Skip to main content

وَلَا تُجَادِلْ عَنِ الَّذِيْنَ يَخْتَانُوْنَ اَنْفُسَهُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ خَوَّانًا اَثِيْمًاۙ  ( النساء: ١٠٧ )

walā
وَلَا
dan janganlah
tujādil
تُجَٰدِلْ
kamu berdebat
ʿani
عَنِ
dari
alladhīna
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
yakhtānūna
يَخْتَانُونَ
(mereka) mengkhianati
anfusahum
أَنفُسَهُمْۚ
diri mereka
inna
إِنَّ
sesungguhnya
l-laha
ٱللَّهَ
Allah
لَا
tidak
yuḥibbu
يُحِبُّ
menyukai
man
مَن
orang
kāna
كَانَ
adalh
khawwānan
خَوَّانًا
orang yang berkhianat
athīman
أَثِيمًا
bergelimang dosa

Wa Lā Tujādil `An Al-Ladhīna Yakhtānūna 'Anfusahum 'Inna Allāha Lā Yuĥibbu Man Kāna Khawwānāan 'Athīmāan. (an-Nisāʾ 4:107)

Artinya:

Dan janganlah kamu berdebat untuk (membela) orang-orang yang mengkhianati dirinya. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang selalu berkhianat dan bergelimang dosa, (QS. [4] An-Nisa' : 107)

1 Tafsir Ringkas Kemenag

Dan janganlah kamu, wahai Nabi Muhammad dan umatmu, berdebat untuk membela orang-orang yang sengaja dan terus-menerus mengkhianati diri mereka. Sungguh, Allah tidak menyukai, yakni tidak menurunkan rahmat-Nya, kepada orang-orang yang selalu mengulangi perbuatan berkhianat dari waktu ke waktu, dan bergelimang dosa.