tentulah mereka berkata, “Sesungguhnya pandangan kamilah yang dikaburkan, bahkan kami adalah orang yang terkena sihir.” (QS. [15] Al-Hijr : 15)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
mereka tentulah tidak akan beriman, bahkan mereka akan berkata, "Sesungguhnya pandangan kamilah yang dikaburkan dan ditutupi, bahkan kami adalah orang yang terkena sihir Muhammad dan apa yang kami lihat bukanlah sesuatu yang nyata." Perkataan mereka menunjukkan betapa kuat pengingkaran mereka terhadap tanda-tanda kekuasaan Allah.
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Ayat ini menerangkan bahwa orang-orang musyrik Mekah itu adalah orang-orang yang sangat ingkar dan tidak mau menerima kebenaran. Keadaan mereka seperti itu dilukiskan Allah dalam ayat ini. Seandainya Allah membukakan pintu-pintu langit bagi mereka dan menyediakan tangga untuk naik ke langit itu, maka mereka pun akan naik. Seandainya mereka melihat malaikat-malaikat di langit atau suatu keajaiban yang merupakan tanda-tanda kekuasaan dan kebesaran Allah, mereka tidak akan mengakuinya, bahkan mereka mengatakan, "Mata kami telah dikaburkan sehingga kami tidak melihat dengan jelas suatu tanda yang ada di hadapan kami. Apa yang terlihat oleh kami tidak lain hanyalah khayalan belaka, sebagai hasil sihir Muhammad yang telah menyihir kami, sehingga kami tidak lagi melihat hakikat kebenaran." Ayat ini senada dengan firman Allah swt: Dan sekiranya Kami turunkan kepadamu (Muhammad) tulisan di atas kertas, sehingga mereka dapat memegangnya dengan tangan mereka sendiri, niscaya orang-orang kafir itu akan berkata, "Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata." (al-An'am/6: 7)
3 Tafsir Ibnu Katsir
Allah Swt. menceritakan perihal kuatnya kekafiran, keingkaran, dan kesombongan orang-orang kafir terhadap perkara yang hak. Bahwa seandainya dibukakan bagi mereka sebuah pintu ke langit, lalu mereka menaikinya, niscaya mereka tetap tidak akan mempercayainya, bahkan mereka akan mengatakan seperti yang disitir oleh firman-Nya:
Sesungguhnya pandangan kamilah yang dikaburkan. (Al Hijr:15)
Mujahid dan Ibnu Kasir serta Ad-Dahhak mengatakan bahwa makna ayat tersebut ialah 'pandangan mata kamilah yang tertutup'.
Qatadah, dari Ibnu Abbas, menyebutkan bahwa pandangan mata kamilah yang dibutakan.
Menurut Al-Aufi, dari Ibnu Abbas, pandangan mata kami dikaburkan dan sesungguhnya kami terkena sihir.
Al-Kalbi mengatakan, mata kamilah yang dibutakan.
Ibnu Zaid mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: pandangan kamilah yang dikaburkan. (Al Hijr:15) As-sakran artinya orang yang tidak sadar akan akal sehatnya (yakni mabuk).
4 Tafsir Al-Jalalain
(Tentulah mereka berkata, "Sesungguhnya benar-benar telah dikaburkan) telah ditutup (pandangan kami bahkan kami adalah orang-orang yang kena sihir.") seolah-olah tampak hal itu di mata kami secara ilusi.
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
mereka tetap tidak akan beriman. Mereka akan berkata, "Penglihatan kami telah ditutup dan dikelabui. Apa yang kami lihat itu tidak lebih dari sihir yang mempengaruhi kami." Demikianlah, pengingkaran yang merasuk kuat dalam hati mereka telah menepiskan berbagai bukti yang ada.
6 Tafsir as-Saadi
"Dan jika seandainya Kami membukakan kepada mereka salah satu dari (pintu-pintu) langit, lalu mereka terus-menerus naik ke atasnya, tentulah mereka berkata, 'Sesungguhnya panda-ngan kamilah yang dikaburkan, bahkan kami adalah orang-orang yang kena sihir'." (Al-Hijr: 14-15). (14-15) Maksudnya, seandainya setiap ayat (tanda kekuasa-an Allah) yang agung datang kepada mereka, niscaya mereka tetap saja enggan beriman dan malah bersikap arogan terhadapnya. Dan ﴾ لَوۡ فَتَحۡنَا عَلَيۡهِم بَابٗا مِّنَ ٱلسَّمَآءِ ﴿ "jika seandainya Kami membukakan kepada me-reka salah satu dari (pintu-pintu) langit", sehingga mereka bisa menaiki-nya dan menyaksikan dengan mata kepala mereka sendiri, niscaya mereka akan berkata atas dorongan sifat zhalim dan keras kepala mereka untuk mengingkarinya, ﴾ إِنَّمَا سُكِّرَتۡ أَبۡصَٰرُنَا ﴿ "Sesungguhnya pandangan kamilah yang dikaburkan", maksudnya pandangan-pandangan mata kami tertimpa oleh kekaburan dan tabir pekat se-hingga melihat sesuatu yang tidak terlihat. ﴾ بَلۡ نَحۡنُ قَوۡمٞ مَّسۡحُورُونَ ﴿ "Bahkan kami adalah orang-orang yang kena sihir", maksudnya itu bukan realita, tapi sebuah bentuk sihir. Suatu kaum yang sudah sedemikian level pengingkaran mereka, maka sudah tentu sulit diinginkan dan di-harapkan (keimanannya). Kemudian Allah mengetengahkan tanda-tanda kebesaran-Nya yang menunjukkan kebenaran risalah yang diemban oleh para rasul Allah.