Katakanlah pula kepada mereka, “Hanya Allah yang aku sembah dengan penuh ketaatan kepada-Nya dan istikamah serta tulus dalam menjalankan agamaku.”
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Sesudah itu Allah memerintahkan kepada Rasul-Nya agar mengatakan kepada kaumnya bahwa hanya Allah saja yang ia sembah dan hanya untuk-Nya ia memurnikan ketaatan dalam menjalankan urusan agama. Dari ayat ini dapatlah diambil pengertian bahwa dalam melaksanakan urusan keagamaan harus ada garis pemisah yang tegas, tidak boleh dicampuradukkan antara mengesakan Allah dengan mempersekutukan-Nya. Antara yang diperintahkan oleh agama dan mana yang tidak diperintahkan. Dalam urusan akidah dan ibadah tidak ada kompromi, sedang dalam urusan dunia dan kemaslahatan, boleh dipecahkan dengan ijtihad, asal prinsipnya tidak bertentangan dengan ajaran agama.
3 Tafsir Ibnu Katsir
Firman Allah Swt.:
Katakanlah, "Hanya Allah sajalah yang aku sembah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agamaku.” Maka sembahlah olehmu (hai orang musyrik) apa yang kamu kehendaki selain Dia. (Az-Zumar: 14-15)
Hal ini pun merupakan ancaman dan pernyataan bersih diri dari perbuatan orang-orang musyrik.
4 Tafsir Al-Jalalain
(Katakanlah, "Hanya Allah saja yang aku sembah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya") dari perbuatan syirik atau menyekutukan Allah.
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Katakan kepada mereka, "Hanya kepada Allah saja aku beribadah, tanpa diiringi kesyirikan dan riyâ'. Apabila kalian telah mengetahui jalanku tetapi tidak mau mematuhiku, sembahlah tuhan lain sesuka kalian." Katakan pula, "Orang-orang yang merugi segalanya adalah orang-orang yang menyia-nyiakan diri sendiri dan keluarganya dengan menempuh jalan kesesatan. Camkanlah bahwa penyia-nyiaan diri seperti itu adalah kerugian yang sempurna dan nyata."
القرآن الكريم - الزمر٣٩ :١٤ Az-Zumar 39:14 Al-Ghuraf