Al-Jasiyah Ayat 13
وَسَخَّرَ لَكُمْ مَّا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِ جَمِيْعًا مِّنْهُ ۗاِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ ( الجاثية: ١٣ )
Wa Sakhkhara Lakum Mā Fī As-Samāwāti Wa Mā Fī Al-'Arđi Jamī`āan Minhu 'Inna Fī Dhālika L'āyātin Liqawmin Yatafakkarūna. (al-Jāthiyah 45:13)
Artinya:
Dan Dia menundukkan apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi untukmu semuanya (sebagai rahmat) dari-Nya. Sungguh, dalam hal yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang berpikir. (QS. [45] Al-Jasiyah : 13)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Dan hanya Dia Yang Maha Esa lagi Mahakuasa yang dapat menundukkan bagi kemaslahatan kamu apa yang ada di langit, seperti bintang-bintang dan planet-planet serta apa yang ada di bumi, seperti tanah yang subur, air, dan lain-lainnya untuk kemaslahatan kamu semuanya sebagai rahmat dari-Nya. Sesungguhnya, dalam hal yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda kekuasaan dan kebesaran Allah bagi orang-orang yang berpikir dan merenungkan ayat-ayat-Nya.
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Selanjutnya Allah menjelaskan bahwa Dia-lah yang menundukkan semua makhluk ciptaan-Nya yang ada di langit dan di bumi agar manusia dapat menggunakan dan memanfaatkannya untuk kepentingan mereka dalam melaksanakan tugas sebagai khalifah Allah di bumi. Hal ini berarti bahwa manusia wajib berusaha mencari manfaat dan kegunaan ciptaan Allah bagi mereka. Kunci dari semuanya adalah kemauan berusaha dan keinginan mengetahui sebagian pengetahuan Allah. Hal ini telah dimulai oleh manusia sejak zaman dahulu sampai sekarang sehingga semakin lama umur bumi ini didiami manusia, semakin banyak pula ilmu Allah yang diketahui manusia dan manfaat alam semesta. Semua ini untuk kepentingan hidup dan kehidupan manusia. Namun, baru sebagian kecil saja dari ilmu Allah yang telah diketahui manusia.
Ciptaan Allah yang ada di langit seperti matahari, bulan, bintang-bintang, awan, angin, air hujan, dan ciptaan-Nya yang ada di bumi seperti tumbuh-tumbuhan, binatang, gunung, lautan dan sebagiannya semua diciptakan-Nya di samping sebagai rahmat dan karunia-Nya kepada manusia juga mengandung tanda-tanda kekuasaan dan keagungan-Nya, yang menunjukkan bahwa penciptanya adalah Zat Yang Maha Esa. Tidak ada Tuhan yang lain selain Dia, yang selalu menjaga makhluk-Nya dan tidak layak dipersekutukan dengan sesuatu pun. Kesimpulan seperti ini hanya akan diperoleh oleh hamba Allah yang melakukan pengamatan dengan cermat, menggunakan pikiran yang sehat dan mau mencari kebenaran.
Apabila seseorang mau memperhatikan alam semesta, mau memperhatikan hubungan kesatuan satu jenis makhluk dengan makhluk yang lain, tentulah ia akan sampai kepada kesimpulan bahwa masing-masing kesatuan itu ada kaitannya antara yang satu dengan yang lain, tidak dapat lepas atau berdiri sendiri. Terlihat dalam proses terjadinya hujan, erat hubungannya dengan adanya laut, adanya gunung-gunung, adanya panas yang dipancarkan matahari, adanya angin dan sebagainya. Demikian pula perkisaran arah angin ditentukan oleh banyak hal, seperti adanya awan, gunung dan panas matahari.
Kapal yang berlayar di laut memerlukan hembusan angin atau bahan bakar seperti batubara atau minyak. Semakin tinggi ilmu pengetahuan seseorang semakin banyak pula ia mengetahui hubungan antara satu makhluk dengan makhluk-makhluk yang lain. Bulan tidak dapat melepaskan lintasannya dari bumi, seolah-olah tertawan oleh bumi, demikian pula bumi dan planet-planet yang lain menjadi tawanan matahari. Planet-planet itu selalu mengitari matahari pada garis edarnya masing-masing. Selanjutnya matahari dan planet-planet yang mengikuti tidak dapat melepaskan diri dari kesatuan yang lebih besar, yaitu Galaksi Bimasakti. Akhirnya Galaksi Bimasakti bersama-sama galaksi-galaksi yang lain terikat pula kepada tata susunan tertentu pula. Maka dengan pemikiran dan penelitian orang akan sampai kepada kesimpulan bahwa penciptanya tentulah Zat Yang Maha Esa lagi Mahakuasa.
Ayat di atas sebagaimana banyak ayat senada memperlihatkan bagaimana Allah menundukkan langit dan bumi untuk manusia. Seperti diketahui alam memiliki sifat-sifat fisis yang semuanya merupakan ketetapan Allah, Sunatullah, dan merupakan manifestasi ketertundukan alam. Sebagai contoh, bumi memiliki sifat-sifat fisis seperti kelistrikan, kemagnetan, elastisitas dan kerapatan massa. Dari sifat-sifat fisis tersebut manusia, khususnya para ahli kebumian, dapat mempelajari bumi bahkan sampai jauh menembus bumi. Dengan memanfaatkan sifat elastisitas bumi, manusia bisa menangkap gelombang-gelombang gempa yang menjalar dalam perut bumi dan mengetahui karakter fisis lapisan bumi yang dilaluinya. Dengan gelombang gempa ini manusia dapat mengetahui lapisan-lapisan bumi dari atas hingga inti bumi yang berada sekitar 6000 km di bawah kita. Pada penggunaan praktis, pencarian minyak bumi menggunakan sifat elsatisitas bumi ini yakni dengan mengirim gelombang yang sumbernya berasal 'gempa buatan", yang di masa lalu menggunakan dinamit.
Di bagian dalam bumi terdapat intibumi, yang bagian luarnya bersifat cair. Inti inilah yang menyebabkan bumi memiliki medan magnet kuat yang berperan penting dalam menjaga kelangsungan kehidupan. Menyebar jauh di atas permukaan, medan magnet ini melindungi bumi dari radiasi yang merusak dan berasal dari angkasa luar. Radiasi dari bintang selain matahari tidak dapat melewati perisai ini, yang disebut dengan nama Sabuk Van Allen. Perisai ini merentang hingga sekitar 18.000 km dari bumi, melindungi bola ini dari energi mematikan. Dalam aspek praktis, dengan mengetahui sifat kemagnetan ini pula para ahli-ahli kebumian mengembangkan metoda-metoda eksplorasi baik mineral maupun minyak bumi.
Pernyataan mengenai penciptaan yang dilakukan bukan untuk main-main, banyak di kemukakan dalam banyak ayat Al-Qur'an. Pernyataan inilah yang menjamin bahwa bumi layak huni. Bumi dimudahkan Allah untuk dihuni umat manusia.
Dialah yang menjadikan bumi untuk kamu yang mudah dijelajahi. (al-Mulk/67: 15)
3 Tafsir Ibnu Katsir
Kemudian disebutkan dalam firman berikutnya:
Dan Dia menundukkan untukmu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. (Al-Jatsiyah: 13)
Yakni berupa bintang-bintang, gunung-gunung, lautan, sungai-sungai, dan semua dapat kalian manfaatkan. Semuanya itu adalah karunia Allah, kebaikan dan anugerah-Nya. karena itulah disebutkan dalam firman-Nya:
semuanya (sebagai rahmat) dari-Nya. (Al-Jatsiyah: 13)
Yaitu dari sisi-Nya semata, tiada sekutu bagi-Nya dalam hal tersebut. Semakna dengan apa yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:
Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya). Dan bila kamu ditimpa oleh kemudaratan, maka hanya kepada-Nyalah kamu meminta pertolongan. (An-Nahl: 5 3)
Ibnu Jarir telah meriwayatkan melalui jalur Al-Aufi, dari Ibnu Abbas r.a. sehubungan dengan makna firman-Nya: Dan Dia menundukkan untukmu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi semuanya, (sebagai rahmat) dari-Nya. (Al-Jatsiyah: 13) Yakni segala sesuatu adalah dari karunia Allah Swt. Istilah ini merupakan salah satu dari asma-asma Allah, yaitu Jam'i'an Minhu, tiada seorang pun yang menyaingi-Nya dalam hal ini, dan hal ini memang telah diyakini.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berfikir. (Al-Jatsiyah: 13)
4 Tafsir Al-Jalalain
(Dan Dia menundukkan untuk kalian apa yang ada di langit) berupa matahari bulan bintang-bintang, air hujan dan lain-lainnya (dan apa yang ada di bumi) berupa binatang-binatang, pohon-pohonan, tumbuh-tumbuhan, sungai-sungai dan lain-lainnya. Maksudnya, Dia menciptakan kesemuanya itu untuk dimanfaatkan oleh kalian (semuanya) lafal Jamii'an ini berkedudukan menjadi Taukid, atau mengukuhkan makna lafal sebelumnya (dari-Nya) lafal Minhu ini menjadi Hal atau kata keterangan keadaan, maksudnya semuanya itu ditundukkan oleh-Nya. (Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda kekuasaan dan keesaan Allah bagi kaum yang berpikir) mengenainya, karena itu lalu mereka beriman.
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Hanya Dia pula yang, untuk maslahat kalian, menundukkan seluruh benda langit yang berupa bintang- bintang yang gemerlapan dan bermacam plenet, dan semua yang ada di bumi berupa tanaman, susu yang banyak, tanah yang subur, air, api, udara, dan padang pasir. Semua itu ditundukkan oleh Allah Swt. untuk menjamin kebutuhan hidup. Nikmat-nikmat yang disebutkan itu merupakan tanda-tanda yang menunjukkan kemahakuasaan Allah bagi orang-orang yang mau merenungkan ayat-ayat itu.
6 Tafsir as-Saadi
"Allah-lah yang menundukkan lautan untukmu supaya kapal-kapal dapat berlayar padanya dengan seizinNya, dan supaya kamu dapat mencari sebagian karuniaNya dan mudah-mudahan kamu bersyukur. Dan Dia menundukkan untukmu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi semuanya, (seba-gai rahmat) dariNya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berpikir." (Al-Jatsiyah: 12-13).
(12) Allah سبحانه وتعالى mengabarkan karunia dan kebaikanNya pada para hamba melalui ditundukkannya samudera agar bisa dilalui oleh perahu dan kapal atas perintah dan izinNya. ﴾ وَلِتَبۡتَغُواْ مِن فَضۡلِهِۦ ﴿ "Supaya kamu dapat mencari sebagian karuniaNya," dengan berbagai macam perdagangan dan pekerjaan, ﴾ وَلَعَلَّكُمۡ تَشۡكُرُونَ ﴿ "dan mudah-mu-dahan kamu bersyukur" kepada Allah سبحانه وتعالى, karena apabila kalian mau bersyukur, niscaya akan diberi tambahan nikmat oleh Allah سبحانه وتعالى serta memberikan pahala besar atas rasa syukur kalian.
﴾ وَسَخَّرَ لَكُم مَّا فِي ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِي ٱلۡأَرۡضِ جَمِيعٗا ﴿ "Dan Dia menundukkan untukmu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi semuanya." Artinya, dari karunia dan kebaikanNya. Karunia dan kebaikan tersebut mencakup semua yang ada di langit dan di bumi, berupa matahari, bulan, bintang, meteor dan lainnya yang terdapat di langit serta berbagai macam binatang, tumbuh-tumbuhan, buah-buahan serta berbagai macam barang tambang dan lain sebagainya yang diper-siapkan untuk kepentingan dan kebutuhan pokok manusia. Semua karunia dan kebaikan tersebut mengharuskan manusia untuk men-curahkan semua daya upayanya untuk mensyukuri nikmat Allah سبحانه وتعالى serta menggerakkan pikiran dalam merenungkan tanda-tanda kebesaran dan berbagai hikmah yang diciptakan Allah سبحانه وتعالى. Karena itulah Allah سبحانه وتعالى berfirman, ﴾ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَأٓيَٰتٖ لِّقَوۡمٖ يَتَفَكَّرُونَ ﴿ "Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berpikir." Secara garis besar, penciptaan semua yang tersebut di atas serta pengaturannya menunjukkan atas ter-laksananya kehendak dan sempurnanya Kuasa Allah سبحانه وتعالى.
Kesetaraan, kerapian, indahnya ciptaan dan bentuk yang terdapat dalam penciptaan langit dan bumi adalah sebagai petunjuk atas kesempurnaan hikmah dan ilmu Allah سبحانه وتعالى.
Keluasan, keagungan serta banyaknya makhluk ciptaan Allah سبحانه وتعالى menunjukkan atas sempurnanya Kuasa Allah سبحانه وتعالى.
Berbagai manfaat serta kepentingan, baik yang bersifat ukhrawi maupun duniawi yang terdapat dalam penciptaan langit dan bumi menunjukkan bahwa Allah سبحانه وتعالى berbuat apa pun yang Dia kehendaki.
Dan semua itu menunjukkan bahwa hanya Allah سبحانه وتعالى semata yang Mahatinggi dan berhak disembah, di mana semua ibadah, ketundukan dan kecintaan hanya patut untukNya. Semua berita yang dibawa oleh para rasul adalah benar. Semua hal tersebut ada-lah dalil aqli yang jelas dan tidak meragukan.