"Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf se-orang Rasul di antara mereka, yang membacakan aya-ayatNya kepada mereka, menyucikan mereka dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan hikmah. Dan sungguh mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata. Dan (juga) kepada kaum yang lain dari mereka yang belum berhubungan dengan mereka. Dan Dia-lah Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana. Demikianlah karunia Allah, diberikanNya kepada siapa yang dikehendakiNya; dan Allah mempunyai karunia yang besar." (Al-Jumu'ah: 2-4).
(2) ﴾ هُوَ ٱلَّذِي بَعَثَ فِي ٱلۡأُمِّيِّـۧنَ رَسُولٗا ﴿ "Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul,"yang dimaksud kaum buta huruf adalah kaum yang tidak memiliki kitab suci dan tidak ada jejak kerasulan, baik dari kalangan Arab maupun yang bukan mereka, yang bukan kalangan ahli kitab. Allah سبحانه وتعالى memberikan ujian besar pada mereka yang melebihi karunia kalangan lainnya, karena me-reka tidak memiliki ilmu dan kebaikan. Mereka sebelumnya berada dalam ﴾ ضَلَٰلٖ مُّبِينٖ ﴿ "kesesatan yang nyata." Dengan menyembah patung, pohon, dan batu, dan beretika seperti binatang buas pemangsa, di mana yang kuat di antara mereka memakan yang lemah. Mereka berada di puncak kebodohan terhadap ilmu para nabi. Kemudian Allah سبحانه وتعالى mengutus seorang rasul di kalangan mereka. mereka mengetahui nasab, sifat-sifatnya yang baik serta kejujurannya, dan Allah سبحانه وتعالى menurunkan Kitab suciNya, ﴾ يَتۡلُواْ عَلَيۡهِمۡ ءَايَٰتِهِۦ ﴿ "yang memba-cakan ayat-ayatNya kepada mereka," yang pasti dan mengharuskan beriman dan meyakini, ﴾ وَيُزَكِّيهِمۡ ﴿ "dan menyucikan mereka," dengan menjelaskan dan mendorong mereka pada sifat-sifat utama serta mencegah mereka dari akhlak-akhlak tercela, ﴾ وَيُعَلِّمُهُمُ ٱلۡكِتَٰبَ وَٱلۡحِكۡمَةَ ﴿ "dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan hikmah." Maksudnya, ilmu al-Qur`an dan as-Sunnah yang mencakup seluruh ilmu orang-orang terdahulu dan terkemudian. Setelah pembelajaran dan penyucian itu, mereka menjadi manusia paling berilmu bahkan mereka ada-lah pemimpin ahlul ilmi dan agama, manusia paling berakhlak mulia dan paling baik petunjuk dan jalannya. Mereka menjadikan diri mereka sebagai petunjuk dan memberi petunjuk pada orang lain sehingga mereka menjadi pemimpin orang-orang yang men-dapatkan petunjuk dan pemimpin orang-orang yang bertakwa. Merupakan nikmat yang paling sempurna dan karunia terbesar, karena Allah سبحانه وتعالى mengutus di tengah-tengah mereka rasul tersebut.
(3) Allah سبحانه وتعالى berfirman, ﴾ وَءَاخَرِينَ مِنۡهُمۡ لَمَّا يَلۡحَقُواْ بِهِمۡۚ ﴿ "Dan (juga) ke-pada kaum yang lain dari mereka yang belum berhubungan dengan me-reka." Maksudnya, Allah سبحانه وتعالى memberi karunia pada kalangan lain selain mereka. Yaitu, kalangan yang tidak buta huruf yang datang setelah mereka dan juga dari kalangan ahli kitab, ﴾ لَمَّا يَلۡحَقُواْ بِهِمۡۚ ﴿ "yang belum berhubungan dengan mereka," yaitu orang yang bertemu dan langsung mendapatkan dakwah Rasulullah a. Kemungkinan lain, mereka belum bertemu dari segi keutamaan. Kemungkinan lain, mereka belum bertemu dari segi masa. Yang jelas, kedua makna tersebut benar, karena manusia yang didatangkan seorang utusan di tengah-tengah mereka, mereka menyaksikan dan langsung ber-hadapan dengan dakwah rasul tersebut akan mendapatkan ber-bagai keistimewaan dan keutamaan yang tidak mungkin disaingi oleh seorang pun selain mereka.
(4) Ini adalah salah satu keperkasaan dan kebijaksanaan Allah سبحانه وتعالى yang tidak membiarkan hamba-hambaNya begitu saja. Tapi Allah سبحانه وتعالى mengutus di tengah-tengah mereka seorang rasul yang memerintah dan melarang mereka. Itu adalah salah satu karunia agung dari Allah سبحانه وتعالى yang diberikan pada siapa saja yang dikehendaki. Karuna diutusnya seorang rasul lebih besar daripada nikmat kesehatan jasmani dan luasnya rizki bagi mereka. Tidak ada yang lebih baik dari kenikmatan agama yang merupakan sumber keberuntungan dan kebahagiaan abadi.