Skip to main content

فَاِذَا نُفِخَ فِى الصُّوْرِ فَلَآ اَنْسَابَ بَيْنَهُمْ يَوْمَىِٕذٍ وَّلَا يَتَسَاۤءَلُوْنَ  ( المؤمنون: ١٠١ )

fa-idhā
فَإِذَا
maka apabila
nufikha
نُفِخَ
ditiup
فِى
di/pada
l-ṣūri
ٱلصُّورِ
sangkakala
falā
فَلَآ
maka tidak
ansāba
أَنسَابَ
pertalian nasib
baynahum
بَيْنَهُمْ
diantara mereka
yawma-idhin
يَوْمَئِذٍ
pada hari itu
walā
وَلَا
dan tidak
yatasāalūna
يَتَسَآءَلُونَ
mereka bertanya-tanya

Fa'idhā Nufikha Fī Aş-Şūri Falā 'Ansāba Baynahum Yawma'idhin Wa Lā Yatasā'alūna. (al-Muʾminūn 23:101)

Artinya:

Apabila sangkakala ditiup maka tidak ada lagi pertalian keluarga di antara mereka pada hari itu (hari Kiamat), dan tidak (pula) mereka saling bertanya. (QS. [23] Al-Mu'minun : 101)

1 Tafsir Ringkas Kemenag

Usai menjelaskan alam barzakh hingga hari Kebangkitan, Allah lalu memberi uraian tentang peristiwa hari Kebangkitan itu. Apabila sangkakala ditiup dengan tiupan pertama maka semua yang bernyawa segera mati, dan dalam tiupan kedua semua dibangkitkan, maka setiap orang akan menghadap Tuhan secara sendiri-sendiri (Lihat juga: Surah Maryam/19: 95); tidak ada lagi pertalian keluarga di antara mereka pada hari itu, dan tidak pula mereka saling bertanya. Mereka sibuk dengan urusan masing-masing dan diliputi ketakutan yang begitu mencekam.