"Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan ber-takwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatan mereka. Maka apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di malam hari di waktu mereka se-dang tidur. Atau apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di waktu matahari sepenggalahan naik ketika mereka sedang bermain. Maka apakah mereka merasa aman dari azab Allah (yang tidak terduga-duga). Tiadalah yang merasa aman dari azab Allah kecuali orang-orang yang merugi." (Al-A'raf: 96-99).
(96) Manakala Allah تعالى menjelaskan bahwa orang-orang yang mendustakan para rasul diuji dengan kesusahan sebagai na-sihat dan peringatan, dan dengan kemudahan sebagai istidraj dan tipuan, maka kemudian Allah menjelaskan bahwa seandainya pen-duduk negeri itu beriman dengan hati mereka secara benar yang dibuktikan dengan amal, mereka bertakwa kepada Allah lahir dan batin, dengan meninggalkan seluruh yang diharamkan oleh Allah تعالى, niscaya Allah akan membukakan kepada mereka keberkahan dari langit dan bumi, Dia akan menurunkan hujan dengan deras dan menumbuhkan bumi dengan apa yang mereka bisa hidup de-ngannya juga ternak-ternak mereka dalam kehidupan paling subur dan rizki paling melimpah tanpa kelelahan, tanpa kesusahan, tanpa kelebihan dan tanpa kesulitan. Akan tetapi mereka tidak beriman dan bertakwa, ﴾ فَأَخَذۡنَٰهُم بِمَا كَانُواْ يَكۡسِبُونَ ﴿ "maka Kami siksa mereka dise-babkan perbuatan mereka", dengan azab, musibah, dicabutnya keber-kahan dan banyaknya penyakit, di mana ia adalah merupakan se-bagian dari balasan amal mereka, sebab jika tidak demikian, maka seandainya Dia menghukum mereka karena semua dosa mereka, niscaya Dia tidak akan menyisakan satu binatang melata pun di atas muka bumi.
Allah تعالى berfirman,
﴾ ظَهَرَ ٱلۡفَسَادُ فِي ٱلۡبَرِّ وَٱلۡبَحۡرِ بِمَا كَسَبَتۡ أَيۡدِي ٱلنَّاسِ لِيُذِيقَهُم بَعۡضَ ٱلَّذِي عَمِلُواْ لَعَلَّهُمۡ يَرۡجِعُونَ 41 ﴿
"Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka seba-gian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)." (Ar-Rum: 41).
(97) ﴾ أَفَأَمِنَ أَهۡلُ ٱلۡقُرَىٰٓ ﴿ "Maka apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman." Yakni penduduk yang mendustakan sesuai dengan konteks. ﴾ أَن يَأۡتِيَهُم بَأۡسُنَا ﴿ "Dari kedatangan siksaan Kami", yang keras ﴾ بَيَٰتٗا وَهُمۡ نَآئِمُونَ ﴿ "kepada mereka di malam hari di waktu mereka sedang tidur?" Yakni dalam keadaan mereka lalai, lengah dan enak-enakan.
(98) ﴾ أَوَأَمِنَ أَهۡلُ ٱلۡقُرَىٰٓ أَن يَأۡتِيَهُم بَأۡسُنَا ضُحٗى وَهُمۡ يَلۡعَبُونَ ﴿ "Atau apakah pendu-duk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di waktu matahari sepenggalahan naik ketika mereka sedang ber-main." Apa yang membuat mereka merasa aman dari hal itu, se-mentara mereka telah melakukan sebab-sebab datangnya azab dan melakukan dosa-dosa besar yang sebagian darinya menyebabkan kebinasaan.
(99) ﴾ أَفَأَمِنُواْ مَكۡرَ ٱللَّهِۚ ﴿ "Maka apakah mereka merasa aman dari azab Allah (yang tidak terduga-duga)?" Di mana Dia menarik mereka kepada kebinasaan secara berangsur-angsur dari arah yang tidak mereka duga dan Dia memberikan penangguhan. Sesungguhnya rencanaNya amat teguh. ﴾ فَلَا يَأۡمَنُ مَكۡرَ ٱللَّهِ إِلَّا ٱلۡقَوۡمُ ٱلۡخَٰسِرُونَ ﴿ "Tiadalah yang merasa aman dari azab Allah kecuali orang-orang yang merugi." Karena barangsiapa merasa aman dari azab Allah, berarti dia tidak mem-percayai balasan amal perbuatan dan tidak pula beriman kepada para rasul dengan iman yang sebenarnya.
Ayat ini mengandung peringatan yang mendalam bahwa seorang hamba tidak sepatutnya merasa aman terhadap keimanan yang dimilikinya, justru hendaknya dia merasa takut dan khawatir jika ditimpa sebuah ujian yang dapat melenyapkan imannya, hen-daknya dia selalu berdoa "Wahai Dzat yang membolak balikkan hati, teguhkanlah hati kami di atas iman." Hendaknya dia beramal dan berusaha melalui berbagai cara yang bisa membebaskannya dari keburukan pada saat terjadinya fitnah-fitnah, karena seorang hamba walaupun dia telah mencapai apa yang telah dicapai, dia tidak benar-benar yakin bisa selamat.