Sungguh, api itu ditutup rapat atas diri mereka yang suka mengumpat, mencela, mengumpulkan harta, dan menghitung-hitungnya. Tidak ada celah sedikit pun yang memungkinkan udara dari luar merembes masuk. Akibatnya, kadar panas api itu tidak pernah turun, bahkan terus naik.
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Dalam ayat ini, Allah mengungkapkan bahwa api tersebut berlapis-lapis mengelilingi mereka. Mereka tidak dikeluarkan daripadanya dan tidak pula mampu keluar sendiri. Dalam ayat lain, Allah berfirman:
Setiap kali mereka hendak keluar darinya (neraka) karena tersiksa, mereka dikembalikan (lagi) ke dalamnya. (al-hajj/22: 22)
3 Tafsir Ibnu Katsir
Firman Allah Swt.:
Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka. (Al-Humazah: 8)
Yakni bila mereka semua telah berada di dalamnya, maka pintunya ditutup rapat, sebagaimana yang telah dijelaskan dalam tafsir surat Al-Balad.
Ibnu Murdawaih mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnu Muhammad, telah menceritakan kepada kami Ali ibnu Siraj, telah menceritakan kepada kami Hammad ibnu Harzad, telah menceritakan kepada kami Syuja' ibnu Asyras, telah menceritakan kepada kami Syarik, dari Asim, dari Abu Saleh, dari Abu Hurairah r.a., dari Nabi Saw. sehubungan dengan makna firman-Nya: Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka. (Al-Humazah: 8) Artinya, ditutup rapat.
Hadis ini telah diriwayatkan oleh Abu Bakar ibnu Abu Syaibah, dari Abdullah ibnu Asad, dari Ismail ibnu Khalid, dari Abu Saleh dan dianggap sebagai perkataan Abu Hurairah tidak sampai kepada Nabi Saw.
4 Tafsir Al-Jalalain
(Sesungguhnya api itu atas mereka) di dalam ayat ini Dhamir dijamakkan karena memandang dari segi makna (ditutup rapat-rapat) dapat dibaca Mu`shadah dan Muushadah; artinya mereka dibakar dengan api itu dalam keadaan ditutup rapat.
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Sesungguhnya pintu neraka itu tertutup, sementara mereka diikat pada tiang-tiang yang panjang di dalamnya sehingga tidak dapat bergerak dan tidak akan dapat menyelamatkan diri.