Skip to main content

قَالَ اَمَّا مَنْ ظَلَمَ فَسَوْفَ نُعَذِّبُهٗ ثُمَّ يُرَدُّ اِلٰى رَبِّهٖ فَيُعَذِّبُهٗ عَذَابًا نُّكْرًا   ( الكهف: ٨٧ )

qāla
قَالَ
dia berkata
ammā
أَمَّا
adapun
man
مَن
orang
ẓalama
ظَلَمَ
zalim
fasawfa
فَسَوْفَ
maka kelak
nuʿadhibuhu
نُعَذِّبُهُۥ
kami akan menyiksanya
thumma
ثُمَّ
kemudian
yuraddu
يُرَدُّ
dia dikembalikan
ilā
إِلَىٰ
kepada
rabbihi
رَبِّهِۦ
Tuhannya
fayuʿadhibuhu
فَيُعَذِّبُهُۥ
lalu Dia menyiksanya
ʿadhāban
عَذَابًا
azab/siksa
nuk'ran
نُّكْرًا
sangat keras

Qāla 'Ammā Man Žalama Fasawfa Nu`adhdhibuhu Thumma Yuraddu 'Ilaá Rabbihi Fayu`adhdhibuhu `Adhābāan Nukrāan. (al-Kahf 18:87)

Artinya:

Dia (Zulkarnain) berkata, “Barangsiapa berbuat zhalim, kami akan menghukumnya, lalu dia akan dikembalikan kepada Tuhannya, kemudian Tuhan mengazabnya dengan azab yang sangat keras. (QS. [18] Al-Kahf : 87)

1 Tafsir Ringkas Kemenag

Dia, yakni Zulkarnain, berkata, “Siapa saja yang berbuat zalim dan tetap kafir, kami akan menghukumnya dengan hukuman duniawi, kemudian saat kematian menjemputnya, dia akan dikembalikan kepada Tuhannya, kemudian di kala itu Tuhan akan mengazabnya dengan azab yang sangat keras sebagai balasan atas kedurhakaan dan keingkarannya.