Gafir Ayat 76
اُدْخُلُوْٓا اَبْوَابَ جَهَنَّمَ خٰلِدِيْنَ فِيْهَا ۚفَبِئْسَ مَثْوَى الْمُتَكَبِّرِيْنَ ( غافر: ٧٦ )
Adkhulū 'Abwāba Jahannama Khālidīna Fīhā Fabi'sa Mathwaá Al-Mutakabbirīna. (Ghāfir 40:76)
Artinya:
(Dikatakan kepada mereka), “Masuklah kamu ke pintu-pintu neraka Jahanam, dan kamu kekal di dalamnya. Maka itulah seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang sombong.” (QS. [40] Gafir : 76)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Oleh sebab itu, dikatakan kepada mereka, “Masuklah kamu ke pintu-pintu neraka Jahanam sebagai tempat tinggalmu, dan kamu kekal di dalamnya selama-lamanya. Maka itulah seburuk-buruk dan sejahat-jahat tempat bagi orang-orang yang sombong yang mendustakan ayat-ayat Allah.”
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Lalu orang-orang kafir itu diperintahkan untuk masuk ke dalam neraka melalui pintu-pintunya, sesuai dengan keadaan perbuatan jahat yang telah mereka lakukan. Mereka juga diperintahkan untuk tetap berada di dalam neraka Jahanam karena itulah tempat yang layak bagi orang-orang yang mengingkari ayat-ayat Allah dan menyombongkan diri kepada-Nya.
3 Tafsir Ibnu Katsir
Adapun firman Allah Swt.:
Yang demikian itu disebabkan kamu bersuka ria di muka bumi dengan tidak benar dan karena kamu selalu bersenang-senang (dalam kemaksiatan). (Al-Mu’min: 75)
Para malaikat berkata kepada mereka, "Inilah yang harus kamu terima sebagai pembalasan atas sikap kamu yang selalu bersuka ria di dunia tanpa alasan yang benar, dan kamu tenggelam dalam kesenangan, juga sikap kamu yang jahat lagi sombong."
Masuklah kamu ke pintu-pintu neraka Jahanam, dan kamu kekal di dalamnya. Maka itulah seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang sombong. (Al-Mu’min: 76)
Yakni seburuk-buruk tempat tinggal dan tempat istirahat yang hina lagi penuh dengan azab yang keras adalah bagi orang yang sombong terhadap ayat-ayat Allah dan tidak mau mengikuti petunjuk dan alasan-alasan yang telah dikemukakan oleh Allah Swt. hanya Allah-lah Yang Maha Mengetahui.
4 Tafsir Al-Jalalain
(Masuklah kalian ke pintu-pintu neraka Jahanam, sedangkan kalian kekal di dalamnya. Maka itulah seburuk-buruk tempat) yakni tempat tinggal (bagi orang-orang yang sombong.")
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Dikatakan lagi kepada mereka, "Azab yang kalian rasakan itu disebabkan oleh kegembiraan kalian di dunia yang bukan pada tempatnya, dan oleh kegembiraan yang berlebih-lebihan atas kesusahan yang menimpa para nabi dan kekasih Allah. Masuklah kalian semua ke dalam pintu-pintu jahanam, yang telah ditetapkan kekal buat kalian! Dan sejelek-jelek tempat tinggal untuk orang-orang yang sombong adalah neraka jahanam."
6 Tafsir as-Saadi
"Apakah kamu tidak melihat kepada orang-orang yang mem-bantah ayat-ayat Allah, bagaimanakah mereka dapat dipalingkan. Yaitu orang-orang yang mendustakan al-Kitab dan wahyu yang dibawa rasul-rasul Kami yang telah Kami utus. Kelak mereka akan mengetahui, ketika belenggu dan rantai dipasang di leher mereka, seraya mereka diseret ke dalam air yang sangat panas, kemudian mereka dibakar di dalam api, kemudian dikatakan kepada mereka, 'Manakah berhala-berhala yang selalu kamu persekutukan selain Allah?' Mereka menjawab, 'Mereka telah hilang lenyap dari kami, bahkan kami dahulu tidak pernah menyembah sesuatu.' Seperti demikianlah Allah menyesatkan orang-orang kafir. Yang demikian itu disebabkan karena kamu bersuka ria di muka bumi dengan tidak benar dan karena kamu selalu bersuka ria. Masuklah kamu ke pintu-pintu Neraka Jahanam, dan kamu kekal di dalamnya. Dan itulah seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang sombong." (Ghafir: 69-76).
(69) ﴾ أَلَمۡ تَرَ إِلَى ٱلَّذِينَ يُجَٰدِلُونَ فِيٓ ءَايَٰتِ ٱللَّهِ ﴿ "Apakah kamu tidak melihat kepada orang-orang yang membantah ayat-ayat Allah" yang sangat jelas sekali, dengan rasa heran terhadap sikap mereka yang sangat keji. ﴾ أَنَّىٰ يُصۡرَفُونَ ﴿ "Bagaimanakah mereka dapat dipalingkan," yakni, bagai-mana mereka bisa berpaling darinya?! Kemana mereka pergi setelah penjelasan yang sangat sempurna itu?! Apakah mereka menemukan ayat-ayat lain yang jelas yang melawan ayat-ayat Allah?! Sekali-kali tidak, demi Allah. Ataukah justru mereka menemukan syubhat-syubhat (pemikiran-pemikiran rancu) yang sejalan dengan ke-inginan nafsu mereka yang dengannya mereka membantah demi kebatilan mereka?!
(70-72) Sungguh betapa amat buruk sekali apa yang mereka tukar dan mereka pilih untuk diri mereka, dengan mendustakan al-Kitab yang ia bawa dari sisi Allah dan apa yang karenanya Allah mengutus rasul-rasulNya, yang merupakan manusia-manusia terbaik, terjujur, terbesar akalnya. Maka mereka (yang menentang itu) balasannya tidak lain hanyalah neraka yang panas. Maka dari itu Allah mengancam mereka dengan azab neraka, seraya berfirman, ﴾ فَسَوۡفَ يَعۡلَمُونَ 70 إِذِ ٱلۡأَغۡلَٰلُ فِيٓ أَعۡنَٰقِهِمۡ ﴿ "Kelak mereka akan mengetahui, ketika belenggu dipasang di leher mereka," yang karenanya mereka tidak dapat bergerak, ﴾ وَٱلسَّلَٰسِلُ ﴿ "dan rantai" yang diikatkan kepada mereka dan kepada setan-setan ﴾ يُسۡحَبُونَ 71 فِي ٱلۡحَمِيمِ ﴿ "seraya mereka diseret ke dalam air yang sangat panas," yakni, air yang sudah sangat mendidih dan mencapai puncak panasnya. ﴾ ثُمَّ فِي ٱلنَّارِ يُسۡجَرُونَ ﴿ "Ke-mudian mereka dibakar di dalam api," yakni bagi mereka dinyalakan luapan api yang sangat besar, lalu mereka dimasukkan ke dalamnya, kemudian mereka dicela atas perbuatan syirik dan dusta mereka.
(73-74) Dan dikatakan ﴾ لَهُمۡ أَيۡنَ مَا كُنتُمۡ تُشۡرِكُونَ 73 مِن دُونِ ٱللَّهِۖ ﴿ "kepada mereka, 'Manakah berhala-berhala yang selalu kamu persekutukan selain Allah?'" Apakah berguna bagi kalian atau dapatkah mereka mele-paskan sebagian azab dari kalian?! ﴾ قَالُواْ ضَلُّواْ عَنَّا ﴿ "Mereka menjawab, 'Mereka telah hilang lenyap dari kami'." Mereka telah tiada dan tidak hadir; dan sekalipun hadir, mereka tidak akan berguna. Kemudian mereka mengingkari seraya berkata, ﴾ بَل لَّمۡ نَكُن نَّدۡعُواْ مِن قَبۡلُ شَيۡـٔٗاۚ ﴿ "Bahkan kami dahulu tidak pernah menyembah sesuatu." Bisa jadi maksud me-reka dari ungkapan ini adalah mengingkari, dan mereka mengira bahwa keingkaran itu berguna dan bermanfaat bagi mereka. Dan bisa juga, dan ini yang lebih kuat, bahwa maksud mereka adalah mengakui kepalsuan ketuhanan apa-apa yang dahulu mereka sem-bah itu, dan sesungguhnya Allah, sebenarnya tidak memiliki se-kutu, dan mereka adalah orang-orang yang sesat dan keliru karena telah menyembah sesuatu yang tidak memiliki sifat-sifat ilahiyah.
Makna ini dikuatkan oleh Firman Allah سبحانه وتعالى,, ﴾ كَذَٰلِكَ يُضِلُّ ٱللَّهُ ٱلۡكَٰفِرِينَ ﴿ "Seperti demikianlah Allah menyesatkan orang-orang kafir." Maksudnya, demikianlah kesesatan yang mereka anut dahulu di dunia adalah kesesatan yang sangat nyata bagi setiap orang, hingga mereka sen-diri akan mengakui kepalsuannya di Hari Kiamat. Dan juga Firman Allah سبحانه وتعالى,
﴾ وَمَا يَتَّبِعُ ٱلَّذِينَ يَدۡعُونَ مِن دُونِ ٱللَّهِ شُرَكَآءَۚ إِن يَتَّبِعُونَ إِلَّا ٱلظَّنَّ ﴿
"Dan orang-orang yang menyeru sekutu-sekutu selain Allah, tidak-lah mengikuti (suatu keyakinan). Mereka tidak mengikuti kecuali pra-sangka belaka." (Yunus: 66).
Juga dikuatkan oleh FirmanNya,
﴾ وَمَنۡ أَضَلُّ مِمَّن يَدۡعُواْ مِن دُونِ ٱللَّهِ مَن لَّا يَسۡتَجِيبُ لَهُۥٓ إِلَىٰ يَوۡمِ ٱلۡقِيَٰمَةِ وَهُمۡ عَن دُعَآئِهِمۡ غَٰفِلُونَ 5 ﴿
"Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang menyembah sembahan-sembahan selain Allah yang tiada dapat memperkenankan (doanya) sampai Hari Kiamat." (Al-Ahqaf: 5).
(75) Dan dikatakan kepada para penghuni neraka, ﴾ ذَٰلِكُم ﴿ "Yang demikian itu," maksudnya, azab yang ditimpakan secara be-ragam terhadap kalian itu, ﴾ بِمَا كُنتُمۡ تَفۡرَحُونَ فِي ٱلۡأَرۡضِ بِغَيۡرِ ٱلۡحَقِّ وَبِمَا كُنتُمۡ تَمۡرَحُونَ ﴿ "disebabkan karena kamu bersuka ria di muka bumi dengan tidak benar dan karena kamu selalu bersuka ria." Maksudnya, kalian bersuka ria dengan kebatilan yang kalian anut dan dengan ilmu-ilmu yang dengannya kalian menyelisihi ilmu para rasul, dan kalian memper-mainkan hamba-hamba Allah dengan congkak, zhalim dan durhaka, seperti difirmankan Allah di akhir surat ini,
﴾ فَلَمَّا جَآءَتۡهُمۡ رُسُلُهُم بِٱلۡبَيِّنَٰتِ فَرِحُواْ بِمَا عِندَهُم مِّنَ ٱلۡعِلۡمِ ﴿
"Maka tatkala datang kepada mereka rasul-rasul (yang dulu diutus kepada) mereka dengan membawa keterangan-keterangan, mereka merasa senang dengan pengetahuan yang ada pada mereka." (Ghafir: 83).
Dan seperti apa yang dikatakan oleh para pengikut Qarun kepadanya,
﴾ لَا تَفۡرَحۡۖ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ ٱلۡفَرِحِينَ 76 ﴿
"Janganlah kamu terlalu bangga; sesungguhnya Allah tidak menyu-kai orang-orang yang terlalu membanggakan diri." (Al-Qashash: 76).
Itulah sukaria (kebanggaan) yang tercela yang mengakibat-kan hukuman. Berbeda dengan suka ria yang terpuji, seperti yang Allah katakan,
﴾ قُلۡ بِفَضۡلِ ٱللَّهِ وَبِرَحۡمَتِهِۦ فَبِذَٰلِكَ فَلۡيَفۡرَحُواْ ﴿
"Katakanlah, 'Dengan karunia Allah dan rahmatNya, hendaklah dengan itu mereka bergembira'." (Yunus: 58).
Maksudnya, bergembira dengan ilmu yang bermanfaat dan amal shalih.
(76) ﴾ ٱدۡخُلُوٓاْ أَبۡوَٰبَ جَهَنَّمَ ﴿ "Masuklah kamu ke pintu-pintu Neraka Jahanam," masing-masing sesuai dengan tingkatan-tingkatannya menurut kadar amal perbuatannya, ﴾ خَٰلِدِينَ فِيهَاۖ ﴿ "dengan kekal di da-lamnya," mereka tidak akan keluar darinya selama-lamanya. ﴾ فَبِئۡسَ مَثۡوَى ٱلۡمُتَكَبِّرِينَ ﴿ "Dan itulah seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang sombong," tempat di mana mereka dihinakan, dinistakan, ditahan, dan disiksa. Mereka bolak-balik antara puncak panas dan puncak dinginnya Jahanam.