Maka janganlah engkau patuhi orang-orang yang mendustakan (ayat-ayat Allah). (QS. [68] Al-Qalam : 8)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Karena sudah jelas siapa yang sesat dan siapa yang lurus, Maka janganlah engkau patuhi orang-orang kafir yang menuduhmu gila, yaitu orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah.
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Ayat ini memerintahkan Rasulullah saw agar tetap menolak segala macam tawaran, ajakan, dan keinginan orang-orang musyrik Mekah yang tidak mau mendengarkan ayat-ayat Allah, bahkan mereka mendustakannya. Rasulullah dilarang mengikuti mereka, karena mereka berada di jalan yang sesat sedang beliau telah berada di jalan yang lurus. Pada ayat lain, Allah berfirman:
Dan jika kamu mengikuti kebanyakan orang di bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Yang mereka ikuti hanya persangkaan belaka dan mereka hanyalah membuat kebohongan. (al-An'am/6: 116)
3 Tafsir Ibnu Katsir
Allah Swt. berfirman, bahwa sebagaimana Kami telah berikan nikmat kepadamu dan Kami berikan kepadamu syariat yang lurus dan akhlak yang agung,
Maka janganlah kamu ikuti orang-orang yang mendustakan (ayat-ayat Allah). Maka mereka menginginkan supaya kamu bersikap lunak, lalu mereka bersikap lunak (pula kepadamu). (Al-Qalam: 8-9)
Menurut Ibnu Abbas, mereka menginginkan agar kamu bersikap lunak kepada mereka dan mereka akan membalasnya dengan sikap lunak pula kepadamu.
Menurut Mujahid, makna firman-Nya: Maka mereka menginginkan supaya kamu bersikap lunak. (Al-Qalam: 9) Yakni agar kamu tunduk patuh kepada sembahan-sembahan mereka dan kamu tinggalkan perkara hak yang menjadi peganganmu.
4 Tafsir Al-Jalalain
(Maka janganlah kamu ikuti orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah.)
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Maka janganlah kamu tinggalkan sikapmu yang berbeda dengan orang-orang yang mendustakan. Mereka menginginkan agar kamu sedikit bersikap lunak terhadap mereka sehingga mereka pun akan bersikap lunak terhadapmu sebagai balasan atas sikapmu.