Al-Hajj Ayat 24
وَهُدُوْٓا اِلَى الطَّيِّبِ مِنَ الْقَوْلِۚ وَهُدُوْٓا اِلٰى صِرَاطِ الْحَمِيْدِ ( الحج: ٢٤ )
Wa Hudū 'Ilaá Aţ-Ţayyibi Mina Al-Qawli Wa Hudū 'Ilaá Şirāţi Al-Ĥamīdi. (al-Ḥajj 22:24)
Artinya:
Dan mereka diberi petunjuk kepada ucapan-ucapan yang baik dan diberi petunjuk (pula) kepada jalan (Allah) yang terpuji. (QS. [22] Al-Hajj : 24)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Dan mereka, para penghuni surga diberi petunjuk dan bimbingan kepada ucapan-ucapan yang baik dan santun, serta diberi petunjuk dan bimbingan pula kepada jalan Allah yang Maha Terpuji, berjumpa dan melihat-Nya, karena selama di dunia berakhlak mulia dan berhati bersih.
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Pada ayat ini Allah menerangkan berbagai kenikmatan yang akan diterima oleh orang-orang yang beriman dan beramal saleh yang membersihkan diri dan hatinya serta selalu berusaha mendekatkan diri kepada Allah. Berbagai kenikmatan yang akan diterima ialah:
1. Mereka akan dimasukkan ke dalam surga yang penuh kenikmatan, yang di bawahnya mengalir sungai-sungai.
2. Mereka diberi perhiasan yang indah, seperti gelang-gelang dari emas, mahkota yang bertahtakan permata dan mutiara yang indah.
3. Bagi mereka disediakan pakaian sutera yang indah.
4. Mereka diberi petunjuk dan pelajaran, sehingga mereka mengucapkan perkataan yang sopan dan sedap didengar, mengerjakan perbuatan yang menyenangkan hati orang, dapat bergaul dengan baik dengan penduduk surga yang lain, hidup bersaudara, dan saling kasih mengasihi.
Sebagaimana keterangan Allah tentang azab di atas, maka gambaran kenikmatan dan kesenangan yang digambarkan pada ayat ini, sebagai pahala yang akan diterima orang-orang yang beriman dan beramal saleh di akhirat nanti adalah sama dengan kenikmatan dan kesenangan yang selalu diimpikan oleh manusia selama mereka hidup di dunia. Pada umumnya manusia waktu hidup di dunia menginginkan kekayaan yang berlimpah-ruah, mempunyai kedudukan yang terhormat dan kekuasaan yang tidak terbatas, mempunyai istri-istri yang cantik dan perkakas rumah tangga yang serba mewah.
Sekalipun Allah telah menjelaskan dalam ayat-ayat-Nya hal-hal yang demikian itu, namun masalah surga dan neraka itu termasuk hal yang gaib bagi manusia, hanya Allah sajalah yang mengetahui hakikat yang sebenarnya, tetapi kaum Muslimin wajib percaya bahwa surga dan neraka itu pasti ada. Gambaran yang diberikan Allah itu, merupakan sebagian dari kesenangan yang dijanjikan itu. Kesenangan yang sebenarnya lebih dari gambaran itu karena bagi manusia sendiri tidak ada sesuatu yang dapat dijadikan sebagai perbandingan. Yang jelas ialah bahwa orang-orang yang beriman akan mengalami kesenangan dan kenikmatan yang tiada taranya, belum pernah dirasakan selama hidup di dunia, semua menyenangkan hati, perasaan, pikiran, penglihatan, pendengaran dan sebagainya.
3 Tafsir Ibnu Katsir
Firman Allah Swt.:
Dan mereka diberi petunjuk kepada ucapan-ucapan yang baik.
Makna ayat ini ditafsirkan oleh ayat lain melalui firman-Nya:
Dan dimasukkanlah orang-orang yang beriman dan beramal saleh ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya dengan seizin Tuhan mereka. Ucapan penghormatan mereka dalam surga itu ialah 'Salam'. (Ibrahim:23)
sedangkan malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu, (sambil mengucapkan), "Saldmun 'alaikum bimd sabartum.” Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu. (Ar Ra'du:23-24)'
Dan firman Allah Swt.:
Mereka tidak mendengar di dalamnya perkataan yang sia-sia dan tidak pula perkataan yang menimbulkan dosa, tetapi mereka mendengar ucapan salam. (Al Waaqi'ah:25-26)
Yakni mereka diberi petunjuk ke tempat yang di dalamnya mereka mendengar perkataan yang baik-baik saja. Dan firman Allah Swt. lainnya yang menyebutkan:
dan mereka disambut dengan penghormatan dan ucapan selamat di dalamnya. (Al Furqaan:75)
Keadaan mereka berbeda dengan ahli neraka yang terus-menerus dihina, dicela, dan dikecam. Dikatakan kepada mereka:
Rasakanlah azab yang membakar ini. (Al Hajj:22)
Firman Allah Swt.::
dan ditunjuki (pula) kepada jalan (Allah) yang terpuji.
Yaitu ke tempat yang di tempat itu mereka memuji Tuhannya atas kebaikan-Nya kepada mereka yang telah memberikan segala nikmat itu kepada mereka. Di dalam sebuah hadis sahih disebutkan:
Sesungguhnya mereka (ahli surga) diberi ilham untuk bertasbih dan bertahmid sebagaimana mereka diberi ilham untuk bernapas.
Sebagian ulama tafsir mengatakan sehubungan dengan takwil firman-Nya:
Dan mereka diberi petunjuk kepada ucapan-ucapan yang baik..
Bahwa yang dimaksud adalah Al-Qur'an.
Menurut pendapat lain, kalimat La ilaha Illallah (Tidak ada Tuhan selain Allah).
Sedangkan menurut pendapat yang lainnya lagi, zikir-zikir yang dianjurkan oleh syariat.
dan ditunjuki (pula) kepada jalan (Allah) yang terpuji.
Yakni jalan yang lurus ketika di dunianya.
Pada garis besarnya pendapat-pendapat ini tidaklah bertentangan dengan apa yang telah disebutkan di atas.
4 Tafsir Al-Jalalain
(Dan mereka diberi petunjuk) di dunia (kepada ucapan-ucapan yang baik) yaitu kalimat La Ilaaha Illallaah/ tidak ada Tuhan selain Allah (dan mereka ditunjuki pula kepada jalan yang terpuji) yakni jalan Allah yang terpuji dan agama-Nya.
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Untuk menambah kesenangan di surga, mereka diajari Allah lewat ilham mengenai ucapan-ucapan manis dan perbuatan terpuji. Mereka pun kemudian menyucikan Allah, mensyukuri-Nya dan saling bergaul antar mereka dalam suasana cinta dan kedamaian.
6 Tafsir as-Saadi
"Sesungguhnya orang-orang beriman, orang-orang Yahudi, orang-orang Shabi'in, orang-orang Nasrani, orang-orang Majusi dan orang-orang musyrik, Allah akan memberi keputusan di antara mereka pada Hari Kiamat. Sesungguhnya Allah menyaksikan se-gala sesuatu. Apakah kamu tidak mengetahui, bahwa kepada Allah bersujud segala sesuatu yang ada di langit dan di bumi, matahari, bulan, bintang, gunung, pohon-pohonan, binatang-binatang melata dan sebagian besar dari manusia. Dan banyak di antara manusia yang telah ditetapkan azab atasnya. Dan barangsiapa yang di-hinakan Allah, maka tidak seorang pun yang memuliakannya. Sesungguhnya Allah berbuat apa yang Dia kehendaki. Inilah dua golongan (golongan Mukmin dan golongan kafir) yang bertengkar, mereka saling bertengkar mengenai Rabb mereka. Maka orang kafir akan dibuatkan untuk mereka pakaian-pakaian dari api neraka. Disiramkan air yang sedang mendidih ke atas kepala mereka. De-ngan air itu dihancur luluhkan segala apa yang ada dalam perut mereka dan juga kulit (mereka). Dan untuk mereka cambuk-cambuk dari besi. Setiap kali mereka hendak keluar dari neraka lantaran kesengsaraan mereka, niscaya mereka dikembalikan ke dalamnya. (Kepada mereka dikatakan), 'Rasakanlah azab yang membakar ini.' Sesungguhnya Allah memasukkan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang shalih ke dalam surga-surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai. Di surga itu mereka diberi per-hiasan dengan gelang-gelang dari emas dan mutiara, dan pakaian mereka adalah sutra. Dan mereka diberi petunjuk kepada ucapan-ucapan yang baik dan ditunjuki (pula) kepada jalan (Allah) yang terpuji." (Al-Hajj: 17-24).
(17) Allah تعالى memberitahukan mengenai golongan-go-longan penduduk bumi, dari kalangan yang diberi al-Kitab, yaitu dari kalangan kaum Mukminin, Yahudi, Nasrani, kaum Shabi`in dan dari kalangan kaum Majusi serta kaum musyrikin, bahwa Allah akan menghimpun mereka seluruhnya di Hari Kiamat kelak, dan menetapkan keputusan di antara mereka dengan hukumNya yang adil, serta membalasi mereka berdasarkan amalan-amalan yan telah Allah simpan, tulis, dan saksikan. Oleh karena itu, Allah berfirman, ﴾ إِنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيۡءٖ شَهِيدٌ 17 ﴿ "Sesungguhnya Allah menyaksikan segala sesuatu."
(19-22) Setelah itu, Allah menjelaskan penetapan keputusan ini dengan berfirman, ﴾ هَٰذَانِ خَصۡمَانِ ٱخۡتَصَمُواْ فِي رَبِّهِمۡۖ ﴿ "Inilah dua golongan (golongan Mukmin dan golongan kafir) yang bertengkar, mereka saling bertengkar mengenai Rabb mereka." Setiap pihak mengklaim berada di atas jalan kebenaran. ﴾ فَٱلَّذِينَ كَفَرُواْ ﴿ "Maka orang kafir." Lafazh ini meliputi setiap orang kafir dari bangsa Yahudi, Nasrani, Majusi, Shabi`in dan kaum musyrikin ﴾ قُطِّعَتۡ لَهُمۡ ثِيَابٞ مِّن نَّارٖ ﴿ "akan dibuatkan untuk mereka pakaian-pakaian dari api neraka," maksudnya dibuatkan baju bagi mereka yang terbuat dari cairan ter, dinyalakan api pada-nya, supaya siksaan mengenai mereka secara merata dari semua sisi. ﴾ يُصَبُّ مِن فَوۡقِ رُءُوسِهِمُ ٱلۡحَمِيمُ 19 ﴿ "Disiramkan air yang sedang mendidih ke atas kepala mereka," yaitu air yang sangat panas sekali. ﴾ يُصۡهَرُ بِهِۦ مَا فِي بُطُونِهِمۡ وَٱلۡجُلُودُ 20 ﴿ "Dengan air itu dihancur luluhkan segala apa yang ada dalam perut mereka dan juga kulit (mereka)," seperti daging, lemak serta usus-usus, karena dahsyatnya panas dan kengerian peristiwa-nya. ﴾ وَلَهُم مَّقَٰمِعُ مِنۡ حَدِيدٖ ﴿ "Dan untuk mereka cambuk-cambuk dari besi," yang berada di tangan para malaikat yang kasar lagi keras. Para malaikat memukuli dan menghantam mereka dengannya. Setiap kali mereka hendak keluar dari neraka, niscaya mereka dikembali-kan ke dalamnya. Sehingga siksaan tidak diredakan dari mereka, dan mereka tidak mendapatkan tempo. Dikatakan kepada mereka sebagai pencelaan ﴾ ذُوقُواْ عَذَابَ ٱلۡحَرِيقِ 22 ﴿ "Rasakanlah azab yang membakar ini," yakni siksaan yang akan membakar hati dan tubuh-tubuh mereka.
(23) ﴾ إِنَّ ٱللَّهَ يُدۡخِلُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِ جَنَّٰتٖ تَجۡرِي مِن تَحۡتِهَا ٱلۡأَنۡهَٰرُ ﴿ "Sesungguhnya Allah memasukkan orang-orang beriman dan mengerja-kan amal yang shalih ke dalam surga-surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai." Dan telah diketahui bahwa ciri khas ini tidak cocok disematkan kepada selain kaum Muslimin, yang beriman kepada seluruh kitab Allah dan para RasulNya. ﴾ يُحَلَّوۡنَ فِيهَا مِنۡ أَسَاوِرَ مِن ذَهَبٖ ﴿ "Di surga itu mereka diberi perhiasan dengan gelang-gelang dari emas," maksudnya dipakaikan gelang-gelang emas di tangan-tangan mereka, kaum lelaki dan perempuan. ﴾ وَلِبَاسُهُمۡ فِيهَا حَرِيرٞ 23 ﴿ "Dan pakaian mereka adalah sutra," kenikmatan mereka menjadi sempurna melalui penyebutan berbagai makanan yang lezat yang telah ter-cakup oleh makna dari kata surga-surga. Dan penyebutan sungai-sungai yang mengalir, sungai yang berisi air, susu, madu dan khamar, serta beragam sandang dan perhiasan yang mewah.
(24) Demikian ini, lantaran mereka ﴾ وَهُدُوٓاْ إِلَى ٱلطَّيِّبِ مِنَ ٱلۡقَوۡلِ ﴿ "diberi petunjuk kepada ucapan-ucapan yang baik," yang paling afdhal dan yang terbaik ialah kalimat ikhlas, disusul dengan perkataan-perkataan baik lain yang memuat dzikrullah atau pencurahan ke-baikan bagi sesama manusia. ﴾ وَهُدُوٓاْ إِلَىٰ صِرَٰطِ ٱلۡحَمِيدِ 24 ﴿ "Dan mereka ditunjuki (pula) kepada jalan (Allah) yang terpuji," yaitu jalan yang dipuji. Hal ini karena seluruh syariat mengandung hikmah, pujian, keindahan perkara yang diperintahkan, dan keburukan perkara [yang dilarang]. Itulah agama, yang tidak mengandung ifrath (ekstrimitas) dan tafrith (penyepelean) yang berisikan ilmu yang bermanfaat dan amalan shalih. Atau, bermakna mereka dituntun menuju jalan Allah Yang Maha Terpuji. Karena, seringkali Allah mengaitkan kata shirath kepadaNya. Pasalnya, shirath itu mengan-tarkan penitinya kepada Allah. Penyebutan kata al-Hamid (yang terpuji) di sini, untuk menjelaskan bahwa mereka bisa menggapai hidayah melalui jasa kebaikan dari Allah dan karuniaNya yang tercurahkan kepada mereka. Karena itu, mereka mengucapkan di dalam surga,
﴾ ٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِ ٱلَّذِي هَدَىٰنَا لِهَٰذَا وَمَا كُنَّا لِنَهۡتَدِيَ لَوۡلَآ أَنۡ هَدَىٰنَا ٱللَّهُۖ ﴿
"Segala puji bagi Allah yang telah menunjuki kami kepada (surga) ini. Dan kami sekali-kali tidak akan mendapat petunjuk kalau Allah tidak memberi kami petunjuk." (Al-A'raf: 43).
(18) Di tengah ayat-ayat ini, Allah تعالى menyisipkan penjelas-an mengenai sujudnya para makhluk kepadaNya, seluruh makhluk yang berada di langit dan bumi, matahari, bulan, bintang-bintang, gunung-gunung, pepohonan, bangsa hewan yang mencakup selu-ruh binatang, dan kebanyakan dari kalangan manusia. Mereka adalah kaum Mukminin ﴾ وَكَثِيرٌ حَقَّ عَلَيۡهِ ٱلۡعَذَابُۗ ﴿ "dan banyak dari manusia yang telah ditetapkan azabnya atasnya," maksudnya pasti dan telah ditetapkan lantaran kekufurannya dan tidak beriman. Allah tidak melimpahkan taufik baginya untuk menjadi orang beriman, karena Allah menghinakannya ﴾ وَمَن يُهِنِ ٱللَّهُ فَمَا لَهُۥ مِن مُّكۡرِمٍۚ ﴿ "dan barangsiapa yang dihinakan Allah, maka tidak seorang pun yang memuliakannya." Tidak ada yang dapat membendung apa yang diinginkan oleh Allah, dan tidak ada penentang terhadap kehendakNya. Jika semua makhluk bersujud kepada (Allah تعالى), tunduk kepada keagunganNya, merasa tak berdaya di hadapan keperkasaanNya, patuh kepada kekuasaan-Nya, maka hal ini menandakan bahwa Dia-lah semata Rabb yang berhak disembah, Raja yang terpuji (satu-satunya). Dan menunjuk-kan bahwa orang yang berpaling dariNya dengan menyembah kepada selain Allah, maka sungguh dia telah tersesat dengan ke-sesatan yang nyata, dan merugi dengan kerugian yang jelas.