Skip to main content

لَا يَزَالُ بُنْيَانُهُمُ الَّذِيْ بَنَوْا رِيْبَةً فِيْ قُلُوْبِهِمْ اِلَّآ اَنْ تَقَطَّعَ قُلُوْبُهُمْۗ وَاللّٰهُ عَلِيْمٌ حَكِيْمٌ ࣖ   ( التوبة: ١١٠ )

لَا
tidak
yazālu
يَزَالُ
senantiasa
bun'yānuhumu
بُنْيَٰنُهُمُ
bangunan-bangunan mereka
alladhī
ٱلَّذِى
yang
banaw
بَنَوْا۟
mereka bangun
rībatan
رِيبَةً
keraguan
فِى
dalam
qulūbihim
قُلُوبِهِمْ
hati mereka
illā
إِلَّآ
kecuali
an
أَن
telah
taqaṭṭaʿa
تَقَطَّعَ
putus/hancur
qulūbuhum
قُلُوبُهُمْۗ
hati mereka
wal-lahu
وَٱللَّهُ
dan Allah
ʿalīmun
عَلِيمٌ
Maha Mengetahui
ḥakīmun
حَكِيمٌ
Maha Bijaksana

Lā Yazālu Bunyānuhumu Al-Ladhī Banaw Rībatan Fī Qulūbihim 'Illā 'An Taqaţţa`a Qulūbuhum Wa Allāhu `Alīmun Ĥakīmun. (at-Tawbah 9:110)

Artinya:

Bangunan yang mereka dirikan itu senantiasa menjadi penyebab keraguan dalam hati mereka, sampai hati mereka hancur. Dan Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana. (QS. [9] At-Taubah : 110)

1 Tafsir Ringkas Kemenag

Sepanjang masa bangunan yang mereka dirikan itu senantiasa menjadi penyebab keraguan dalam hati mereka, yakni kemunafikan, karena niat dan motivasi mereka buruk, sampai hati mereka hancur, yaitu sampai mereka mati, sehingga tidak dapat bertobat lagi. Dan Allah Maha Mengetahui, segala sesuatu, Mahabijaksana dalam ketetapan-Nya.