Sehingga apabila Kami timpakan siksaan kepada orang-orang yang hidup bermewah-mewah di antara mereka, seketika itu mereka berteriak-teriak meminta tolong. (QS. [23] Al-Mu'minun : 64)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Mereka terus-menerus larut dalam kedurhakaan, sehingga apabila Kami timpakan siksaan kepada orang-orang yang hidup bermewah-mewah di antara mereka dan para pengikut mereka, seketika itu mereka berteriak-teriak meminta tolong dengan penuh kehinaan.
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Pada ayat ini Allah menerangkan bahwa kaum musyrikin dan semua orang yang ingkar dan durhaka akan disiksa dengan siksaan yang pedih. Pada saat mereka telah dikepung oleh azab yang dahsyat dan mengerikan sebagai balasan atas keingkaran dan kedurhakaan mereka, mereka berteriak-teriak meminta tolong dan sangat menyesali nasib mereka yang buruk itu, terutama pemimpin-pemimpin dan orang-orang kaya mereka yang pernah hidup di dunia dengan senang dan penuh kenikmatan. Tetapi tidak ada yang dapat menolong mereka pada waktu itu, karena semua urusan dan keputusan berada di tangan Allah. Penyesalan mereka tiada berguna lagi karena ibarat pepatah "nasi sudah menjadi bubur," kesalahan dan kedurhakaan mereka tak dapat diampuni lagi. Firman Allah: Betapa banyak umat sebelum mereka yang telah Kami binasakan, lalu mereka meminta tolong padahal (waktu itu) bukanlah saat untuk lari melepaskan diri. (shad/38:3)
3 Tafsir Ibnu Katsir
Firman Allah Swt.:
Hingga apabila Kami timpakan azab kepada orang-orang yang hidup mewah di antara mereka, dengan serta-merta mereka memekik minta tolong.
Yakni hingga manakala orang-orang yang hidup mewah di antara mereka kedatangan azab Allah dan pembalasan-Nya yang menimpa mereka.
dengan serta-merta mereka memekik minta tolong.
Yaitu menjerit dan meminta tolong, seperti pengertian yang terdapat di dalam firman Allah Swt. yang mengatakan:
Dan biarkanlah Aku (saja) bertindak terhadap orang-orang yang mendustakan itu, orang-orang yang mempunyai kemewahan dan beritangguhlah mereka barang sebentar Karena sesungguhnya pada sisi Kami ada belenggu-belenggu yang besar dan neraka yang menyala-nyala. (Al Muzammil:11-12)
Dan firman Allah Swt.:
Berapa banyaknya umat sebelum mereka yang telah Kami binasakan, lalu mereka meminta tolong, padahal (waktu itu) bukanlah saat lari untuk melepaskan diri. (Shaad:3)
4 Tafsir Al-Jalalain
(Hingga) menunjukkan makna Ibtida (apabila Kami timpakan kepada orang-orang yang hidup mewah di antara mereka) yakni orang-orang kaya dan pemimpin-pemimpin mereka (azab) dengan pedang dalam perang Badar (dengan serta merta mereka memekik minta tolong) mereka ribut meminta tolong. Kemudian dikatakan kepada mereka,
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Maka, ketika Kami menyiksa orang-orang kaya dan hidup mewah, mereka goncang dan berteriak meminta pertolongan.