Skip to main content

سَاۤءَ مَثَلًا ۨالْقَوْمُ الَّذِيْنَ كَذَّبُوْا بِاٰيٰتِنَا وَاَنْفُسَهُمْ كَانُوْا يَظْلِمُوْنَ  ( الأعراف: ١٧٧ )

sāa
سَآءَ
amat buruk
mathalan
مَثَلًا
perumpamaan
l-qawmu
ٱلْقَوْمُ
kaum
alladhīna
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
kadhabū
كَذَّبُوا۟
(mereka) mendustakan
biāyātinā
بِـَٔايَٰتِنَا
pada ayat-ayat Kami
wa-anfusahum
وَأَنفُسَهُمْ
dan diri mereka
kānū
كَانُوا۟
adalah mereka
yaẓlimūna
يَظْلِمُونَ
mereka berbuat dzalim

Sā'a Mathalāan Al-Qawmu Al-Ladhīna Kadhdhabū Bi'āyātinā Wa 'Anfusahum Kānū Yažlimūna. (al-ʾAʿrāf 7:177)

Artinya:

Sangat buruk perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami; mereka menzhalimi diri sendiri. (QS. [7] Al-A'raf : 177)

1 Tafsir Ringkas Kemenag

Sangat buruk perumpamaan keadaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami karena mereka mengabaikan tuntunan pengetahuannya, bahkan berbuat zalim. Dengan mengingkari kebenaran, mereka sebenarnya tidak lain telah menzalimi diri mereka sendiri. Begitulah, seburuk-buruk manusia adalah orang yang mempunyai pengetahuan keesaan Allah dan agama-Nya, tetapi karena didorong oleh hawa nafsu duniawi, dia meninggalkan ilmunya dan berubah menjadi kafir kepada Allah.