Skip to main content

وَاِذَا تُتْلٰى عَلَيْهِمْ اٰيٰتُنَا قَالُوْا قَدْ سَمِعْنَا لَوْ نَشَاۤءُ لَقُلْنَا مِثْلَ هٰذَآ ۙاِنْ هٰذَآ اِلَّآ اَسَاطِيْرُ الْاَوَّلِيْنَ  ( الأنفال: ٣١ )

wa-idhā
وَإِذَا
dan apabila
tut'lā
تُتْلَىٰ
dibacakan
ʿalayhim
عَلَيْهِمْ
atas/kepada mereka
āyātunā
ءَايَٰتُنَا
ayat-ayat Kami
qālū
قَالُوا۟
mereka berkata
qad
قَدْ
sesungguhnya
samiʿ'nā
سَمِعْنَا
kami telah mendengar
law
لَوْ
kalau
nashāu
نَشَآءُ
Kami menghendaki
laqul'nā
لَقُلْنَا
tentu kami dapat berkata/membaca
mith'la
مِثْلَ
seperti
hādhā
هَٰذَآۙ
ini
in
إِنْ
jika
hādhā
هَٰذَآ
ini
illā
إِلَّآ
kecuali/hanyalah
asāṭīru
أَسَٰطِيرُ
dongeng-dongeng
l-awalīna
ٱلْأَوَّلِينَ
orang-orang dahulu kala

Wa 'Idhā Tutlaá `Alayhim 'Āyātunā Qālū Qad Sami`nā Law Nashā'u Laqulnā Mithla Hādhā 'In Hādhā 'Illā 'Asāţīru Al-'Awwalīna. (al-ʾAnfāl 8:31)

Artinya:

Dan apabila ayat-ayat Kami dibacakan kepada mereka, mereka berkata, “Sesungguhnya kami telah mendengar (ayat-ayat seperti ini), jika kami menghendaki niscaya kami dapat membacakan yang seperti ini. (Al-Qur'an) ini tidak lain hanyalah dongeng orang-orang terdahulu.” (QS. [8] Al-Anfal : 31)

1 Tafsir Ringkas Kemenag

Begitulah rencana makar mereka terhadap Rasulullah, dan masih ada lagi sikap buruk mereka terhadap apa yang diturunkan kepada beliau. Dan perhatikanlah sikap permusuhan yang diperlihatkan oleh orang-orang kafir apabila ayat-ayat Kami, yakni ayat-ayat Al-Qur'an, dibacakan atau disampaikan oleh siapa pun kepada mereka. Kebodohan dan keangkuhan mereka yang sangat, mendorong mereka untuk berkata, "Sesungguhnya kami telah mendengar ayat-ayat seperti ini. Ia biasa biasa saja, tidak memiliki keistimewaan, jika kami menghendaki niscaya kami dapat membacakan atau membuat yang seperti ini. Yang dibacakan dari ayat-ayat Al-Qur`an ini tidak lain hanyalah dongeng orang-orang terdahulu."