An-Nahl Ayat 55
لِيَكْفُرُوْا بِمَآ اٰتَيْنٰهُمْۗ فَتَمَتَّعُوْاۗ فَسَوْفَ تَعْلَمُوْنَ ( النحل: ٥٥ )
Liyakfurū Bimā 'Ātaynāhum Fatamatta`ū Fasawfa Ta`lamūna. (an-Naḥl 16:55)
Artinya:
Biarlah mereka mengingkari nikmat yang telah Kami berikan kepada mereka; bersenang-senanglah kamu. Kelak kamu akan mengetahui (akibatnya). (QS. [16] An-Nahl : 55)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Begitu banyak nikmat yang Kami anugerahkan, tetapi biarlah mereka mengingkari nikmat yang telah Kami berikan kepada mereka. Akan Kami katakan kepada mereka, "Bersenang-senanglah kamu dengan nikmatnikmat itu dan berhala-berhala yang kamu sembah. Ketahuilah, kelak kamu pasti akan mengetahui akibat dari perbuatanmu."
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Ayat ini menyatakan bahwa Allah membiarkan orang-orang kafir dan musyrik mengingkari nikmat-nikmat yang telah diberikan-Nya kepada mereka. Allah juga membiarkan mereka mengingkari-Nya sebagai Zat yang Mahakuasa menghilangkan bahaya yang menimpa mereka, hingga meng-ingkari Allah yang Mahaperkasa melepaskan diri mereka dari bahaya itu.
Di akhir ayat, Allah swt menegaskan bahwa mereka dibiarkan menikmati kehidupan dunia dan memuaskan hawa nafsu mereka sampai tiba saatnya ajal merenggut mereka. Sesudah itu, mereka pasti akan kembali kepada Allah. Di saat itulah mereka mengetahui dengan seyakin-yakinnya akibat keingkaran dan pembangkangan mereka. Mereka akan menyesali perbuatan mereka dengan penyesalan yang tiada berguna.
3 Tafsir Ibnu Katsir
Dalam ayat berikut ini disebutkan oleh firman-Nya:
Kemudian apabila Dia telah menghilangkan kemudaratan itu dari kalian, .tiba-tiba sebagian dari kalian mempersekutukan Tuhannya (dengan yang lain), biarlah mereka mengingkari nikmat yang telah Kami berikan kepada mereka.
Menurut suatu pendapat, huruf lam yang terdapat di dalam firman-Nya, "Liyakfuru" menunjukkan makna akibat. Menurut pendapat yang lainnya bermakna ta'lil, dengan kata lain, Kami tetapkan hal itu bagi mereka agar mereka kafir, yakni mereka menyembunyikan dan mengingkari nikmat Allah yang dilimpahkan kepada mereka. Padahal Dialah yang telah melimpahkan nikmat-nikmat itu kepada mereka, Dialah yang melenyapkan bahaya itu dari mereka.
Kemudian Allah Swt. mengancam mereka melalui firman-Nya:
...maka bersenang-senanglah kalian.
Artinya, berbuatlah sesuka hati kalian, dan bersenang-senanglah sebentar dengan kehidupan kalian.
Kelak kalian akan mengetahui.
akibat dari perbuatan kalian yang ingkar itu.
4 Tafsir Al-Jalalain
(Biarkanlah mereka mengingkari apa yang telah Kami berikan kepada mereka) yaitu nikmat (maka bersenang-senanglah kalian) sebab kesepakatan kalian untuk menyembah berhala-berhala. Amar atau perintah di sini mengandung pengertian ancaman. (Kelak kalian akan mengetahui) akibat daripada hal tersebut.
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Hal itu terjadi pada diri mereka agar kesudahan nasib mereka adalah mengingkari karunia yang Kami berikan kepada mereka. Maka bersenang-senanglah kalian, hai orang-orang kafir, dengan sesuatu yang tidak kalian syukuri itu. Kelak kalian akan tahu akibat kekufuran yang kalian lakukan.
6 Tafsir as-Saadi
"Allah berfirman, 'Janganlah kamu menyembah dua tuhan; sesungguhnya Dia-lah Tuhan Yang Maha Esa, maka hendaklah kepadaKu saja kamu takut. Dan kepunyaanNya-lah segala sesuatu yang ada di langit dan di bumi, dan untukNya-lah ketaatan itu selama-lamanya. Maka mengapa kamu bertakwa kepada selain Allah. Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya), kemudian bila kamu ditimpa oleh kemudaratan, maka hanya kepadaNya-lah kamu meminta pertolongan. Kemu-dian apabila Dia telah menghilangkan kemudaratan itu darimu, tiba-tiba sebahagian darimu mempersekutukan Rabbnya dengan (yang lain), biarlah mereka mengingkari nikmat yang telah Kami berikan kepada mereka; maka bersenang-senanglah kamu. Kelak kamu akan mengetahui (akibatnya)'." (An-Nahl: 51-55).
(51) Allah تعالى memerintahkan (para makhluk) untuk beriba-dah kepadaNya saja, tiada sekutu bagiNya. Dia menunjukkan bukti petunjuk dengan kemampuanNya mencurahkan kenikmatan sendirian (tanpa bantuan orang lain) dan (keesaanNya). Lalu Allah berfirman, ﴾ لَا تَتَّخِذُوٓاْ إِلَٰهَيۡنِ ٱثۡنَيۡنِۖ ﴿ "Janganlah kamu menyembah dua tuhan," maksudnya engkau menjadikan sekutu bagiNya dalam uluhiyah-Nya, padahal, ﴾ إِنَّمَا هُوَ إِلَٰهٞ وَٰحِدٞ ﴿ "sesungguhnya Dia-lah Tuhan Yang Maha Esa," esa dalam sifat-sifat keagunganNya dan tunggal dengan semua perbuatanNya. Sebagaimana Dia Esa dalam DzatNya, nama-nama dan sifat-sifat serta perbuatan-perbuatanNya, maka esakanlah Dia dalam ibadah. Karena itu, Allah berfirman, ﴾ فَإِيَّٰيَ فَٱرۡهَبُونِ ﴿ "Maka hendak-lah kepadaKu saja kamu takut." Maksudnya, takutlah kepadaKu, taati-lah perintahKu, jauhilah laranganKu, tanpa menyekutukanKu de-ngan suatu makhluk pun, karena ia semuanya adalah makhlukKu
(52) ﴾ وَلَهُۥ مَا فِي ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِ وَلَهُ ٱلدِّينُ وَاصِبًاۚ ﴿ "Dan kepunyaanNya-lah segala sesuatu yang ada di langit dan bumi, dan untukNya-lah ketaatan itu se-lama-lamanya," maksudnya agama, ibadah, perendahan diri di se-luruh waktu adalah bagi Allah semata. Kewajiban para makhluk untuk memurnikannya bagi Allah, dan tenggelam dalam berubudi-yah kepadaNya. ﴾ أَفَغَيۡرَ ٱللَّهِ تَتَّقُونَ ﴿ "Maka mengapa kamu bertakwa kepada selain Allah," dari kalangan penghuni bumi atau penghuni langit. Sesungguhnya mereka itu tidak memegang kendali bahaya dan kemanfaatan bagi kalian. Allah-lah, satu-satunya Dzat yang memberi dan mencurahkan kebaikan.
(53) ﴾ وَمَا بِكُم مِّن نِّعۡمَةٖ ﴿ "Dan apa saja nikmat yang ada padamu," nikmat lahiriah ataupun batiniah, ﴾ فَمِنَ ٱللَّهِۖ ﴿ "maka dari Allah-lah (da-tangnya)," tiada seorang pun yang menyertai Allah di dalamnya, ﴾ ثُمَّ إِذَا مَسَّكُمُ ٱلضُّرُّ ﴿ "kemudian bila kamu ditimpa oleh kemudaratan," baik berupa kemiskinan, penyakit, dan keadaan yang menyulitkan, ﴾ فَإِلَيۡهِ تَجۡـَٔرُونَ ﴿ "maka hanya kepadaNya-lah kamu meminta pertolongan," maksudnya mendengung-dengungkan doa dan permohonan, karena kalian mengetahui, bahwa tidak ada yang sanggup menyingkirkan keburukan dan kesengsaraan selain Dia. Dia-lah satu-satunya Dzat yang memegang kendali pencurahan karunia kepada kalian berupa apa saja yang kalian inginkan, dan membelokkan apa saja yang kalian benci. Dia-lah Dzat yang tidak sepatutnya ibadah dikerjakan kecuali diarahkan kepadaNya.
(54-55) Namun, kebanyakan orang masih berbuat aniaya kepada diri sendiri dan mengingkari nikmat Allah pada mereka, bila telah diselamatkan oleh Allah dari kondisi buruk mereka. Lalu ketika dalam suasana kegembiraan, mereka menjadi orang-orang yang menyekutukan Allah dengan sebagian makhluk yang tiada punya apa-apa. Untuk itu Allah berfirman, ﴾ لِيَكۡفُرُواْ بِمَآ ءَاتَيۡنَٰهُمۡۚ ﴿ "Biarlah mereka mengingkari nikmat yang telah Kami berikan kepada mereka," mak-sudnya sesuatu yang Kami berikan kepada mereka di mana kami menyelamatkan mereka dari kesengsaraan dan membebaskan mereka dari kesulitan, ﴾ فَتَمَتَّعُواْ ﴿ "maka bersenang-senanglah kamu," sejenak di dunia kalian, ﴾ فَسَوۡفَ تَعۡلَمُونَ ﴿ "Kelak kamu akan mengetahui (akibatnya)," yaitu akibat kekufuran mereka.