Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, “Sujudlah kamu kepada Adam!” Lalu mereka pun sujud kecuali Iblis; dia menolak. (QS. [20] Taha : 116)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Allah menjelaskan awal peristiwa ini. Dan ingatlah ketika Kami berkata kepada malaikat, “Sujudlah kamu kepada Adam!” lalu mereka pun sujud sebagai bentuk ketaatan kepada-Nya, kecuali iblis. Dengan takabur dia menolak perintah Allah tersebut.
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Sebagai penjelasan yang terperinci mengenai teperdayanya Adam oleh Iblis sehingga dia memakan buah yang dilarang memakannya. Allah menerangkan kisah tersebut sejak awal yaitu ketika Dia memerintahkan kepada malaikat supaya sujud kepada Adam. Dengan taat dan patuh malaikat pun sujud kepada-Nya tanpa membantah, tanpa rasa iri dalam hati, tak ada mempunyai perasaan sombong dan takabur tidak ada enggan sedikit pun melaksanakan perintah Tuhannya. Berlainan dengan Iblis yang sombong dan takabur, dia enggan dan tidak mau sujud kepada Adam karena menganggap dirinya lebih tinggi dan lebih mulia dari Adam. Mengapa mesti dia yang sujud kepada Adam padahal seharusnya Adamlah yang sujud kepadanya. Hal ini tersebut dalam firman Allah: Lalu para malaikat itu bersujud semuanya. Kecuali Iblis; ia menyombongkan diri dan ia termasuk golongan yang kafir. (Allah) berfirman, "Wahai Iblis, apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah Aku ciptakan dengan kekuasaan-Ku. Apakah kamu menyombongkan diri atau kamu (merasa) termasuk golongan yang (lebih) tinggi?" (Iblis) berkata, "Aku lebih baik daripadanya, karena Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah." (shad/38: 73-76)
3 Tafsir Ibnu Katsir
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ahmad ibnu Sinari, telah menceritakan kepada kami Asbat ibnu Muhammad, telah menceritakan kepada kami Al-A'masy, dari Sa'id ibnu Jubair, dari Ibnu Abbas yang mengatakan, "Sesungguhnya manusia itu dinamakan insan tiada lain karena Allah telah memerintahkan kepadanya dahulu, lalu ia lupa kepada perintah-Nya." Hal yang sama telah diriwayatkan oleh Ali ibnu Abu Talhah dari Ibnu Abbas.
Mujahid mengatakan —begitu pula Al-Hasan Al-Basri— bahwa makna nasiya ialah meninggalkan.
Firman Allah Swt.:
Dan (ingatlah) ketika Kami berkata kepada malaikat, "Sujudlah kalian kepada Adam!"
Allah Swt. menceritakan kemuliaan dan penghormatan yang diberikanNya kepada Adam dan keutamaan yang dianugerahkan kepadanya di atas kebanyakan makhluk-Nya dengan keutamaan yang sebenar-benarnya.
Pembahasan mengenai kisah ini telah dikemukakan dalam tafsir surat Al-Baqarah, Al-A'raf, Al-Hijr, serta Al-Kahfi, dan nanti di akhir tafsir surat Shad akan disebut kisah Allah menciptakan Adam dan perintah-Nya kepada para malaikat untuk bersujud kepada Adam sebagai penghormatan mereka kepada Adam. Dijelaskan pula dalam kisah itu permusuhan iblis kepada Bani Adam dan kakek moyang mereka dahulu. Karena itulah disebutkan oleh Allah Swt. dalam firman-Nya:
maka mereka sujud, kecuali iblis. Ia membangkang.
Yaitu menolak dan sombong, tidak mau bersujud
4 Tafsir Al-Jalalain
(Dan) ingatlah (ketika Kami berkata kepada Malaikat, "Sujudlah kalian kepada Adam!" Maka mereka sujud kecuali iblis) dia adalah bapaknya jin, dia dahulu berteman dengan para Malaikat dan ikut menyembah Allah bersama dengan para Malaikat (ia membangkang) tidak mau sujud kepada Nabi Adam; bahkan mengatakan sebagaimana yang telah disitir oleh firman-Nya; Iblis menjawab, "Saya lebih baik daripadanya..." (Q.S. Al-A'raf, 12).
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Ingatlah, wahai Muhammad, ketika Allah memerintahkan para malaikat untuk menghormat Adam sesuai dengan cara yang dikehendaki-Nya, kemudian mereka pun melaksanakan perintah itu. Tetapi iblis, sebangsa jin, yang sedang berada bersama mereka saat itu, melanggar perintah itu. Ia pun akhirnya dikeluarkan dan diusir oleh Allah.