Al-An'am Ayat 90
اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ هَدَى اللّٰهُ فَبِهُدٰىهُمُ اقْتَدِهْۗ قُلْ لَّآ اَسْـَٔلُكُمْ عَلَيْهِ اَجْرًاۗ اِنْ هُوَ اِلَّا ذِكْرٰى لِلْعٰلَمِيْنَ ࣖ ( الأنعام: ٩٠ )
'Ūlā'ika Al-Ladhīna Hadaá Allāhu Fabihudāhum Aqtadihi Qul Lā 'As'alukum `Alayhi 'Ajrāan 'In Huwa 'Illā Dhikraá Lil`ālamīna. (al-ʾAnʿām 6:90)
Artinya:
Mereka itulah (para nabi) yang telah diberi petunjuk oleh Allah, maka ikutilah petunjuk mereka. Katakanlah (Muhammad), “Aku tidak meminta imbalan kepadamu dalam menyampaikan (Al-Qur'an).” Al-Qur'an itu tidak lain hanyalah peringatan untuk (segala umat) seluruh alam. (QS. [6] Al-An'am : 90)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Ayat ini ditujukan kepada Rasulullah yang nama beliau tidak disebut dalam rangkaian ayat di atas. Mereka itulah para nabi yang telah diberi petunjuk oleh Allah, maka ikutilah petunjuk mereka khususnya yang berkaitan dengan sikap mereka dalam berdakwah, yakni tidak meminta imbalan atas dakwah yang disampaikan. Untuk itu, katakanlah, hai Muhammad, kepada semua yang engkau ajak, "Aku tidak meminta imbalan kepadamu dalam menyampaikan dakwah khususnya ajaran AlQur'an, karena dakwah yang kusampaikan dan Al-Qur'an itu tidak lain hanyalah peringatan untuk semua umat di seluruh alam.
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Allah menjelaskan kepada Nabi Muhammad dan pengikutnya, bahwa Nabi Ibrahim dan keturunan-keturunannya mendapat keutamaan, petunjuk Allah ke jalan yang lurus. Allah juga memerintahkan kepada Nabi Muhammad agar mengikuti jejak mereka, memegang agama tauhid, berakhlak mulia dan melakukan perbuatan yang diridai Allah, serta menghiasi dirinya dengan sifat-sifat yang utama, yaitu sabar dalam menjalankan tugasnya dan tabah menghadapi tipu daya serta tantangan kaumnya.
Firman Allah:
Dan semua kisah rasul-rasul, Kami ceritakan kepadamu (Muhammad), agar dengan kisah itu Kami teguhkan hatimu. (Hud/11: 120)
Firman Allah:
Dan sesungguhnya rasul-rasul sebelum engkau pun telah didustakan, tetapi mereka sabar terhadap pendustaan dan penganiayaan (yang dilakukan) terhadap mereka, sampai datang pertolongan Kami kepada mereka. (al-An'am/6: 34)
Syariat yang berlaku bagi nabi-nabi sebelum kedatangan Nabi Muhammad, adalah juga merupakan syariat bagi umat Islam, selama belum dicabut, diubah ataupun diganti dengan syariat yang dibawa oleh Nabi Muhammad. Sedangkan yang abadi dan mempunyai kesamaan adalah dasar-dasar agama tauhid yang tidak berubah sepanjang zaman, sedangkan syariat-syariat dari masing-masing nabi itu dapat berubah-ubah sesuai dengan waktu, tempat dan keadaan, dan menurut kehendak Allah.
Nabi Muhammad mempunyai derajat yang tertinggi di antara para nabi dan rasul, karena beliau di samping diberi kenabian juga diberi mukjizat yang abadi yaitu Al-Qur'an, yang membenarkan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan karena syariatnya berlaku terus sampai akhir zaman.
Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad bahwa dia dalam menyampaikan wahyu dan menegakkan kebenaran, jangan mengharapkan sedikit pun upah dari umatnya sebagaimana juga nabi-nabi terdahulu.
Nabi Muhammad sebagaimana halnya nabi-nabi yang lain tidak mengharapkan imbalan dalam berdakwah. Namun, Nabi Muhammad mengharapkan kasih sayang dalam kekeluargaan, seperti ditegaskan dalam firman-Nya:
"Aku tidak meminta kepadamu sesuatu imbalan pun atas seruanku kecuali kasih sayang dalam kekeluargaan." (asy-Syura/42: 23)
Pada akhir ayat ini Allah memberikan penegasan bahwa Al-Qur'an diturunkan untuk seluruh umat manusia. Ayat ini memberikan isyarat bahwa Nabi Muhammad tidak diutus untuk orang Mekah atau Medinah saja, tetapi diutus untuk seluruh umat manusia di seluruh dunia untuk membimbing mereka ke jalan yang benar dan bebas dari kesesatan.
3 Tafsir Ibnu Katsir
Firman Allah :
Mereka itulah
Yakni para nabi yang telah disebutkan di atas serta orang-orang yang disebutkan bersama mereka dari kalangan para orang tua dan keturunannya serta saudara-saudaranya yang setara dengan mereka.
Orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah
Artinya, hanya merekalah yang mendapat petunjuk, bukan selain mereka.
...maka ikutilah petunjuk mereka.
Yakni anuti dan ikutilah mereka. Apabila hal ini merupakan perintah yang ditujukan kepada Rasul Saw., maka umatnya mengikut kepadanya dalam semua yang disyariatkan dan yang diperintahkan olehnya kepada mereka.
Sehubungan dengan ayat ini Imam Bukhari mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ibrahim ibnu Musa, telah menceritakan kepada kami Hisyam, bahwa Juraij pernah bercerita kepada mereka, bahwa telah menceritakan kepadaku Sulaiman Al-Ahwal, bahwa Mujahid pernah menceritakan kepadanya bahwa ia pernah bertanya kepada Ibnu Abbas, "Apakah di dalam surat Sad terdapat ayat yang menganjurkan bersujud tilawah?" Ibnu Abbas mengiakannya, lalu membacakan firman Allah Swt.: Dan Kami anugerahkan Ishaq dan Ya’qub kepadanya. (Al An'am:84) sampai dengan: maka ikutilah petunjuk mereka. (Al An'am:90) Kemudian ia berkata, "Nabi Saw. termasuk salah seorang dari mereka."
Yazid ibnu Harun, Muhammad ibnu Ubaid, dan Suhail ibnu Yusuf menambahkan dari Al-Awwam, dari Mujahid, bahwa ia bertanya kepada Ibnu Abbas mengenainya. Lalu Ibnu Abbas menjawab, "Nabi kalian termasuk salah seorang yang diperintahkan untuk mengikuti petunjuk mereka."
Firman Allah :
Katakanlah, "Aku tidak meminta upah kepada kalian dalam menyampaikannya (Al-Qur'an)."
Artinya, dalam menyampaikan Al-Qur'an ini aku tidak meminta suatu upah pun kepada kalian. Dengan kata lain, aku tidak bermaksud sesuatupun dari kalian.
Al-Qur’an itu tidak lain hanyalah peringatan untuk segala umat.
Yakni mereka menjadi sadar dan mendapat petunjuk dari kegelapan menuju ke jalan hidayah, dan dari kesesatan menuju ke jalan petunjuk, dan dari kekafiran menuju kepada iman, berkat Al-Qur'an.
4 Tafsir Al-Jalalain
(Mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk) yaitu mereka yang mendapat hidayah (Allah, maka petunjuk mereka) jalan mereka seperti mentauhidkan Allah dan bersabar (ikutilah) dengan ha saktah baik dibaca wakaf maupun washal akan tetapi menurut suatu qiraat dibaca tanpa ha saktah jika dibaca washal/dibaca langsung (katakanlah) kepada penduduk Mekah ("Aku tidak meminta kepadamu dalam menyampaikannya) dimaksud menyampaikan Alquran (suatu upah pun.") yang kamu berikan upah itu kepadaku (tidak lain ia itu) Alquran itu (hanyalah peringatan) nasihat (untuk segala umat) mencakup umat manusia dan umat jin.
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Yaitu mereka yang diberi petunjuk oleh Allah kepada jalan kebenaran dan kebaikan. Dari itu, ikutilah pokok-pokok agama, dan etika yang telah mereka sepakati, serta jangan berjalan pada yang bukan jalan mereka! Katakan kepada kaummu, wahai Nabi, sebagaimana mereka mengatakan kepada kaumnya, "Aku tidak mengharapkan imbalan dari kalian dalam menyampaikan firman Allah ini. Karena al-Qur'ân ini tidak lain hanyalah peringatan untuk alam semesta, dan aku tidak mempunyai tujuan kecuali agar kalian memanfaatkannya."
6 Tafsir as-Saadi
"Dan Kami telah menganugerahkan Ishaq dan Ya'qub kepa-danya. Kepada keduanya masing-masing telah Kami beri petunjuk, dan kepada Nuh sebelum itu (juga) telah Kami beri petunjuk, dan kepada sebagian dari keturunannya (Nuh) yaitu Dawud, Sulaiman, Ayyub, Yusuf, Musa, dan Harun. Demikianlah Kami memberi ba-lasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Dan Zakaria, Yahya, Isa, dan Ilyas. Semuanya termasuk orang-orang yang shalih. Dan Isma'il, Ilyasa', Yunus, dan Luth, masing-masing telah Kami lebih-kan derajatnya di atas umat (di masanya)? (Dan Kami lebihkan pula derajat) sebagian dari bapak-bapak mereka, keturunan mereka, dan saudara-saudara mereka. Dan Kami telah memilih mereka (untuk menjadi nabi-nabi dan rasul-rasul) dan Kami menunjuki mereka ke jalan yang lurus. Itulah petunjuk Allah, yang dengan-nya Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendakiNya di antara hamba-hambaNya. Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan. Mereka itulah orang-orang yang telah Kami berikan ke-pada mereka kitab, hikmah (pemahaman agama), dan kenabian. Jika orang-orang (Quraisy) itu mengingkarinya (yang tiga macam itu), maka sesungguhnya Kami akan menyerahkannya kepada kaum yang sekalipun tidak akan mengingkarinya. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah, maka ikutilah petun-juk mereka. Katakanlah, 'Aku tidak meminta upah kepadamu dalam menyampaikan (al-Qur`an).' Al-Qur`an itu tidak lain hanyalah peringatan untuk segala umat." (Al-An'am: 84-90).
(84) ﴾ وَوَهَبۡنَا لَهُۥٓ إِسۡحَٰقَ وَيَعۡقُوبَۚ ﴿ "Dan Kami telah menganugerahkan Ishaq dan Ya'qub kepadanya." Ya'qub adalah Putra Ishaq. Ya'qub di-gelari Israil, bapak beberapa suku bangsa yang mana Allah meng-utamakannya di alam dunia. ﴾ كُلًّا ﴿ "Kepada keduanya masing-masing," Kami telah memberinya petunjuk ke jalan yang lurus pada ilmu dan amalnya. ﴾ وَنُوحًا ﴿ "Dan kepada Nuh," Kami juga memberi-nya petunjuk ﴾ مِن قَبۡلُۖ ﴿ "sebelum itu (juga)." Dan hidayahnya terma-suk bentuk hidayah tertinggi yang bersifat khusus yang hanya di-dapatkan oleh beberapa orang di alam ini, dan mereka adalah ulul azmi yang berasal dari para Rasul yang mana salah satunya adalah dia. ﴾ وَمِن ذُرِّيَّتِهِۦ ﴿ "Dan kepada sebagian dari keturunannya." Ada ke-mungkinan kata gantinya adalah kembali kepada Nuh, karena dialah yang disebut paling dekat, karena Allah menyebutkan Luth bersama yang lain, dan ia termasuk keturunan Nuh, bukan Ibrahim, karena dia adalah keponakannya. Ada kemungkinan juga kata gan-tinya kembali kepada Ibrahim karena konteks ayat ini tentang pu-jian dan sanjungan kepadanya, dan Luth walaupun dia bukan termasuk keturunannya, tetapi dia termasuk yang beriman berkat dirinya, maka keutamaan dan keunggulan Ibrahim al-Khalil lebih tinggi daripada sekedar sebagai anaknya. ﴾ دَاوُۥدَ وَسُلَيۡمَٰنَ ﴿ "Yaitu Da-wud, Sulaiman" bin Dawud. ﴾ وَأَيُّوبَ وَيُوسُفَ ﴿ "Dan Ayyub dan Yusuf" bin Ya'qub. ﴾ وَمُوسَىٰ وَهَٰرُونَۚ ﴿ "Dan Musa dan Harun." Keduanya adalah putra Imran. ﴾ وَكَذَٰلِكَ ﴿ "Demikianlah," sebagaimana Kami menjadi-kan anak keturunan Ibrahim sebagai orang-orang yang baik karena dia telah beribadah kepada Tuhannya dengan baik dan memberi manfaat kepada makhluk dengan baik. Begitu pula ﴾ نَجۡزِي ٱلۡمُحۡسِنِينَ ﴿ "Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik," dengan menjadikan nama yang baik dan keturunan yang shalih untuk me-reka sesuai dengan kebaikan mereka.
(85) ﴾ وَزَكَرِيَّا وَيَحۡيَىٰ ﴿ "Dan Zakaria dan Yahya" bin Zakaria. ﴾ وَعِيسَىٰ ﴿ "Dan Isa" putra Maryam. ﴾ وَإِلۡيَاسَۖ كُلّٞ ﴿ "Dan Ilyas. Semuanya," mereka-mereka itu ﴾ مِّنَ ٱلصَّٰلِحِينَ ﴿ "termasuk orang-orang yang shalih," dalam akhlak, amal mereka, dan ilmu, bahkan mereka adalah pemimpin, imam, dan panutan orang-orang shalih.
(86) ﴾ وَإِسۡمَٰعِيلَ ﴿ "Dan Isma'il" bin Ibrahim, bapak bangsa yang merupakan bangsa paling mulia yakni bangsa Arab, bapak dari Sayyid anak cucu Adam, Muhammad. ﴾ وَيُونُسَ ﴿ "Dan Yunus" bin Matta. ﴾ وَلُوطٗاۚ ﴿ "Dan Luth" bin Harun, saudara Ibrahim. ﴾ وَكُلّٗا ﴿ "Dan masing-masingnya," dari para Nabi dan Rasul itu ﴾ فَضَّلۡنَا عَلَى ٱلۡعَٰلَمِينَ ﴿ "Kami lebihkan derajatnya di atas umat (di masanya)." Karena derajat keutamaan ada empat, yaitu yang disebutkan oleh Allah dalam FirmanNya.
﴾ وَمَن يُطِعِ ٱللَّهَ وَٱلرَّسُولَ فَأُوْلَٰٓئِكَ مَعَ ٱلَّذِينَ أَنۡعَمَ ٱللَّهُ عَلَيۡهِم مِّنَ ٱلنَّبِيِّـۧنَ وَٱلصِّدِّيقِينَ وَٱلشُّهَدَآءِ وَٱلصَّٰلِحِينَۚ ﴿
"Dan barangsiapa yang menaati Allah dan Rasul(Nya), mereka akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, dari kalangan para nabi, para shiddiqin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang shalih." (An-Nisa`: 69).
Mereka itu termasuk ke dalam derajat yang tinggi, bahkan mereka adalah rasul-rasul terbaik secara mutlak. Para Rasul yang kisahnya Allah ceritakan di dalam kitabNya adalah lebih utama dari-pada yang tidak diceritakan, tanpa ragu.
(87) ﴾ وَمِنۡ ءَابَآئِهِمۡ ﴿ "(Dan Kami lebihkan pula derajat) sebagian dari bapak-bapak mereka," yaitu bapak-bapak mereka yang disebut. ﴾ وَذُرِّيَّٰتِهِمۡ وَإِخۡوَٰنِهِمۡۖ ﴿ "Dan keturunan mereka dan saudara-saudara mereka." Maksud-nya, Kami juga memberi petunjuk kepada bapak-bapak, keturunan, dan saudara-saudara mereka. ﴾ وَٱجۡتَبَيۡنَٰهُمۡ وَهَدَيۡنَٰهُمۡ إِلَىٰ صِرَٰطٖ مُّسۡتَقِيمٖ ﴿ "Dan Kami telah memilih mereka (untuk menjadi nabi-nabi dan rasul-rasul) dan Kami menunjuki mereka ke jalan yang lurus."
(88-89) ﴾ ذَٰلِكَ ﴿ "Itulah," petunjuk yang disebutkan adalah ﴾ هُدَى ٱللَّهِ ﴿ "Petunjuk Allah," yang tiada petunjuk selain petunjukNya. ﴾ يَهۡدِي بِهِۦ مَن يَشَآءُ مِنۡ عِبَادِهِۦۚ ﴿ "Yang dengannya Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendakiNya di antara hamba-hambaNya." Maka carilah petunjuk dariNya, karena jika Dia tidak memberimu petunjuk, maka tidak ada pemberi petunjuk untukmu selainNya, dan di antara orang yang mana Allah berkehendak untuk memberi petunjuk adalah orang-orang yang telah disebutkan.
﴾ وَلَوۡ أَشۡرَكُواْ ﴿ "Seandainya mereka mempersekutukan Allah," menu-rut kepastian dan perkiraan, ﴾ لَحَبِطَ عَنۡهُم مَّا كَانُواْ يَعۡمَلُونَ ﴿ "niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan." Karena syirik mele-nyapkan amal dan menyebabkan kekekalan di dalam neraka. Jika orang-orang mulia lagi terpilih itu melakukan kesyirikan, -dan ini mustahil- niscaya amal-amal mereka lenyap, lebih-lebih selain mereka.
(90) ﴾ أُوْلَٰٓئِكَ ﴿ "Mereka itulah," maksudnya yang disebutkan adalah ﴾ ٱلَّذِينَ هَدَى ٱللَّهُۖ فَبِهُدَىٰهُمُ ٱقۡتَدِهۡۗ ﴿ "orang-orang yang telah diberi petun-juk oleh Allah, maka ikutilah petunjuk mereka." Maksudnya, berjalan-lah wahai Rasul yang mulia di belakang para Nabi yang terpilih itu, ikutilah agama mereka. Rasulullah telah taat, dia mengambil petunjuk dari petunjuk para Rasul sebelumnya. Dia mengumpul-kan semua kesempurnaan pada mereka, maka terkumpullah padanya keutamaan-keutamaan dan keistimewaan yang dengan-nya dia mengungguli seluruh alam. Dia adalah sayyid para Rasul, imam orang-orang yang bertakwa.
Dari segi ini kalangan para sahabat berdalil dengannya bahwa Rasulullah adalah Rasul paling utama. ﴾ قُل ﴿ "Katakanlah" kepada orang-orang yang berpaling dari dakwahmu, ﴾ لَّآ أَسۡـَٔلُكُمۡ عَلَيۡهِ أَجۡرًاۖ ﴿ "Aku tidak meminta upah kepadamu dalam menyampaikan (al-Qur`an)." Mak-sudnya, aku tidak meminta harta dan bayaran kepadamu sebagai upah atas tabligh dan dakwahku kepadamu, karena itu bisa menjadi sebab penolakanmu, balasanku hanyalah pada Allah.﴾ إِنۡ هُوَ إِلَّا ذِكۡرَىٰ لِلۡعَٰلَمِينَ ﴿ "Al-Qur`an itu tidak lain hanyalah peringatan untuk segala umat." Dengan al-Qur`an mereka ingat apa yang berguna bagi me-reka lalu mereka melakukannya, sedangkan yang membahayakan mereka, maka mereka menjauhinya, dengannya mereka ingat pengetahuan tentang Tuhan mereka dengan nama-nama dan sifat-sifatNya, dengannya mereka ingat akhlak-akhlak yang terpuji dan sarana-sarana yang mengantarkan kepadanya, dan akhlak-akhlak yang tercela dan sarana-sarana yang mengantarkan kepadanya, dan ia adalah peringatan bagi seluruh alam. Itu adalah nikmat terbesar bagi mereka, maka mereka harus menerima dan mensyukurinya.