Skip to main content

يُرِيْدُوْنَ لِيُطْفِـُٔوْا نُوْرَ اللّٰهِ بِاَفْوَاهِهِمْۗ وَاللّٰهُ مُتِمُّ نُوْرِهٖ وَلَوْ كَرِهَ الْكٰفِرُوْنَ   ( الصف: ٨ )

yurīdūna
يُرِيدُونَ
mereka ingin/menghendaki
liyuṭ'fiū
لِيُطْفِـُٔوا۟
untuk memadamkan
nūra
نُورَ
cahaya
l-lahi
ٱللَّهِ
Allah
bi-afwāhihim
بِأَفْوَٰهِهِمْ
dengan mulut-mulut mereka
wal-lahu
وَٱللَّهُ
dan Allah
mutimmu
مُتِمُّ
menyempurnakan
nūrihi
نُورِهِۦ
cahaya-Nya
walaw
وَلَوْ
meskipun
kariha
كَرِهَ
benci
l-kāfirūna
ٱلْكَٰفِرُونَ
orang-orang kafir

Yurīdūna Liyuţfi'ū Nūra Allāhi Bi'afwāhihim Wa Allāhu Mutimmu Nūrihi Wa Law Kariha Al-Kāfirūna. (aṣ-Ṣaff 61:8)

Artinya:

Mereka hendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, tetapi Allah tetap menyempurnakan cahaya-Nya meskipun orang-orang kafir membencinya. (QS. [61] As-Saff : 8)

1 Tafsir Ringkas Kemenag

Mereka, orang-orang yang mengada-adakan kebohongan tentang Allah, hendak memadamkan cahaya agama Allah yang menekankan prinsip tauhid, prinsip tidak ada tuhan selain Allah, prinsip tidak dibenarkan beribadah kecuali kepada-Nya dan prinsip tidak ada manusia yang mempertuhankan manusia dengan mulut, ucapan-ucapan mereka, bahkan dengan sikap dan tindakan mereka, tetapi Allah tetap menyempurnakan cahaya, agama-Nya dengan menurunkan wahyu, mengutus rasul dan memerintahkan rasul, mengajak umat meyakininya, meskipun orang-orang kafir membencinya dan merintanginya dengan berbagai cara.