Tidak ada dosa atasmu memasuki rumah yang tidak dihuni, yang di dalamnya ada kepentingan kamu; Allah mengetahui apa yang kamu nyatakan dan apa yang kamu sembunyikan. (QS. [24] An-Nur : 29)
Usai menjelaskan etika memasuki rumah yang berpenghuni pada ayat-ayat sebelumnya, Allah lalu menguraikan etika memasuki rumah yang tak berpenghuni atau bangunan yang disediakan untuk umum. Tidak ada dosa atasmu memasuki rumah yang tidak dihuni yang tidak dibuat untuk tempat tinggal pribadi secara tetap, seperti masjid, kedai, dan pasar, yang di dalamnya ada kepentingan kamu, misalnya untuk beristirahat atau keperluan lain. Allah mengetahui apa yang kamu nyatakan dan apa yang kamu sembunyikan dalam dada, termasuk niat baik atau buruk kamu.
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Diriwayatkan oleh al-Wahidi, bahwa Abu Bakar Siddiq pernah berkata, "Wahai Rasulullah sesungguhnya Allah telah menurunkan kepada engkau ayat yang memerintahkan supaya meminta izin untuk memasuki suatu rumah. Di dalam melakukan perdagangan, kami adakalanya tinggal di penginapan. Apakah tidak boleh juga memasuki penginapan tanpa izin?" Maka turunlah ayat ini. Pada ayat ini Allah menerangkan bahwa tempat-tempat yang tidak disediakan khusus untuk tempat tinggal, tetapi hanya untuk menginap sementara bagi orang yang memerlukannya, seperti hotel, losmen, tempat rekreasi, peristirahatan dan sebagainya, tidak ada halangan dan dosa memasukinya tanpa izin, karena ada sesuatu keperluan di dalamnya. Hal-hal yang biasanya kurang layak dan tidak sopan dilihat orang lain di suatu rumah tempat tinggal, tidak terdapat di tempat tersebut di atas. Allah mengetahui apa yang dinyatakan dalam ucapan seseorang ketika meminta izin untuk memasuki rumah tempat tinggal, dan mengetahui apa yang disembunyikan di dalam hati untuk melihat aib dan hal-hal yang tidak wajar dan memalukan pemilik rumah.
3 Tafsir Ibnu Katsir
Tafsir ayat ini telah diterangkan pada ayat 28.
4 Tafsir Al-Jalalain
(Tidak ada dosa atas kalian memasuki rumah yang tidak disediakan untuk didiami, yang di dalamnya ada keperluan) maksudnya, ada manfaat (bagi kalian) misalnya dijadikannya sebagai tempat tinggal sementara atau untuk keperluan yang lainnya, seperti rumah-rumah asrama dan lain sebagainya (dan Allah mengetahui apa yang kalian nyatakan) yakni semua apa yang kalian lahirkan (dan apa yang kalian sembunyikan) artinya yang kalian rahasiakan sewaktu kalian masuk ke dalam rumah yang bukan rumah kalian, termasuk maksud baik atau maksud-maksud lainnya. Pada pembahasan yang akan datang akan diceritakan, bahwa mereka para sahabat, jika mereka memasuki rumah mereka sendiri, mereka mengucapkan salam kepada diri mereka sendiri.
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Jika kalian hendak memasuki rumah milik umum yang tidak ditempati oleh sekelompok orang tertentu dan di situ kalian mempunyai keperluan, seperti toko, hotel, dan rumah ibadah, maka tiada dosa bagi kalian jika memasukinya dengan tanpa izin. Allah Maha Mengetahui segala perbuatan lahir dan batin kalian. Maka janganlah kalian melanggar ketentuan-Nya.