As-Saffat Ayat 21
هٰذَا يَوْمُ الْفَصْلِ الَّذِيْ كُنْتُمْ بِهٖ تُكَذِّبُوْنَ ࣖ ( الصافات: ٢١ )
Hādhā Yawmu Al-Faşli Al-Ladhī Kuntum Bihi Tukadhdhibūna. (aṣ-Ṣāffāt 37:21)
Artinya:
Inilah hari keputusan yang dahulu kamu dustakan. (QS. [37] As-Saffat : 21)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Dikatakan kepada mereka, “Inilah hari keputusan yang dahulu kamu dustakan. Pada hari ini Allah akan memberi keputusan dan balasan atas semua keingkaranmu.”
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Pada ayat ini, Allah menjelaskan keluhan orang-orang yang ingkar akan hari Kiamat. Ketika mereka melihat azab yang akan menimpanya, mereka menjadi sadar akan ancaman Allah melalui lisan para rasul dan hukuman yang akan mereka terima pada hari itu atas perbuatannya ketika di dunia. Mereka memperolok-olokkan dan mendustakan para rasul serta mengingkari kebenaran ajaran yang dibawanya. Pada hari Kiamat mereka menyesali perbuatan dan kata-kata demikian itu terhadap diri sendiri. Mereka sadar bahwa hari pembalasan sudah datang.
Pada hari Kiamat itu akan jelas perbedaan antara orang yang baik dan kebajikan yang dibuatnya dengan orang-orang jelek dengan kejahatan yang dilakukannya.
Orang-orang yang telah berbuat baik akan dimasukkan ke surga Na'im. Sedang orang-orang yang telah berbuat fasik dan durhaka akan dimasukkan ke neraka Saqar. Firman Allah:
Dan tahukah kamu apa (neraka) Saqar itu? Ia (Saqar itu) tidak meninggalkan dan tidak membiarkan, yang menghanguskan kulit manusia. (al-Muddatstsir/74: 27-29)
3 Tafsir Ibnu Katsir
Inilah hari keputusan yang kamu selalu mendustakannya. (Ash-Shaffat: 21)
Ini dikatakan kepada mereka dengan nada kecaman dan cemooh, dan Allah Swt. memerintahkan kepada malaikat untuk memisahkan orang-orang kafir dari orang-orang mukmin dalam tempat pemberhentian mereka.
4 Tafsir Al-Jalalain
(Inilah hari keputusan) di antara para makhluk semuanya (yang kalian selalu mendustakannya.)
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Mereka dijawab, "Inilah hari keputusan dan penentuan terhadap amal perbuatan yang selalu kalian dustakan di dunia."
6 Tafsir as-Saadi
"Bahkan kamu menjadi heran dan mereka menghinakan kamu. Dan apabila mereka diberi pelajaran, mereka tiada meng-ingatnya. Dan apabila mereka melihat sesuatu tanda, mereka sangat menghinakan. Dan mereka berkata, 'Ini tiada lain adalah sihir yang nyata.' Apakah apabila kami telah mati dan telah men-jadi tanah serta menjadi tulang, apakah benar-benar kami akan dibangkitkan. Dan apakah bapak-bapak kami yang telah terdahulu (juga demikian)? Katakanlah, 'Ya, dan kamu akan terhina.' Maka sesungguhnya ia hanya satu teriakan saja; maka tiba-tiba mereka melihatnya. Dan mereka berkata, 'Aduhai celakalah kita!' Inilah Hari Pembalasan. Inilah hari keputusan yang kamu selalu mendus-takannya." (Ash-Shaffat: 12-21).
(12) ﴾ بَلۡ عَجِبۡتَ ﴿ "Bahkan kamu menjadi heran" wahai rasul, atau wahai manusia, kepada pendustaan orang yang mendustakan kebangkitan, setelah kamu memperlihatkan kepada mereka ayat-ayat (tanda-tanda, bukti) yang luar biasa dan dalil-dalil yang lurus itu. Ini benar-benar sangat aneh dan mengherankan, sebab ia sudah termasuk hal yang tidak diingkari lagi, ﴾ وَ﴿ "dan" lebih mengheran-kan dari keingkaran mereka dan lebih kentara lagi, adalah bahwa mereka ﴾ ي َ س ْ خ َ ر ُ و ْ ن َ ﴿ "menghinakan" orang yang datang dengan mem-bawa berita tentang kebangkitan. Tidak cukup bagi mereka hanya sekedar mengingkari, hingga mereka tambah dengan memperolok-olokkan perkataan yang haq.
(13) ﴾ وَ﴿ "Dan" termasuk yang mengherankan juga adalah ﴾ إ ِ ذ َ ا ذُكِّرُواْ ﴿ "apabila mereka diingatkan," tentang apa yang mereka ketahui dalam fitrah dan akal mereka sendiri, mereka menyadari-nya dan perhatian mereka dialihkan kepadanya, ﴾ لَا يَذۡكُرُونَ ﴿ "mereka tidak mengingat" nya. Kalau yang demikian itu adalah kebodohan, maka sesungguhnya ia merupakan bukti yang paling kuat yang menunjukkan pada kedunguan mereka yang sangat kentara, di mana mereka diingatkan tentang hal yang sudah ada dalam fitrah dan sudah diketahui oleh akal sehat, tidak ada kesulitan lagi pada-nya. Kalau ia adalah sikap berpura-pura bodoh dan keras kepala, maka hal itu lebih aneh dan lebih mengherankan lagi!
(14) Dan di antara yang mengherankan juga adalah bahwa mereka apabila telah dikemukakan dalil-dalil kepada mereka dan mereka diingatkan dengan ayat-ayat yang biasanya orang-orang yang berakal dan para pakar tunduk kepadanya, maka mereka memperolok-olokkannya dan merasa heran.
(15) Dan di antara yang mengherankan juga adalah perka-taan mereka kepada kebenaran saat datang kepada mereka,﴾ إِنۡ هَٰذَآ إِلَّا سِحۡرٞ مُّبِينٌ ﴿ "Ini tiada lain adalah sihir yang nyata." Mereka menjadikan sesuatu yang paling tinggi lagi paling mulia, yaitu al-haq (kebenaran), pada tingkat sesuatu yang paling hina dan paling tercela, sihir.
(16-17) Dan di antara yang aneh juga adalah mereka meng-kiaskan (menganalogikan) kekuasaan Rabb Pencipta langit dan bumi ini dengan kekuasaan manusia yang sangat rapuh dari segala sisinya. Mereka berkata dengan nada mengingkari dan mengang-gap tidak mungkin akan terjadi,﴾ أَءِذَا مِتۡنَا وَكُنَّا تُرَابٗا وَعِظَٰمًا أَءِنَّا لَمَبۡعُوثُونَ 16 أَوَءَابَآؤُنَا ٱلۡأَوَّلُونَ 17 ﴿ "Apakah apabila kami telah mati dan telah menjadi tanah serta menjadi tulang, apakah benar-benar kami akan dibangkitkan. Dan apakah bapak-bapak kami yang telah terdahulu (juga demikian)?"
(18) Setelah sedemikian rupa puncak sikap yang mereka miliki, maka Allah memerintah RasulNya agar menjawab mereka dengan jawaban yang mengandung pemberian ancaman (menakut-nakuti) terhadap mereka, seraya berfirman, ﴾ قُلۡ نَعَمۡ ﴿ "Katakanlah, 'Ya'," kalian dan bapak-bapak kalian terdahulu akan dibangkitkan, ﴾ وَأَنتُمۡ دَٰخِرُونَ ﴿ "dan kamu akan terhina," nista lagi tercela, kalian tidak bisa bertahan dan kalian tidak sulit bagi kekuasaan Allah.
(19) ﴾ فَإِنَّمَا هِيَ زَجۡرَةٞ وَٰحِدَةٞ ﴿ "Maka sesungguhnya ia hanya satu teriakan saja" yang ditiupkan oleh Israfil pada sangkakala, ﴾ فَإِذَا هُمۡ ﴿ "maka tiba-tiba mereka" dibangkitkan dari kuburannya, ﴾ يَنظُرُونَ ﴿ "mereka melihat," sebagaimana penciptaan mereka semula, mereka dibangkitkan dengan seluruh bagian-bagiannya dalam keadaan kaki telanjang, badan telanjang, dan tidak bersunat.
(20) Dan pada saat itu mereka menampakkan penyesalan, kehinaan, dan kerugian, dan mereka mengucapkan kecelakaan, ﴾ وَقَالُواْ يَٰوَيۡلَنَا هَٰذَا يَوۡمُ ٱلدِّينِ ﴿ "Dan mereka berkata, 'Aduhai celakalah kita'." Inilah Hari Pembalasan," maka mereka mengakui apa yang dahulu di dunia mereka olok-olokkan.
(21) Lalu dikatakan kepada mereka, ﴾ هَٰذَا يَوۡمُ ٱلۡفَصۡلِ ﴿ "Inilah hari keputusan" di antara manusia tentang urusan yang bersangkutan dengan Tuhan mereka, yaitu berupa hak-hak dan juga di antara sesama mereka.