Maka mengapa (berhala-berhala dan tuhan-tuhan) yang mereka sembah selain Allah untuk mendekatkan diri (kepada-Nya) tidak dapat menolong mereka? Bahkan tuhan-tuhan itu telah lenyap dari mereka? Dan itulah akibat kebohongan mereka dan apa yang dahulu mereka ada-adakan. (QS. [46] Al-Ahqaf : 28)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Maka mengapa berhala-berhala dan tuhan-tuhan yang mereka sembah selain Allah untuk mendekatkan diri kepada-Nya tidak dapat menolong mereka? Bahkan tuhan-tuhan itu telah lenyap dari mereka ketika siksaan dijatuhkan kepada mereka? Itulah bukti bahwa berhala-berhala yang mereka sembah itu tidak dapat menyelamatkan mereka dari azab Allah. Dan itulah akibat kebohongan mereka yang menganggap bahwa berhala-berhala adalah sekutu bagi Allah dan merupakan buah dari apa yang dahulu mereka ada-adakan yakni pendustaan terhadap Allah dan RasulNya. Ayat ini merupakan kecaman terhadap penduduk Mekah yang menyembah berhala-berhala sebagai sekutu Allah. Sekiranya berhala-berhala yang mereka sembah itu berguna bagi mereka, niscaya berguna pula bagi umat sebelum mereka yang telah dibinasakan. Tetapi berhala-berhala itu tidak berguna sedikit pun, bahkan mereka lenyap ketika azab Tuhan dijatuhkan.
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Allah mengingatkan kaum musyrik Mekah agar mereka mengambil pelajaran dari pengalaman pahit yang telah dialami oleh orang-orang dahulu, yang telah mendustakan rasul yang diutus kepada mereka. Orang-orang dahulu itu bertempat tinggal tidak jauh dari Mekah seperti kaum 'Ad di Ahqaf, dan kaum Samud yang berdiam di daerah antara Mekah dan Syam. Kepada mereka telah diterangkan pula tanda-tanda keesaan, kekuasaan, dan kebesaran Allah dan telah disampaikan pula agama-Nya. Akan tetapi, mereka tidak mengacuhkannya, bahkan mengingkari dan memperolok-olokkan para rasul. Pada waktu azab menimpa mereka, tidak ada satu pun dari sembahan-sembahan itu yang dapat menolong mereka, bahkan sembahan-sembahan berupa patung yang tak bernyawa itu ikut hancur-lebur bersama mereka. Itulah kebohongan dan pengingkaran umat-umat dahulu dan itu pula balasan dan azab yang mereka terima. Dari ayat ini, terkandung suatu ancaman Allah kepada orang-orang musyrik Mekah bahwa mereka pasti ditimpa azab, seperti yang dialami kaum 'Ad, Samud, dan umat yang lain apabila mereka tetap tidak mengindahkan seruan Muhammad saw sebagai rasul Allah yang diutus kepada mereka.
3 Tafsir Ibnu Katsir
Firman Allah Swt.:
supaya mereka kembali (bertobat). Maka mengapa yang mereka sembah selain Allah sebagai tuhan untuk mendekatkan diri (kepada Allah) tidak dapat menolong mereka. (Al-Ahqaf: 27-28)
Yaitu mengapa sembahan-sembahan mereka itu tidak dapat menolong mereka di saat mereka memerlukan pertolongannya?”
Bahkan tuhan-tuhan itu telah lenyap dari mereka? (Al-Ahqaf: 28)
Maksudnya, pergi dari mereka di saat mereka memerlukan pertolongannya.
Itulah akibat kebohongan mereka dan apa yang dahulu mereka ada-adakan. (Al-Ahqaf: 28)
Yakni apa yang mereka ada-adakan dari diri mereka sendiri, yaitu menyembah tuhan-tuhan selain Allah. Sesungguhnya mereka telah merugi dan teramat kecewa karena menyembah banyak tuhan dan berpegang kepada sembahan-sembahan itu. Hanya Allah-lah Yang Maha Mengetahui.
4 Tafsir Al-Jalalain
(Maka mengapa tidak) atau kenapa tidak (menolong mereka) dengan cara menolak azab dari diri mereka (sesembahan-sesembahan selain Allah yang mereka jadikan) selain dari Allah (sebagai taqarrub) untuk mendekatkan diri mereka kepada Allah (dan sebagai tuhan-tuhan) di samping Allah, yaitu berupa berhala-berhala. Maf'ul pertama dari lafal Ittakhadza adalah Dhamir yang tidak disebutkan yang kembali kepada Isim Maushul, yaitu lafal Hum, sedangkan Maf'ul keduanya adalah lafal Qurbaanan, dan lafal Aalihatan sebagai Badal dari lafal Qurbaanan. (Bahkan tuhan-tuhan itu telah lenyap) yakni pergi (dari mereka) sewaktu azab itu datang menimpa mereka. (Itulah) yakni pengambilan mereka terhadap berhala-berhala sebagai tuhan-tuhan untuk mendekatkan diri kepada Allah (akibat kebohongan mereka) kedustaan mereka (dan apa yang dahulu mereka ada-adakan) yang dahulu mereka buat-buat. Maa adalah Mashdariyah atau Maushulah, sedangkan Dhamir yang kembali kepadanya tidak disebutkan yaitu lafal Fiihi; lengkapnya: Wa Maa Kaanuu Fiihi Yaftaruuna.
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Mengapa tuhan-tuhan yang mereka sembah selain Allah dalam rangka mendekatkan diri kepada-Nya itu tidak dapat menolong mereka dari kehancuran? Tuhan-tuhan itu bahkan telah lenyap dari mereka tatkala mereka membutuhkan pertolongan. Kehinaan dan lenyapnya tuhan-tuhan mereka itu adalah akibat kebohongan yang mereka ada-adakan.
6 Tafsir as-Saadi
"Dan sesungguhnya Kami telah membinasakan negeri-negeri di sekitarmu dan Kami telah mendatangkan tanda-tanda kebesaran Kami berulang-ulang supaya mereka kembali (bertaubat). Maka mengapa yang mereka sembah selain Allah sebagai sembahan-sembahan untuk mendekatkan diri (kepada Allah) tidak dapat menolong mereka. Bahkan sembahan-sembahan itu telah lenyap dari mereka. Itulah akibat kebohongan mereka dan apa yang dahulu mereka ada-adakan." (Al-Ahqaf: 28). (27-28) Allah سبحانه وتعالى memperingatkan kaum musyrikin Arab dan lainnya karena Allah سبحانه وتعالى telah membinasakan umat-umat pen-dusta yang berada di sekitar wilayah mereka bahkan kebanyakan umat-umat yang dibinasakan itu berada di Jazirah Arab seperti kaum 'Ad, Tsamud dan lainnya. Allah سبحانه وتعالى telah mendatangkan ﴾ ٱلۡأٓيَٰتِ ﴿ "tanda-tanda kebesaran," kepada mereka dengan berbagai ragamnya, ﴾ لَعَلَّهُمۡ يَرۡجِعُونَ ﴿ "supaya mereka kembali (bertaubat)" dari keku-furan dan pendustaan yang mereka lakukan. Namun karena me-reka tidak mau beriman, Allah سبحانه وتعالى pun menyiksa mereka dengan siksaan dari Allah Yang Mahaperkasa lagi Berkuasa. Sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah tidak membawa man-faat sedikit pun, karena itulah dalam ayat ini Allah سبحانه وتعالى berfirman, ﴾ فَلَوۡلَا نَصَرَهُمُ ٱلَّذِينَ ٱتَّخَذُواْ مِن دُونِ ٱللَّهِ قُرۡبَانًا ءَالِهَةَۢۖ ﴿ "Maka mengapa yang mereka sembah selain Allah sebagai ilah untuk mendekatkan diri (kepada Allah) tidak dapat menolong mereka." Artinya, mereka mendekatkan diri mereka kepada sembahan-sembahan selain Allah سبحانه وتعالى dan mengagung-agungkannya demi mengharap agar dapat menolong mereka.﴾ بَلۡ ضَلُّواْ عَنۡهُمۡۚ ﴿ "Bahkan sembahan-sembahan itu telah lenyap dari mereka," sembahan-sembahan itu pun tidak dapat mengabulkan permintaan mereka serta tidak dapat menolong mereka. ﴾ وَذَٰلِكَ إِفۡكُهُمۡ وَمَا كَانُواْ يَفۡتَرُونَ ﴿ "Itulah akibat kebohongan mereka dan apa yang dahulu mereka ada-ada-kan," dengan berdusta yang disematkan pada diri mereka, karena mereka mengira bahwa mereka berada di atas kebenaran dan per-buatan mereka akan menolong mereka, hingga mereka pun tersesat dan amalan mereka gugur.