Maka kami pun pasti akan mendatangkan sihir semacam itu kepadamu, maka buatlah suatu perjanjian untuk pertemuan antara kami dan engkau yang kami tidak akan menyalahinya dan tidak (pula) engkau, di suatu tempat yang terbuka.” (QS. [20] Taha : 58)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Bila itu tujuanmu, maka kami pun pasti akan mendatangkan sihir semacam itu kepadamu. Kami akan mengumpulkan para penyihir andal untuk mengalahkanmu. Maka, wahai Musa, buatlah suatu perjanjian untuk pertemuan antara kami dan engkau. Tentukanlah waktu dan tempat pertemuan itu. Mari kita buat kesepakatan yang kami tidak akan menyalahinya dan tidak pula engkau. Adakanlah pertemuan itu di suatu tempat yang terbuka sehingga tidak menyulitkan salah satu pihak dari kita atau orang-orang yang ingin menonton.”
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Ayat ini menerangkan bahwa Firaun berjanji dengan sungguh-sungguh akan mendatangkan ahli sihir untuk menandingi sihir Musa. Firaun meminta kepada Musa supaya ia menentukan tempat dan waktu untuk berhadapan dengan ahli-ahli sihirnya, serta berjanji supaya dia maupun Musa tidak akan menyalahi ketentuan yang telah disepakati itu. Ini dilakukan Firaun untuk menunjukkan bahwa dia betul-betul mempunyai hati yang keras dan persiapan yang mantap untuk bertanding menghadapi sihir Musa, dengan keyakinan bahwa ia akan menang dalam pertandingan nanti. Juga Firaun menganjurkan supaya Musa memilih tempat yang luas, tidak berbukit-bukit supaya penonton dapat menyaksikan dan melihat pertandingan itu dengan jelas, tidak terhalang oleh suatu apapun.
3 Tafsir Ibnu Katsir
Yakni suatu hari untuk pertemuan kami dan kamu, lalu kita lakukan pertandingan antara ilmu yang kamu miliki dan ilmu yang kami miliki, yakni ilmu sihir, di tempat yang tertentu dan dalam waktu yang tertentu. Maka saat itu juga Musa menjawab tantangan tersebut, seperti yang disebutkan oleh firman-Nya:
Waktu untuk pertemuan (kami dengan) kalian itu ialah di hari raya.
Yaitu hari raya mereka dan hari libur mereka, dimaksudkan agar semua orang dapat menyaksikan kekuasaan Allah atas apa yang dikehendakiNya melalui mukjizat nabi, dan kalahnya ilmu sihir menghadapi mukjizat nabi.
4 Tafsir Al-Jalalain
("Dan kami pun pasti akan mendatangkan pula kepadamu sihir semacam itu) yang akan melawannya (maka buatlah suatu waktu antara kami dan kamu) untuk pertemuan itu (yang kami tidak akan menyalahinya dan tidak pula kamu, di suatu tempat) lafal Makaanan ini dinashabkan dengan mencabut huruf Jarnya, maksudnya, di tempat (yang pertengahan") lafal Suwan dapat pula dibaca Siwan, artinya, tempat yang letaknya pertengahan, dari arah mana saja didatangi oleh kedua pihak jaraknya sama.
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Kami akan menghentikan sihirmu dengan sihir kami. Tentukanlah waktu yang kita sepakati bersama untuk pertemuan kita, dan jangan ada seorang pun dari kita yang menyalahinya."