap mereka sekaligus menunjukkan buruknya sifat dan perilaku mereka.