Skip to main content

وَاِمَّا يَنْزَغَنَّكَ مِنَ الشَّيْطٰنِ نَزْغٌ فَاسْتَعِذْ بِاللّٰهِ ۗاِنَّهٗ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ  ( الأعراف: ٢٠٠ )

wa-immā
وَإِمَّا
dan jika
yanzaghannaka
يَنزَغَنَّكَ
menipu/menggodamu
mina
مِنَ
dari
l-shayṭāni
ٱلشَّيْطَٰنِ
syaitan
nazghun
نَزْغٌ
tipuan/godaan
fa-is'taʿidh
فَٱسْتَعِذْ
maka berlindunglah
bil-lahi
بِٱللَّهِۚ
kepada Allah
innahu
إِنَّهُۥ
sesungguhnya Dia
samīʿun
سَمِيعٌ
Maha Mendengar
ʿalīmun
عَلِيمٌ
Maha Mengetahui

Wa 'Immā Yanzaghannaka Mina Ash-Shayţāni Nazghun Fāsta`idh Billāhi 'Innahu Samī`un `Alīmun. (al-ʾAʿrāf 7:200)

Artinya:

Dan jika setan datang menggodamu, maka berlindunglah kepada Allah. Sungguh, Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui. (QS. [7] Al-A'raf : 200)

1 Tafsir Ringkas Kemenag

Rasul sebagai manusia, tentu saja dapat marah jika kemungkaran orang-orang musyrik telah mencapai puncaknya, dan setan akan memanfaatkan itu. Oleh karenanya, Nabi dan umatnya diingatkan, "Dan jika setan datang menggodamu dengan merayu secara halus, melalui suatu bisikan, seperti saat dirimu murka karena hujatan-hujatan jahat mereka, maka berlindunglah kepada Allah, dengan memohon pertolongan kepada-Nya, niscaya Dia akan mengusir bisikan-bisikan itu. Sungguh, Dia Maha Mendengar setiap ucapan, termasuk permohonanmu itu, dan Dia Maha Mengetahui setiap perbuatan, termasuk yang direncanakan oleh setan."