Hud Ayat 4
اِلَى اللّٰهِ مَرْجِعُكُمْ ۚوَهُوَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ ( هود: ٤ )
'Ilaá Allāhi Marji`ukum Wa Huwa `Alaá Kulli Shay'in Qadīrun. (Hūd 11:4)
Artinya:
Kepada Allah-lah kamu kembali. Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. (QS. [11] Hud : 4)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Karena hanya kepada Allah-lah kamu kembali pada Hari Kiamat nanti. Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Dalam ayat ini Allah menegaskan bahwa semua umat manusia, baik mereka yang beriman ataupun mereka yang kafir, yang bertobat ataupun yang ingkar dan maksiat, akan kembali kepada Allah sesudah akhir hayat mereka, tak seorangpun yang tertinggal. Di hadapan Allah itulah masing-masing manusia akan dihisab dan memperoleh balasan dengan seadil-adilnya. Mahasuci Allah, Mahakuasa atas segala sesuatu, Dia berikan kebaikan kepada orang yang mencintai-Nya dan Dia berikan keburukan kepada orang yang menutupi keberadaannya.
3 Tafsir Ibnu Katsir
Firman Allah Swt.:
Kepada Allah-lah kembali kalian.
Artinya, kalian akan dikembalikan hanya kepada Allah di hari kiamat kelak.
...dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.
Yakni Dia Mahakuasa terhadap apa yang dikehendaki-Nya, seperti berbuat baik kepada kekasih-kekasih-Nya dan menyiksa musuh-musuhNya, juga Mahakuasa untuk menghidupkan semua makhluk di hari kiamat kelak. Di dalam ayat ini terkandung pengertian tarhib (peringatan), sebagai kebalikan dari bagian pertamanya yang mengandung targib (anjuran).
4 Tafsir Al-Jalalain
(Kepada Allahlah kembali kalian, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu) antara lain ialah memberi pahala dan menentukan azab.
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Hanya kepada Allahlah tempat kembali kalian di dunia dan di akhirat. Karena Dia akan membangkitkan kalian dari kubur untuk membalas amal perbuatan kalian. Dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu, karena kekuasaan-Nya yang sangat sempurna dan selalu mampu melakukan apa saja."
6 Tafsir as-Saadi
"Alif lam ra, (inilah) suatu kitab yang ayat-ayatnya disusun dengan rapi kemudian dijelaskan secara terperinci, yang diturunkan dari sisi (Allah) Yang Mahabijaksana lagi Mahatahu, agar kamu tidak menyembah kecuali Allah. Sesungguhnya aku (Muhammad) adalah pemberi peringatan dan pembawa kabar gembira kepadamu dariNya, dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Rabbmu dan bertaubat kepadaNya. (Jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan, dan Dia akan memberi kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa Hari Kiamat. Kepada Allah-lah kembalimu, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu." (Hud: 1-4).
Makkiyyah
(1) Allah berfirman, ﴾ كِتَٰبٌ ﴿ "(Inilah) suatu kitab", yang agung yang diturunkan dengan mulia ﴾ أُحۡكِمَتۡ ءَايَٰتُهُۥ ﴿ "yang ayat-ayatnya disusun dengan rapi." Yakni dengan sempurna dan bagus. Berita-beritanya jujur, perintah dan larangannya adil, lafazhnya fasih, maknanya indah ﴾ ثُمَّ فُصِّلَتۡ ﴿ "kemudian dijelaskan secara terperinci." Yakni diterang-kan dan diperjelas sebagai bentuk penjelasan yang paling tinggi, ﴾ مِن لَّدُنۡ حَكِيمٍ ﴿ "yang diturunkan dari sisi (Allah) Yang Mahabijaksana." Meletakkan segala sesuatu di tempatnya, mendudukkannya pada posisinya, tidak memerintahkan dan melarang kecuali sesuai dengan tuntutan hikmahNya. ﴾ خَبِيرٍ ﴿ "Lagi Mahatahu", yang mengetahui lahir dan batin. Jika penataannya yang rapi dan penjelasannya dari Allah Yang Mahabijaksana lagi Maha Mengetahui, maka sesudah itu janganlah kamu bertanya tentang kebesaranNya, keagungan-Nya dan pencakupanNya atas hikmah yang sempurna dan rahmat yang luas.
(2) Allah hanyalah menurunkan kitabNya agar kamu tidak menyembah kecuali Allah, maksudnya agar mengikhlaskan seluruh agama kepada Allah dan agar tidak seorang pun dari makhlukNya yang disekutukan denganNya. ﴾ إِنَّنِي لَكُم ﴿ "Sesungguhnya aku (Muham-mad) bagimu", wahai manusia. ﴾ مِّنۡهُ ﴿ "DariNya", dari Allah Rabbmu ﴾ نَذِيرٞ ﴿ "adalah pemberi peringatan", bagi yang berani melakukan ke-maksiatan dengan azab dunia dan akhirat. ﴾ وَبَشِيرٞ ﴿ "Dan pembawa kabar gembira", bagi orang-orang yang taat kepada Allah dengan pahala dunia dan akhirat.
(3) ﴾ وَأَنِ ٱسۡتَغۡفِرُواْ رَبَّكُمۡ ﴿ "Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Rabbmu", dari dosa-dosa yang kamu kerjakan, ﴾ ثُمَّ تُوبُوٓاْ إِلَيۡهِ ﴿ "dan ber-taubat kepadaNya", pada (sisa) umurmu yang kamu hadapi dengan kembali dan mendekatkan diri kepadaNya, meninggalkan sesuatu yang dibenci Allah kepada sesuatu yang dicintai dan diridhaiNya. Kemudian Allah menyebutkan akibat dari istighfar dan taubat, seraya Dia berfirman, ﴾ يُمَتِّعۡكُم مَّتَٰعًا حَسَنًا ﴿ "Niscaya Dia akan memberi kenik-matan yang baik (terus menerus) kepadamu." Maksudnya, Dia mem-berimu rizki yang bisa kamu nikmati dan manfaatkan, ﴾ إِلَىٰٓ أَجَلٖ مُّسَمّٗى ﴿ "sampai kepada waktu yang telah ditentukan." Yakni sampai kamu mati. ﴾ وَيُؤۡتِ كُلَّ ذِي فَضۡلٖ فَضۡلَهُۥۖ ﴿ "Dan Dia akan memberi kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya." Maksudnya, Allah memberikan karunia dan kebaikanNya kepada ahli kebaikan dan kebajikan sebagai balasan atas kebaikannya dalam bentuk ke-baikan yang mereka raih dan keburukan yang dijauhkan. ﴾ وَإِن تَوَلَّوۡاْ ﴿ "Jika kamu berpaling", dari apa yang aku dakwahkan kepadamu, kamu berpaling bahkan kamu mungkin mendustakan,﴾ فَإِنِّيٓ أَخَافُ عَلَيۡكُمۡ عَذَابَ يَوۡمٖ كَبِيرٍ ﴿ "maka sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa Hari Kiamat." Yaitu Hari Kiamat yang padanya Allah mengumpulkan orang-orang terdahulu dan yang datang kemudian.
(4) Lalu Allah membalas perbuatan mereka, jika baik maka baik, jika buruk maka buruk. Dan FirmanNya, ﴾ وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَيۡءٖ قَدِيرٌ ﴿ "Dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu." Sebagai dalil bahwa Allah meng-hidupkan yang mati karena Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Termasuk kategori sesuatu itu adalah menghidupkan orang mati. Dia telah mengabarkan itu, dan Dia adalah pembicara paling benar, maka dari segi akal dan syariat hal itu pasti terjadi.