Skip to main content

وَّاَنَّا كُنَّا نَقْعُدُ مِنْهَا مَقَاعِدَ لِلسَّمْعِۗ فَمَنْ يَّسْتَمِعِ الْاٰنَ يَجِدْ لَهٗ شِهَابًا رَّصَدًاۖ  ( الجن: ٩ )

wa-annā
وَأَنَّا
dan bahwasannya kami
kunnā
كُنَّا
adalah kami
naqʿudu
نَقْعُدُ
kami duduk
min'hā
مِنْهَا
daripadanya (langit)
maqāʿida
مَقَٰعِدَ
tempat-tempat duduk
lilssamʿi
لِلسَّمْعِۖ
untuk mendengarkan
faman
فَمَن
maka barangsiapa
yastamiʿi
يَسْتَمِعِ
ia mendengarkan
l-āna
ٱلْءَانَ
sekarang
yajid
يَجِدْ
ia mendapati
lahu
لَهُۥ
baginya
shihāban
شِهَابًا
suluh api yang menyala
raṣadan
رَّصَدًا
mengintai

Wa 'Annā Kunnā Naq`udu Minhā Maqā`ida Lilssam`i Faman Yastami` Al-'Āna Yajid Lahu Shihābāan Raşadāan. (al-Jinn 72:9)

Artinya:

dan sesungguhnya kami (jin) dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk mencuri dengar (berita-beritanya). Tetapi sekarang siapa (mencoba) mencuri dengar (seperti itu) pasti akan menjumpai panah-panah api yang mengintai (untuk membakarnya). (QS. [72] Al-Jinn : 9)

1 Tafsir Ringkas Kemenag

"Dan sesungguhnya kami jin dahulu yaitu sebelum Nabi Muhammad diutus Allah seringkali dapat menduduki satu tempat dari beberapa tempat di langit itu untuk mencuri dengar berita-beritanya ketika itu kami dapat mendengar tanpa gangguan apa pun. Tetapi sekarang setelah diutusnya Nabi Muhammad siapa pun yang mencoba mencuri dengar seperti itu pasti akan menjumpai panah-panah api yang mengintai untuk membakarnya.